2 ☔ X-IPA-2

52 11 0
                                    

-HAPPY READING-

BAGIAN DUA : NEVER LET ME GO

***

Pagi ini Nabila pertama kali menginjak kelas aslinya. Yaitu X-IPA-2. Nabila sangat ragu dan canggung ketika akan masuk. Ia sedikit mengintip dari balik pintu, belum banyak orang. Tapi, ada satu orang yang membuat matanya menyipit penasaran.

'Itu, si Septi bukan sih?' Batin-nya sambil mengeratkan pegangan pada tas.

Nabila berdehem memberanikan diri untuk mengetuk pintu "Assalamualaikum, Selamat pagi?"

Semua orang yang berada dikelas itu menoleh "Waalaikumsalam, selamat pagi.."

Dapat dilihat Septi menyipit bergumam menyebut namanya.

Nabila melambaikan tangan-nya "Sini!" Ucapnya tanpa suara.

Septi yang tadinya sedang membaca Novel menghampiri Nabila diambang pintu "Lo kelas ini Ti?" Tanya Nabila.

Septi mengangguk "Lo salah kelas yaaa.... " Ucap nya meledek.

Nabila berdecak "Ck, iya! Tausiah dibahas deh." Lalu Nabila membisikan sesuatu pada Septi "Malu."

"Eh, tapi denger-denger nih ya, katanya lo udah jadi KM dikelas IPS lo itu?" Tanya Septi.

Nabila mengangkat bahunya acuh "Ya gitu."

"Ya terus gimana?"

"Ngundurin diri lah, ngapain lagi."

"Kasian banget si lo, gue turut prihatin ya" Ujar nya meledek.

"Iya, makasih!" Jawab Nabila ketus.

Septi tertawa  "Eh, yaudah ayo masuk."

"Ck, Malu gue ah. Nanti aja."

Septi menepuk bahu Nabila "Nanti kesoro lagi tempat duduk disebelah gue sama murid lain yang bernasib sama kayak lo alias Salah Kelas." Ucapnya meledek sambil terkekeh.

Nabila mendengus "Lo niat banget si ledek gue."

Septi terkekeh "Nggak kok, kata siapa. Ini mau apa nggak?"

Nabila menggeleng "Malu Ti, lo tuh gatau gimana gue."

"Ck, punya malu lo?"

Nabila menyentil lengan Septi "Semprul!"

"Kelamaan!" Septi menarik paksa tangan Nabila. Nabila pun tidak bisa mengelak karena kecekatan Septi, yang berakhir mengharuskan Nabila pasrah. Nabila masuk kedalam kelas ASLI nya. Tatapan dari beberapa murid dibelakang membuat Nabila mencoba tersenyum. Tersenyum Kikuk.

"Udah duduk lo situ!" Septi menunjuk kursi disampingnya.

"Gapapa nih? Gak ada yang nempatin?"

"Udah lah, duduk aja disitu."

Nabila pun duduk disamping Septi yang terletak di ujung meja.

"Eh, keluar yuk. Cari angin." Ajak Nabila.

"Angin di cari-cari! Dasar human negara berkembang!" Cibir Septi "Yaudah ayo."

"Dasar human paling cerdas se Negera berkembang!" Sembur Nabila.

Mereka berdua pun pergi keluar kelas. Dan orang pun sudah banyak yang  berdatangan. Banyak yang menatap Nabila dengan mengerutkan kening.

Mereka berdua duduk di kursi panjang depan kelas. Septi melanjutkan membaca novel nya, sedangkan Nabila ia hanya memainkan kakinya, sesekali menatap orang yang melintas dihadapan-nya.

Never Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang