Chapter 6

407 52 14
                                    

Zayn membuka akun sosial medianya. Dan ia terkejut karena tanda pagar.
#ZaynAnd1DThanksForComeback
Memuncaki trending topic nomor 1 di dunia.

Ia bingung harus sedih atau senang. Yang jelas, saat ini banyak juga netizen yang membully nya.

@123xx : Zayn tak tau malu, sudah keluar, masuk kembali...

@abc_d : Mau taruh dimana wajah Zayn?

@Xyz456 : Alahh, Zayn sok keluar, eh akhirnya masuk lagi.

"Arrgghhh!!!" Zayn melempar handphone nya di atas ranjangnya dan menutup wajahnya dengan bantal.

"Zayn, aku sarankan jangan buka sosial media mu" ujar Gigi yang membuka pelan pintu kamar Zayn.

"Terlambat, sudah ku buka" jawabnya.

"Jangan pedulikan mereka Zayn, mereka hanya membuat mu semakin kacau"

"Gigi, aku tak mau kau ikut memikirkan ini, kumohon, jgn buat dirimu kacau seperti ku" ujar Zayn.

"Justru hal yang seperti ini harus banyak yang membantu mu, sebuah beban besar tak akan sanggup kau tanggung sendiri" sahut Gigi, Zayn terdiam memikirkan setiap ucapan Gigi.

"Ak...aku tak ingin kembali, tapi aku merindukan mereka, aku merindukan Directioner" ucapnya lagi. Kali ini ia menangis.

"Sudahlah Zayn, aku yakin tak ada yang memaksa mu untuk kembali ke band mu"

"Kau benar tak ada yang memaksa, tapi hati dan fikiran ku lah yang memaksa" sahut Zayn. Gigi lantas memeluknya agar ia merasa lebih tenang.

***
Niall menghampiri ibunya yang sedang duduk di sofa sambil membawa setoples keripik.

"Ibu...apa sebaiknya aku comeback?" Tanya Niall tiba-tiba.

"Yaa...itu sih terserah mu..." jawab ibu nya yang sedang terfokus dengan tv.

"Tapi bagaimana dengan karir solo ku? Aku kan sudah mengeluarkan album, dan itu sangat disayang kan bu..." ujar nya lagi.

"Memangnya tak bisa menjalani keduanya?"

"Apa maksud ibu?"

"Yaa..kau bergabung di band tapi kau masih tetap aktif mengeluarkan single di album solo mu..." jawab ibunya.

"Hmm..mungkin bisa bu, tapi agak sulit untuk membagi waktu...yaa quality time ku pasti akan berkurang, dan aku juga tak akan bisa menghabiskan stok cemilanku" jawab Niall.

"Bukannya kau selalu membawa cemilan mu kapan saja dan dimana saja? Tak mungkin kau tak akan bisa menghabiskan stok cemilan mu"

"Maaf bu, aku ralat, aku tak makan cemilan di toilet :v" sahutnya. Ibunya terkikik geli.

***
Harry berbaring di atas sofa dan memandang ke langit-langit rumahnya. Beban pikiran yang terlalu banyak membuatnya lebih sering melamun.

"Harry, ku harap kau tidak stress sekarang" ujar Steve.

"Bahkan sangat stress" sahut Harry masih belum berpaling dari langit-langit kamar.

"Maaf har, aku tak ingin kau terus berlarut-larut dalam masalah ini, nantinya kau bisa stress"

"Bagaimana aku tak berlarut-larut? Hal itu selalu ada dipikiran ku...bayangkan saja, aku masih belum menyelesaikan tour ku, dan kami harus comeback..." ujarnya lagi.

"Tunggu dulu, harus kah itu??? Bukannya Mark dan Simon tak memaksa kalian?" Sahut Steve.

"Entah lah, yang jelas, ini seperti sebuah paksaan, aku tak bisa bayang kan apa yang di rasa kan Zayn sekarang, dia pasti sangat tertekan..."

Stevr terdiam, ia bingung apa lagi yang harus di katakan kepada sahabat nya itu.

"Steve, nanti malam aku akan keluar sebentar, kau tak keberatan kan dirumah sendirian?" Tanya Harry.

"Ya tak masalah, asalkan aku boleh menonton semua film di kaset mu..."

"Tentu saja, tontonlah sepuasnya..."

****
To be continued

One Direction Comeback Again (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang