4th Period - Me and Our Baby

4K 510 32
                                    

Segera melapor kalo liat nama Chan disini






























Hari ini adalah hari ulang tahun Seokmin.

Ia sudah genap berusia 36 tahun. Papa muda itu bahkan sudah terbilang sukses di usia mudanya. Menjadi atasan di salah satu perusahaan terkenal memang mendatangkan berkah tersendiri untuk Seokmin. Dan jangan lupakan berkat dorongan istri dan anaknya, Seokmin sudah berhasil mencapai puncak karirnya.

Namun, mood miliknya sedang buruk pagi ini. Dia hanya menekuk wajahnya selama di meja makan. Dia melirik istrinya yang begitu kerepotan mengurusi anak pertama mereka yang baru berusia sembilan tahun, Jacob Lee.

"Jakie, dimana bukumu?"

"Apa bekalmu sudah mama masukkan ke dalam tas?"

"Tolong, pakai sepatumu sendiri! Mama sedang menyiapkan bekal untuk papa!"

"Seokmin, ambil bekalmu sendiri! Aku harus membantu Jacob merapihkan seragamnya."

Huh, bahkan Seokmin disuruh mengambil bekalnya sendiri!

Seokmin menyambar kotak bekalnya dengan malas. Pada tahun-tahun sebelumnya, Jisoo selalu menawarkan menu masakan apa yang Seokmin inginkan di hari ulang tahunnya. Namun, pagi ini Jisoo seolah cuek akan hal itu. Seokmin berpikir, Jisoo pasti lupa. Mengingat begitu banyak tugas yang harus ia urus selama menjadi ibu rumah tangga.

Biasanya, Jacob juga selalu bersemangat mengucapkan ulang tahun untuknya sambil menciumi pipi Seokmin dengan basah. Lalu diam-diam, dia akan menyelipkan hadiah berupa kartu ucapan di tas kerja Seokmin.

Namun, pagi ini kedua malaikat itu seolah tidak peduli padanya. Meliriknya saja tidak, apalagi mengucapkan sesuatu padanya. Seokmin benar-benar dalam mood yang buruk pagi ini. Bahkan dia harus merapihkan dasinya sendiri. Jisoo terlalu sibuk dengan putra mereka.

"Sweet!" Jisoo menoleh akibat panggilan itu. Seokmin mendengus. "Tidak adakah yang ingin kau katakan padaku hari ini?"

Jisoo yang sedang merapihkan seragam Jacob langsung berpikir sejenak. Putranya pun sama. Namun, bocah sembilan tahun itu menyadarkan Jisoo karena ia akan terlambat ke sekolah jika Jisoo tidak segera membantunya.

"Ah, benar. Sebentar, ya, dear. Aku harus membantu Jacob terlebih dulu."

Seokmin semakin kesal!

Jujur, dia sedikit cemburu ketika Jisoo lebih memperhatikan Jacob dibanding dirinya. Jika ia tidak sadar bahwa Jacob adalah putranya, mungkin dia sudah menendang jauh-jauh bocah itu karena sudah berhasil membuatnya jauh dari kasih sayang Jisoo.

Jisoo kini tersenyum puas sambil menciumi pipi putranya yang kini sudah siap. "Ah, anak mama sudah tampan! Kau sudah siap pergi ke sekolah?"

Jacob mengangguk kuat sambil memamerkan senyumnya. "Siap, mama."

Astaga, Seokmin menggigit bibir bawahnya karena begitu kesal!

Jisoo lantas menghampiri Seokmin dan mulai merapihkan dasi suaminya. "Maaf, Sayang. Aku sudah melupakanmu."

Senyum Seokmin kini terbit ketika Jisoo mencium bibirnya singkat setelah ia selesai membetulkan dasi Seokmin.

"Telepon aku setelah kau sampai dari kantor." Perhatian Jisoo kembali kepada Jacob. "Mama akan menjemputmu saat pulang sekolah. Hati-hati di jalan, oke? Jika papa ngebut, tarik saja hidungnya!"

Seokmin hanya mengerucutkan bibirnya begitu Jacob dan Jisoo dengan kompak menertawakannya pagi ini. Hari ulang tahun dilupakan, dan sekarang ia malah di tertawakan. Menyebalkan sekali.

Period | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang