2

638 93 20
                                    

Farewell only comes once but why does longing come a lot?
I have never forgotten you for a single moment, I love you

Is it so? Are you really completely fine?

"Itu hal wajar, Yeri"

Yeri tersentak kaget kala mendengar suara Taeyong yang membuyarkan segala pemikirannya. Dialihkannya pandangannya pada Taeyong yang kini sudah terduduk ditempat tidur.

"Kau bangun, Oppa? Apa aku membangunkanmu?" Tanya Yeri seraya duduk dipinggir tempat tidur.

Taeyong menggeleng. Ini memang sudah waktunya dia bangun setelah tidur seharian kemarin. "Tidak. Kau tidak membangunkan Oppa."

Yeri tersenyum sebentar sebelum kembali menatap belasan frame yang tertata rapi di meja samping tempat tidur. Berbagai persepsi bermunculan di pikirannya. Sebenarnya hubungan apa yang membuat Taeyong bisa begitu akrab dengan Jaehyun sampai-sampai kamar ini begitu penuh foto kekasihnya dengan lelaki itu. Bahkan Yeri hanya menemukan sekitar 5 foto Taeyong bersama keluarga dan para member yang lain. Ada ap-

"Hal wajar bila kau menemukan foto-foto semacam itu di anggota boy band, Yeri."

Yeri kembali dibuat kaget oleh suara Taeyong yang sepertinya tahu apa yang sedang ia pikirkan, "aku hanya merasa bahwa kau sangat dekat dengan Jaehyun-ssi, Oppa. Eommamu juga bilang kalau Jaehyun-ssi sering menjengukmu kesini apabila kau sakit."

Taeyong tertegun sejenak sambil menatap Yeri berkata seraya memainkan jemarinya. Mata foxy itu menyiratkan kepedihan kala melihat raut wajah gadis dihadapannya yang tampak gelisah, seperti tak tenang karna sesuatu.

"Aku juga sering mendengar dari teman-temanku bahwa Oppa dan Jaehyun itu sangat dekat." Yeri tidak tahu kenapa ia terus menyuarakan kegundahannya setelah melihat foto-foto itu. Tidak mungkin bukan dia cemburu karna seorang lelaki?

Taeyong menelan ludahnya sebelum membelai halus surai coklat milik Yeri. "Kau cemburu, hm?"

Yeri tersenyum sambil mendorong bahu Taeyong dengan manja, "mana mungkin. Jaehyun itu namja, kau itu namja. Mana mungkin aku cemburu dengan namja."

DEG

Tangan Taeyong terasa kaku di surai Yeri saat mendengar kalimat yang dilontarkan kekasihnya tersebut. Andai saja Yeri tahu bahwa seseorang yang ia katakan tidak mungkin itu, bisa menjadi musuhnya nanti.

"Oppa.." Yeri menatap bingung kepada Taeyong yang berhenti menggerakkan jemarinya.

"Ya?"

"Kau dan Jaehyun-ssi... benar tidak ada apa-apa kan?"

.
.

"Jae, jangan tidur terlalu malam. Besok kau ada recording pagi-pagi."

Manager Hyung menghentikan langkah Jaehyun untuk memberi peringatan pada namja yang selalu tidur malam dengan berbagai alasan ini. Sedangkan yang diberi peringatan hanya mengangguk dan masuk ke dalam kamarnya tanpa pamit.

"Hah, akan lebih mudah bila ada Taeyong." Manager Hyung duduk sejenak di kursi meja makan. Mark yang lebih dulu duduk disitupun hanya tersenyum menyetujui.

Semenjak hubungan Taeyong dan Jaehyun berakhir. Banyak perubahan pada diri Jaehyun yang dirasakan para member, Manager, ataupun para staff. Jaehyun yang dulu periang, suka memberikan lelucon, jahil, dan sebagainya. Kini menjadi Jaehyun yang pendiam, gampang emosi, dan tak jarang tak menganggap sekitar.

"Mark-ah, apa Jaehyun sudah tahu kalau Taeyong sakit?" Tanya manager Hyung.

Mark berpikir sebentar sebelum menggeleng, "sepertinya belum. Tidak ada yang mau mengungkit tentang Taeyong Hyung disekitar Jaehyun hyung, Hyung."

MONODRAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang