~~~~14.05
Tempat ini masih sama. Tak ada yang berubah,,setiap langkah kaki ku mengingatkan aku tentang dia. Aku mencari sosok itu. Terlambat satu jam ,karena memang awalnya aku tak ingin bertemu dengan dirinya."shella?!" suara itu,sekali lagi membuat jantungku berdetak lebih kencang.
"hai"balas ku,seraya menghampirinya. Dia tersenyum manis.
"kenapa kamu memanggilku kesini?tanyaku langsung,dia tersenyum.
24 Deaember 2017
"Mari duduk," ajak nya.
Aku mengikutinya dari belakang,kami duduk di depan danau. Sama seperti dulu.Hening,kami terdiam satu sama lain, terdengar tiupan angin,dan sayup sayup suara kendaraan di seberang jalan.
"Sepertinya kamu baik-baik saja?!"katanya memecah keheningan.
"Iya." jawabku
"Emmm..gimana kuliah mu? Pasti lebih baik, ya, kan ada Dendra. dia pintar,ulet,pekerja keras,syukur kalau kamu sama dia,aku jadi tenang." ujarnya.
"Hem... Maksudnya?" tanyaku heran. Dia masih menatap depan.
Ku lihat wajah nya masih teduh seperti dulu,masih membuat ku tenang dan nyaman. Sesaat aku terbuai dengan sosok di samping ku itu lagi,dan tak sadar,kalau dia pun sedang memperhatikan ku, sontak ku palingkan wajahku.
"Besok aku udah harus pergi lagi ke surabaya. Berat, tapi aku lega, karena semua baik baik saja." Ungkapnya.
Aku diam. Dia mulai menerawang.
"Sempat berfikir aku harus kembali, tapi ternyata, tanpa aku pun kamu jauh lebih baik. Ada dendra yang selalu jagain kamu."
" Iya, ada Dendra yang selalu jagain aku, lindung-in aku, hibur aku, dan ngasih kejutan-kejutan kecil ,dia care banget,jadi kamu tenang aja." Kataku dengan tersenyum tipis.
"Ok. Syukurlah, semoga kamu baik-baik saja," ujarnya seraya berdiri.
Mungkin sudah saatnya dia pergi. Benar -benar membuat sesak di dada. Ingin rasanya aku menahannya, tapi aku tak kuasa. Aku palingkan wajah ku. Dia melihat ku dalam.
"Baik,lah. Sampai jumpa, tapi sebelum aku pergi, bolehkah aku bertanya sesuatu?"
"Apa?"tanyaku balik,tanpa melihatnya.
"Apa kamu mencintai dendra?"
Dari nadanya aku mendengar keseriusan. Tanpa memandang, aku berikan dia jawaban dengan anggukan kecil. Semoga dia faham.
"Benar begitu?"
Dengan menarik tanganku. Membuatku sontak melihat matanya. Deg deg deg deg Jantungku semakin berdebar kencang.
"Aku sayang sama dendra. Jadi tenang aja,,aku tidak mencintai mu lagi!" Ujar ku.
Aku berusaha melepaskan cengkramannya. Namun dia semakin mengenyam erat, menarikku dalam pelukannya. Tak kuasa Tangis ku pecah. Ketegangan dalam hatiku terasa luntur.
"Aku mencintai dendra. Tolong lepasin aku..." kata ku lirih, berusaha melepaskan tubuhku darinya, tapi dia semakin mempererat pelukannya.
"Aku mencintai mu, Shel.'' Katanya lirih, namun terdengar jelas. Sendi-sendi mulai melemas, beriringan dengan hati yang pasrah.
" Aku menyayangimu, Shel. Aku benar-benar ingin selalu di sampingmu."
Ucapnya lirih.Sesaat kami terdiam dalam pelukan. Aku menangis sejadi jadinya. Entah karena bahagia atau sedihh? Tapi tiba-tiba terbayang dendra terbesit dalam benak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu di ujung senja ( Cerpen - Tamat )
Ficção AdolescenteTentang cinta,dan penantian,,terkadang apa yang kita harapkan tak sama seperti yang telah di takdirkan Terkadang kita tak tau siapa yang di cinta,dan siapa pula yang di rindu. by.BARA SHINJU