pertama melihat dina

628 102 4
                                    

Juna PoV

Hari ini benar - benar melelahkan. Aku harus membuat 100 menu, bahkan lebih. Ya walaupun mempunyai asisten, untuk taste dan segala macam tetek bengeknya aku harus turun tangan.

Apalagi ada Raka selaku teman dekatku, ingin makan malam bersama rekan kerjanya. Aku jelas tidak ingin mengecewakan cita rasa makananku pada mereka semua.

"Pak Juna, istirahat ya? Sudah lebih dari 3 jam bapak di kitchen terus," ucap David, yang senyumnya selalu bagaikan malaikat.

"Iya, tenang aja vid, ini dikit lagi kok. Tinggal template aja."
"Udah mau finishing sekalian ngehidangin aja."

David mengangguk. Dia pun kembali memotong daging balcon untuk hidangan selanjutnya.

Kepalaku rasanya ingin berputar. Tanganku gemetar. Aku menaruh piring dengan lunglai dan menatap Raka seperti mempunyai badan dua.

"Lo gapapa, Jun?" tanyanya.

"Gapapa Rak, gue cuma butuh bed rest aja nih sekarang," jawabku.

"Yaudah, padahal gausa lo juga sih yang naro makanannya ke meja gue?"

"Kan Raka mah tamu VIP terspesial."

Gue dan Raka pun tertawa. Tapi pelipisku terus saja mengucurkan keringat dingin. Aku harus ke belakang!

Di toilet aku muntah - muntah. Mungkin maag ku kambuh? Entah. Dokter pribadi belum ku panggil daritadi kesini.

Lorong dekat toilet sangat sepi. Hanya sesekali ada bunyi orang dari ujung untuk masuk ke kamar lalu tidak ada siapa - siapa lagi.

Bruk

Aku terjatuh dan bersandar pada tembok.

Tapi seorang wanita membopongku dan langsung panik setengah mati. Parfumnya yang soft dan wajahnya yang cantik, membuatku hilang fokus.

"Maaf pak, gakenapa - napa?" tanyanya.

Aku benar - benar malas untuk berbicara. Jelas saja aku ingin pingsan begini, malah ditanya gakenapa - napa.

"Aduh, gimana nih?"
"Keringet dingin gini. Bapak mau saya antar ke rumah sakit?"
"Bentar - bentar, saya telfon atasan saya dulu"

Oh, bawahannya Raka pasti.

Aku pun merebut handphonenya dan berbicara dengan Raka. Terserah, hari ini aku harus merepotkan orang untuk membantuku.










Kamar pribadiku di hotel kakek benar - benar membuat karyawan Raka kaget. Mungkin dia pikir mana mungkin seorang head chef punya kamar seperti ini.




Wajahnya benar - benar tak bisa membuatku lupa. Baru kali ini aku tertarik bahkan ingin mengejar mati - matian walau hanya sekedar menanyakan nomernya.




Dan kutahu, namanya adalah Dina.




Dina, ayo siap - siap. Karena mulai hari ini, aku akan memperjuangkanmu bagaimana pun caranya.

03.00 ㅡ DO KYUNGSOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang