5th Period - Just You and I

3.4K 442 6
                                    

Kalo liat Chan, Haechan, atau kalimat rancu, segera melapor























Seokmin menggerakkan tubuhnya.

Jisoo yang tertidur di dada si laki-laki bangir langsung terbangun. Merasakan terik matahari yang mulai memasuki celah jendela kamar mereka. Hari sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Namun, kedua pasangan itu tampaknya terlalu menikmati waktu mereka di ranjang. Apalagi, Seokmin masih tertidur lelap. Jisoo tersenyum kecil sambil kembali menenggelamkan kepalanya di dada Seokmin.

Merasakan dada polos Seokmin yang menghangat karena sinar matahari. Seokmin merasa terganggu dengan pergerakan kecil Jisoo. Dia juga terbangun lalu mencium puncak kepala Jisoo berkali-kali. Mencium keningnya dan kembali memeluk erat tubuh mungil di depannya.

"Selamat pagi, istriku."

"Selamat pagi, papa. Selamat ulang tahun." Jisoo mendongakkan kepalanya sambil mencium bibir Seokmin dengan gemas. Kemudian, kembali menenggelamkan kepalanya.

Seokmin terkekeh. Jisoo benar-benar selalu berhasil membuatnya mabuk. Laki-laki itu hanya bisa memeluk Jisoo dan mengelus punggung mulus yang juga polos itu.

"Hadiah apa lagi yang akan aku dapatkan kali ini?"

"Tidak ada. Karena kau selalu menyebalkan saat hari ulang tahunmu."

Tawa lebar kini bisa Jisoo dengar. Dada Seokmin naik turun di telinga Jisoo. "Tenang saja, aku tidak akan meminta punya anak lagi kali ini."

Jisoo mencibir. "Tentu saja, ingat usiamu, dear! Sudah cukup Jacob dan Jazlyn saja."

"Ah, istriku memang menyebalkan sekali."

Jisoo langsung memukul pelan dada Seokmin. Mata mereka kini bertemu. Seokmin meledek wajah Jisoo yang tertekuk gara-gara ucapannya barusan.

"Aku sudah hampir berusia 50 tahun, Seokmin! Hentikan senyuman mesum itu!" Laki-laki manis berusia 47 tahun itu merengek. Seokmin menciumi wajah Jisoo yang masih terlihat kesal.

Jisoo lantas menjauhkan wajah suaminya itu dari wajahnya. Dia memakai pakaiannya dan bergegas keluar kamar. Meninggalkan Seokmin yang masih berbaring di ranjang mereka.

"Kau mau kemana, Sayang?" tanya Seokmin ketika melihat Jisoo sedang memutar kenop pintu kamar mereka.

Jisoo menoleh sambil membenarkan baju tidurnya. "Aku mau mandi dulu sebelum menyiapkan sarapan."

Seokmin lantas terbangun dari ranjangnya dengan cepat dan langsung menghampiri Jisoo. "Aku ingin ikut mandi denganmu. Boleh?"

"Tentu saja, kenapa tidak?"

-Period-

Seokmin mengerucutkan bibirnya. Dia terduduk di meja makan sambil memandangi layar ponselnya yang mati. Dia sudah mengecek ponselnya berkali-kali. Namun, hasilnya tetap nihil.

Pria dewasa dengan usia 46 tahun itu sedang mengerucutkan bibirnya karena tidak mendapatkan ucapan selamat dari kedua anaknya. Jacob yang sedang sibuk dengan klubnya di kampus dan Jazlyn yang sedang darmawisata sekolah sama sekali tidak membalas pesan dari ayahnya.

Jacob Lee menginap di kampusnya karena ia sibuk dengan klubnya yang akan mengadakan suatu event besar yang menyebabkan ia pergi dua hari yang lalu tanpa pulang. Sedangkan Jazlyn Lee, putri kedua Seokmin dan Jisoo, sedang melaksanakan darmawisata dari sekolah sejak tiga hari yang lalu. Meninggalkan Seokmin dan Jisoo berdua saja di rumah.

"Dear, berhenti bertingkah seperti itu! Kau tidak ada bedanya dengan bocah berusia sepuluh tahun." Jisoo terkikik geli melihat tingkah kekanakan Seokmin.

Period | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang