Misunderstanding

2.8K 406 83
                                    


Sudah berapa hari ini Jimin bekerja paruh waktu di cafe milik Seokjin dan Jimin merasa betah kerja di sini.

Seokjin bersikap sangat baik pada nya, bahkan namja itu meminta Jimin untuk tidak memanggilnya dengan sebutan sajangnim "panggil aku hyung saja Jiminie, tidak usah terlalu formal begitu" ucap Seokjin padanya.

Teman kerjanya juga baik semua, singkatnya Jimin betah kerja di cafe ini. Hanya ada satu alasan yang membuatnya tidak betah bekerja di sini, yaitu pelanggan menyebalkan yang bernama Min Yoongi.

"Selamat Datang" sapa Jimin sambil tersenyum riang saat mendengar bel pintu caffe berdenting, menandakan ada tamu yang datang.

Tapi senyum Jimin segera luntur saat melihat tamu tersebut.

Huh, lagi-lagi si pucat itu batin Jimin kesal.

Yoongi menyeringai saat melihat Jimin yang menatapnya dengan malas.

Yoongi memilih duduk di tempat dekat jendela. Jimin enggan sekali menghampiri Yoongi.

Jimin melihat sekelilingnya. Kyungsoo sedang sibuk memanggang kue, Sehun juga sibuk menghitung uang di meja kasir. Seperti nya tidak ada pilihan lain, ia harus melayani Min Yoongi.

Sambil berjalan ke arah Yoongi, Jimin berdoa dalam hati agar ia di beri kesabaran lebih untuk menghadapi Yoongi.

"Selamat sore, silahkan mau pesan apa tuan" kata Jimin tanpa tersenyum pada Yoongi.

Yoongi menaikan alisnya "Wah, pelayan di sini tidak terlalu ramah ya, padahal pemilik cafe ini sangat ramah sekali pada pelanggan nya" sindir Yoongi.

Jimin menghela napas kasar.

Sabar, batin Jimin.

"Selamat sore tuan, silahkan mau pesan apa tuan? " tanya Jimin dengan nada yang di buat seramah mungkin.

Yoongi terkekeh melihat Jimin yang mati-matian menahan kesal.

"Aku pesan cheese cake dan ice americano" jawab Yoongi.

Jimin menuliskan pesanan Yoongi kemudian melangkah pergi.

Baru berapa langkah Jimin pergi, Yoongi memanggil Jimin kembali, dengan wajah cemberut Jimin menghampiri Yoongi.

"Ada lagi yang bisa saya bantu?"
Tanya Jimin masih berusaha sesabar mungkin.

Yoongi menyeringai sebelum menjawab "Ice americano nya jangan panas ya" kemudian dengan cuek ia memainkan ponselnya.

Jimin menatap Yoongi kesal, sial lagi-lagi pria ini mempermainkannya.

Dasar brengsek, umpat Jimin dalam hati.

Jimin berlalu dengan hati gondok, sedangkan Yoongi berusaha keras menahan tawanya agar tidak meledak

"Sudah puas menggangu karyawan ku?"

Seokjin menepuk bahu Yoongi, kemudian duduk di hadapan Yoongi

"Hemm.. wajah kesalnya itu lucu sekali" jawab Yoongi cuek.

"Ahh.. Maksudnya kau senang melihat wajahnya yang lucu itu" Seokjin menggoda Yoongi

Yoongi memilih pura-pura tidak mendengar ucapan Seokjin.

" Tampaknya kau suka sekali dengan cheese cake di caffeku ini ya. Hampir setiap hari kau ke sini hanya untuk makan kue buatanku, aku jadi terharu" Sindir Seokjin.

Yoongi menjawab salah tingkah "Aku sedang butuh inspirasi untuk lagu ku berikutnya, makanya aku rajin keluar studio dan mampir ke sini" kilah Yoongi.

House Of Card (Re-publish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang