I won't let you close enough to hurt me, no
I won't ask you, you to just desert me
I can't give you what you think you gave me
It's time to say goodbye to turning tables, to turning tables"Aku tidak mau..."
Taeyong tersentak di balik punggung Yeri yang masih setia dipeluknya. Isakan gadis itu telah berhenti dan menyisakan nafas menderu yang sampai ditelinga Taeyong.
Yeri melepaskan pelukan Taeyong dan beralih menatap tajam ke arah lelaki yang sedang memandang bingung kepadanya.
"Hanya karna Jaehyun-ssi kau memutuskanku, Oppa. Tidakkah itu diluar akal sehat? Bukankah seharusnya memang seperti ini? Kau bersamaku, bersama dengan seorang wanita seperti lelaki pada umumnya?"
Taeyong menggeleng. Kehidupan seorang lelaki memang seperti itu, namun sepertinya tidak untuk Taeyong. "Tapi Oppa tidak bisa seperti itu, Yeri. Tiga tahun Oppa lalui bersama Jaehyun dan-"
"Kau hanya belum terbiasa berpisah dengannya... Percayalah, kau hanya belum terbiasa berjauhan dengan Jaehyun-ssi."
Taeyong bisa melihat kedua mata gadis dihadapannya kembali mengalirkan air mata. Kedua tangannya pun digenggam erat oleh Yeri seakan-akan Taeyong tidak boleh pergi kemana-mana.
"Yeri, Oppa sudah mencoba, tapi Oppa memang tidak bisa menjalani hal seperti kemarin-kemarin. Oppa masih membutuhkan dan mencintai Jae-"
Taeyong melebarkan matanya saat bibir Yeri membungkam bibirnya. Bahkan ditengah ciuman mendadak itu Taeyong bisa merasakan rasa asin karna air mata Yeri yang memenuhi pipi gadis itu.
Taeyong sempat mau mengakhiri sebelum kedua tangan Yeri menggenggam kedua tangannya dengan erat. Gadis ini tidak mau melepaskannya. Lalu Taeyong bisa apa?
"Kau pernah merasakan rasa cinta kepadaku. Kau pernah merasakan kalau kau membutuhkanku. Kenapa harus berhenti? Kenapa harus Oppa menyerah dan kembali ke Jaehyun-ssi?"
Yeri benar. Apa yang ia harapkan dari hubungannya selama ini dengan Jaehyun? Tidak ada ujung jalan berakhir kebahagiaan untuk dia dan Jaehyun. Persetan dengan rasa cintanya untuk Jaehyun yang kini bahkan lebih besar pentingnya dari oksigen bagi hidup Taeyong.
Taeyong memejamkan matanya dan membalas lumatan lembut Yeri. Mungkin memang seperti ini seharusnya. Taeyong sudah terlanjur berjalan dijalan ini, dan tidak mungkin berbalik arah dan menyakiti seseorang lagi.
Cepat atau lambat, Yeri akan menggantikan Jaehyun.
PRANG
"Ya Tuhan Jaehyun hyung!"
Mark berlari dari ruang tengah menuju dapur saat mendengar bunyi pecahan kaca. Ia yakin pelakunya pasti Jaehyun. Memang siapa lagi yang tinggal bersamanya selain namja itu dan Taeyong yang sudah pergi semenjak pagi tadi.
"Aku tahu dengan uang tabunganmu kau bisa membeli ribuan gelas seperti ini tapi bukan berarti kau bisa memecahkannya seenaknya, Hyung!"
Jaehyun hanya terdiam sembari menatap pecahan kaca itu saat Mark sudah beralih membersihkannya. Ia tidak sengaja menjatuhkannya, gelas itu jatuh begitu saja saat ia ingin mengambilnya.
"Aish, ini kan gelas couplemu dengan Taeyong Hyung yang diberikan oleh fans." Gerutu Mark sambil menunjukkan tulisan 'TY' diserpihan kaca.
Mata coklat itu menatap serpihan kaca yang ditunjukkan Mark dan menatap rak gelas bergantian. Mark benar, gelas yang jatuh tadi adalah gelas couple hadiah dari fans. Yang jatuh adalah miliknya, gelas bertuliskan 'TY' dan gelas yang masih utuh dirak itu adalah milik Taeyong, gelas bertuliskan 'JY'.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONODRAMA
Fanfiction(END) WARNING! HURT!! JAEYONG SHIPPER AREA. cerita ini adalah murni karya BELS137, author KyuMin shipper. dia trmasuk author favorite saya, saangaaat saya gilai. dicerita ini, saya hanya mengganti nama pemainnya. selebihnya murni penulisan indah d...