Part 12

8.4K 764 32
                                    

Haiiiiiiii kembali lagi bersama Jungri couple!!!!!!

Pada kepanasan ngga sama part sebelumnya?? Itu baru awal kok, belum kalo nanti hmm.

Aku fokus ke Chance dulu yaa, Teacher and I aku up di sela-sela aku buat cerita Chance.

Don't forget to Vote, Comment and Share.

Happy reading^^

.
.
.
.
.

Jungkook POV

Aku mengerjapkan mata ku saat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, dengan berat aku membuka kedua mataku dan merasakan sakit di kepala ku karena terlalu banyak minum setelah pesta kemarin malam. Aku mendudukkan diri dan menyadari diriku tidak memakai sehelai benang apapun, aku memijat pelipis ku setelah tau apa yang terjadi tadi malam, aku melakukan nya dengan Yeri semalam. Apa aku harus senang atau menyesal?

Aku pun memutuskan untuk mengambil air di dapur, aku menyibakkan selimut dan tidak sengaja melihat noda merah di atas ranjang ku, seketika tubuhku menegang, apa itu darah? Aku yakin sekali kalau itu adalah darah, apa aku melakukan nya dengan Yeri saat ia masih perawan? Tapi tidak mungkin, bukankah dulu ia pernah melakukan nya?

Dengan cepat aku memakai boxerku dan seketika pintu kamar mandi terbuka, terlihat Yeri disana baru saja keluar menggunakan kemeja ku yang ku pakai semalam, ia menggosok rambut nya yang basah dengan handuk dan terdiam saat melihat ku tengah menatap nya, ia tersenyum dan mendekati ku.

"Aku pikir kau masih tid—"

"Katakan padaku, apa aku meniduri mu saat kau masih— perawan?" Potong ku dengan cepat menggenggam kedua pundaknya, ia terlihat menegang kemudian menampilkan senyuman nya lagi dan tertawa.

"Kau kenapa, Jungkook? Bukankah kau tau sendiri kalau aku sudah tidak suci saat tujuh tahun yang lalu? Seperti yang pernah kau lihat saat itu?" Ucapnya dengan santai seolah tidak ada apapun, aku yakin sekali kalau itu adalah darah nya lalu ada apa dengan kejadian di masa lalu?

"Aku baru saja mendapatkan menstruasi ku, maaf membuat ranjang mu—"

"Aku yakin sekali bahwa itu adalah darah perawan mu, jangan membohongi ku." Potong ku dengan tegas dan yakin membuat nya terdiam, ia melepaskan kedua tanganku yang berada di pundaknya.

"Aku tidak berbohong padamu." Ucapnya dengan ragu, sifat bohong nya itu selalu bisa ku tebak dan ia sedang berbohong padaku sekarang. Aku menarik Yeri dengan cepat, membaringkan nya di ranjang kemudian mengurung nya di bawah tubuhku, ia terlihat terkejut kemudian menggeliat ingin lepas.

"Jungkook, jangan—" Gumam nya memohon saat tanganku bergerak menurun ke inti nya, aku mengusap paha dalam nya dengan lembut membuat nya mengeluh. Aku memasukkan tanganku ke dalam celana dalam nya dan mengusap intinya dengan lembut membuat nafas Yeri tercekat, ia memejamkan matanya seraya menelan saliva nya terlihat dari lehernya yang bergerak.

"Oh, Jungkook." Lirihnya saat aku menggerakkan kedua jari ku di dalam nya, ia mencengkram kedua pundak ku dan terus mendesah. Shit! Aku menyesal melakukan ini, ini membuat ku panas. Aku mendekati wajahnya dan mengecup bibir Yeri dengan lembut tapi Yeri melumat bibirku ketika bibirku berada di bibirnya, ia mengalungkan tangannya di leherku menarik ku semakin dekat dengan nya.

Aku berhenti menggerakkan jari ku ketika merasakan inti Yeri mengeluarkan cairan dalam dirinya dan Yeri berhenti mencium ku bernafas lega ketika mendapatkan orgasme nya, aku mengeluarkan kedua jari tanganku dari celana dalam nya dan tidak melihat noda darah di kedua jari ku melainkan cairan orgasme nya, aku menatap nya yang masih memejamkan matanya dan nafasnya yang memburu.

Chance [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang