1 ☔ Thanks, 4 day's

76 11 0
                                    

-HAPPY READING-

BAGIAN DUA : NEVER LET ME GO

***

Nabila sudah menjabat 2 hari, sebagai ketua kelas X-IPS-1. Mungkin, ia sekarang mudah bersosialisasi, dengan mengandalkan jabatan—nya. Ia sering mengobrol dengan teman baru nya mau itu laki-laki ataupun perempuan. Tapi selama itu, Nabila belum ada yang hafal nama mereka, terkecuali kandidat kemarin dan Shidqia.

KBM belum dilaksanakan. Kadang Nabila juga ogah-ogahan bersekolah, karena hingga saat ini kegiatan belajar mengajar belum dilakukan. "Ah, tau gini gue ogah dah, masuk. Belajar nggak. Diem iya. Buang buang duit, tenaga sama waktu gue!"

Hingga H-4 setelah menjadi siswi baru, Setiap Wali Kelas di wajibkan untuk masuk kedalam kelas didiknya, untuk melakukan pendekatan. Salah, salah. Maksudnya Perkenalan.

"Assalamualaikum, Selamat Pagi... " Ucap Wali kelas X-IPS-1. Seorang perempuan berjilbab, yang tengah menenteng tas—nya.

Suara itu membuat penghuni IPS-1 menghentikan kegiatan-nya masing masing. Hingga semuanya bersidekap rapi bak anak sd yang sedang berdoa untuk pulang.

"Waalaikumsalam, selamat pagi bu... " jawab penghuni IPS-3.

"Ibu, perkenalan dulu aja ya." Ucapnya berdiri di hadapan murid-muridnya "Ini kelas X-IPS-1 kan?"

"Iya, bu... " jawab tuan rumah serempak.

"Baik, sudah ada yang tahu nama ibu siapa?" Tanyanya.

"Tidak... " Tuan rumah ada yang menjawab, ada pun yang menggeleng kan kepalanya.

"Nama Ibu, Tini Sulastini S.pd. Ibu mengajar Matematika di sekolah ini. Dan sekarang ibu mendapat amanah untuk menjadi Wali kelas X-IPS-1." Terangnya "Disini sudah buat organigram?"

"Sudah bu... "

"Siapa yang jadi Ketua Kelas nya?" Ibu Tini, sempat celingak-celinguk dengan tangan yang menyatu dalam satu genggaman.

Semua mata menunjuk pada Nabila. Nabila mengangkat tangan nya "Saya, bu."

"Aah, perempuan... Hebat! Ibu suka. Ibu harap, kamu bisa menjabat dengan baik, dan dapat bertanggung jawab atas kelas mu. Namanya siapa?"

"Nabila Ayunda, bu."

"Nabila... " Bu Tini menganggukan kepalanya. "Ingat ya pesan ibu..."

Nabila mengangguk sambil tersenyum kikuk. Shit!! Gue canggung!!

"Wakil nya?"

"Saya bu!" Anggara mengacungkan tangan kanan-nya.

"Nama kamu siapa?"

"Anggara Putra."

"Anggara, baik. Jadi kamu harus bantu ketua ya, jangan diem."

"Baik, bu." Anggara mengangguk.

Bu Tini sudah 2 jam berada di dalam kelas. Membicarakan banyak hal, tentang kelas ini harus bersih dan tidak ada boleh sampah, menyusun seksi-seksi, Peraturan untuk iuran mingguan kelas, bahkan Nabila pun diberi tips untuk temannya yang tidak mau diatur.

Hingga akhirnya, bu Tini pun keluar dari kelas. Penghuni IPS-1 kembali mengobrol bebas dengan teman barunya. Sedangkan Nabila ia mengeluh pada shidqia.

"Qia, percaya ga sih gue tuh gak yakin banget ngejabat jadi KM." Nabila melipat kedua tangannya diatas meja.

Shidqia menghela nafas "Lo udah yang ke 13 kali ngomong kayak gitu. Gue udah males tau dengernya."

Never Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang