The Storm is coming

2.2K 280 39
                                    

Yoongi menatap ahjussi yang oleh Jimin di panggil appa itu, sementara Jimin masih tampak terkejut akan kedatangan appanya

Yoongi membungkuk hormat pada appa Jimin "Anyeonghaseo ahjussi. Min Yoongi imnida, maaf baru sekarang memperkenalkan diri".

Appa Jimin menatap Yoongi dari atas sampai bawah, membuat Yoongi mendadak gugup.

"Kau temannya Jimin?" tanya ayah Jimin dengan nada menyelidik

"Lebih tepatnya kekasih Jimin, ahjussi" jawab Yoongi sopan.

"Benar yang Yoongi-ssi katakan?" tanya ayah Jimin.

Jimin mengangguk pelan "Nde, appa"

"Ahh..bagaimana kalau kita minum bersama,aku ingin mengenal lebih dekat calon menantuku ini" ayah Jimin menggandeng bahu Yoongi.

Jimin yang panik segera menjawab "Hari ini tidak bisa, appa. Yoongi hyung pasti lelah seharian menyetir dari Daegu".

Yoongi berkedip bingung memandang Jimin lalu menjawab ragu.

"Aku tidak begitu lelah".

Jimin menggeleng cepat "Aku tau kau lelah, hyung. Lebih baik kau beristirahat saja, besok pagi kau harus ke studio kan".

"Tapi-".

"Aku tidak ingin kau sakit" kata Jimin sambil menatap Yoongi serius

Ayah Jimin mengibaskan tangannya.

"Ahh..jadi kalian habis dari Daegu...kalau begitu Yoongi~ssi lain waktu saja kita minum minum nya, hari ini kau istirahat saja".

Yoongi ingin sekali membantah, tapi  melihat tatapan Jimin yang begitu serius membuat Yoongi mengalah.

"Baiklah, aku pulang saja. Lain kali jika ahjussi berkunjung beritahu aku saja, jadi kita bisa minum bersama" kata Yoongi sambil tersenyum.

"Boleh...boleh...berikan saja nomer ponselmu".

"Nanti Jimin yang akan memberi tahu Yoongi hyung jika appa kesini lagi". sela Jimin kemudian ia menarik lengan Yoongi keluar dari gedung flat nya.

"Astaga, Park Jimin- kenapa kau harus menarikku segala sih, aku bahkan tidak sempat pamit dengan ayahmu" gerutu Yoongi saat mereka sudah di depan mobilnya.

Jimin menundukan wajahnya " Maaf hyung, aku hanya ingin kau cepat beristirahat" kata Jimin pelan sambil meremat ujung kaosnya.

Yoongi jadi tidak tega memarahi Jimin kalau begini.

Yoongi mengulurkan tangannya, mengangkat dagu Jimin agar menatap dirinya dan bertanya dengan nada penuh selidik.

"Kau tidak menyembunyikan apapun dariku kan?".

Jimin menelan ludahnya gugup "Tentu saja tidak ada. Aku hanya benar benar ingin kau istirahat, hyung".

Yoongi melepas tangannya dan menghela napas.

"Baiklah, kalau begitu aku pulang dulu. Salam untuk appamu ya, sayang".

Jimin mengangguk. Yoongi mengecup dahi Jimin kemudian masuk ke mobil nya.

Perlahan mobil Yoongi pun meninggalkan gedung flat Jimin.

Jimin menatap kepergian Yoongi dengan sedih.

"Maaf, aku kembali berbohong padamu, hyung" gumamnya sedih.

Kemudian dengan langkah gontai ia kembali masuk ke gedung flatnya

Ayahnya masih menunggu di tempat tadi mereka bertemu

"Pacarmu boleh juga,Jim. Melihat pakaian dan juga mobilnya, seperti nya dia lebih kaya dari pada mantan pacarmu dulu" komentar ayah Jimin.

House Of Card (Re-publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang