Two men with broken hearts

2.8K 383 51
                                    

Yoongi menenggak gelas berisi cairan tequila untuk ke sekian kalinya, di sebelahnya Seokjin duduk sambil memainkan gelas dengan tangannya.

"Hebat sekali Kim Taehyung itu,dia bisa membuat ku jatuh cinta dan patah hati bersamaan".

Seokjin meneguk minumannya, kepalanya terasa semakin ringan.

"Sudah tidak usah pikirkan bocah itu" hibur Yoongi, tangannya menuangkan wiski ke gelas Seokjin.

"Minum saja sampai habis, lupakan bocah bocah sialan itu"

Wajah keduanya  sudah memerah.

Seokjin menyandarkan kepalanya di sofa, ia terlihat sudah setengah teler.

Yoongi berjalan ke lantai dansa dengan sempoyongan, badannya menari tak beraturan mengikuti hentakan musik.

Yoongi masih asyik menari sampai ia bertubrukan dengan seorang pria dan tiba-tiba saja ia memeluk pria itu.

"Park Jimin, dasar brengsek, kenapa juga aku harus galau hanya karena ternyata kau itu kekasih Taehyung" racau Yoongi.

Pria tidak di kenal itu tentu saja meronta ronta di pelukan Yoongi. Kemudian ia menendang tulang kering Yoongi hingga Yoongi mengaduh kesakitan

"Apa apaan sih ahjussi ini, seenaknya memeluk ku" gerutu pria itu sebelum berlalu pergi.

Seokjin yang mendengar sahabatnya mengaduh kesakitan menghampiri Yoongi dengan langkah yang sedikit oleng.

"Kau di tolak Yoongi? Hahaha..hahaha.... akhirnya aku tidak sendirian patah hati" racau Seokjin sambil menepuk nepuk bahu Yoongi.

"Uhhh.. Diam kau!! si kerdil itu saja yang bodoh, dia menolak pesona ku hanya untuk bocah tengil bernama Taehyung itu" tepis Yoongi.

Seokjin yang mendengar nama Taehyung di sebut mengerut
kan keningnya.

"Enak saja... jangan salahkan Taehyung-ku. Jimin saja yang selalu menempel pada Taehyung-ku! "

"Uhhh.....dasar bodoh, masih saja membela bocah itu" ejek Yoongi membuat Seokjin menggeram kesal.

Untung saja sebelum dua orang mabuk itu bertengkar, Mark bartender sekaligus teman mereka datang melerai.

" Hei... hei.. lebih baik kalian pulang, jangan minum lagi, kalian sudah terlalu mabuk" lerai Mark, ia mengapit lengan Seokjin dan Yoongi.

Yoongi mendorong Mark menjauh.

"Aku masih ingin minum, jangan menghalangi ku" Yoongi menggeleng kan kepalanya tak beraturan sambil berjalan kembali ke mejanya.

Seokjin menyusul Yoongi dan mereka kembali meneguk minuman mereka masing masing.

Mark mengusap wajahnya dengan kasar "Astaga, dua orang itu benar benar merepotkan" keluhnya.

Ia segera meraih handphone nya dan menghubungi Hoseok.

"Hoseokie, kau sedang ada di mana? " tanya Mark saat Hoseok baru saja mengucapkan kata 'halo'.

"Aku sedang di Gwangju, hyung. Kenapa menelpon jam segini hyung? " tanya Hoseok dengan nada yang masih setengah tidur.

"Yoongi hyung dan Seokjin hyung mabuk di club ku, mereka rusuh sekali" lapor Mark.

Hoseok melebarkan matanya, kantuk nya hilang seketika.

"Apa?! Mereka mabuk?!" seru Hoseok kaget, tentu saja karena seingatnya dua hyung nya ini tidak terlalu suka ke club dan minum minum.

"Iya, cepat suruh orang untuk mengantar mereka pulang, aku tidak tahan dengan kelakuan mereka" kata Mark.

House Of Card (Re-publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang