6th Period - Our Golden Moment

3.7K 455 48
                                    

Kalo ngeliat Chan, Haechan, dan kalimat rancu segera melapor



















































Jisoo membawa krim kocok di tangannya.

Dia masuk ke dalam kamarnya dengan mengendap-endap agar langkah kakinya tidak terdengar. Membuka pintu dengan perlahan agar orang di dalam tidak sadar dengan apa yang dilakukannya.

Jisoo bisa melihat Seokmin yang masih tertidur pulas. Jisoo mendekatinya perlahan. Naik ke atas ranjangnya dengan super hati-hati agar tidak menimbulkan suara.

Rencananya pagi ini adalah mengoleskan krim kocok di wajah suaminya yang sedang berulang tahun yang ke 56 tahun. Jisoo pikir, ini akan sedikit menyenangkan mengingat usia mereka yang tidak muda lagi.

Jisoo dengan perlahan mengoleskan krim ke hidung mancung Seokmin. Kemudian beralih ke matanya sampai pada akhirnya Seokmin seperti memakai masker di wajahnya. Jisoo pun mengoleskan sedikit krim di bibir Seokmin. Setelah itu, dia menciumnya agar suaminya itu bangun.

Jisoo terkejut ketika dia merasakan lumatan di bibirnya. Ah, Seokmin sudah bangun rupanya!

Jisoo sontak melepaskan tautan bibir mereka sambil memukul pelan pundak Seokmin.

"Ah, menyebalkan sekali!" Dia mengerucutkan bibirnya.

Seokmin bangun dengan wajah yang penuh krim kocok. "Siapa yang sudah nakal pagi ini?"

Seokmin sontak menubruk tubuh mungil di depannya. Kemudian, menggelitik perut Jisoo dengan tangannya yang mulai keriput. Jisoo terkikik karena perutnya yang geli akibat ulah Seokmin.

"Nakal sekali kucingku pagi ini." Seokmin menghentikan aksinya. "Kau ingin apa, kitten?"

Jisoo mencolek krim di hidung Seokmin. Dia tertawa lebar. "Ingin membangunkan seorang kakek tua di hari ulang tahunnya yang ke 56 tahun."

Mereka tertawa hingga menenggelamkan mata masing-masing. Seokmin kini mengambil tisu untuk membersihkan krim di wajahnya. Jisoo-nya benar-benar jahil pagi ini. Seokmin bisa merasakan benda lengket itu di wajahnya. Jisoo benar-benar tidak pernah kehabisan akal untuk mengerjainya di setiap hari ulang tahunnya.

"Ayo, bangun! Cucumu akan berkunjung siang nanti!" Jisoo menarik lengan kekar itu yang sudah mulai keriput. Seokmin sangat antusias ketika mendengar ucapan Jisoo barusan.

"Benarkah?" Matanya membulat sempurna. "Ruhee akan kesini?"

Lee Ruhee, cucu perempuan Seokmin dan Jisoo, yang juga putri dari Jacob dan istrinya akan berkunjung ke rumah nenek dan kakeknya untuk merayakan ulang tahun kakek Seokmin yang ke 56 tahun.

Jisoo mengangguk kuat. "Benar, maka dari itu cepat bangun! Jazlyn sudah memasak sarapan untuk kita."

Seokmin menggeleng kuat. "Aku akan malu jika Jazlyn melihat wajahku yang seperti ini."

Pintu kamar Jisoo dan Seokmin yang sebelumnya sudah terbuka langsung menampilkan sosok Jazlyn yang sudah berdiri di bibir pintu sambil menahan perutnya karena tertawa begitu lebar.

"Aku sudah melihatnya, papa. Kau tidak perlu malu."

Seokmin melirik ke arah istrinya yang sudah menahan tawa. Ah, mereka berdua memang benar-benar usil!

-Period-

"Kakek!"

Suara kecil nan lembut itu mengudara. Membuat Seokmin yang sedang duduk di teras rumahnya langsung bangkit dan membuka pintu pagar untuk menemui malaikat kecil yang sudah sangat ia rindukan itu.

Period | Seoksoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang