2

81 16 2
                                    

Bel pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu,Fany yang sedang membereskan barangnya tiba-tiba terkejut saat mendengar gebrakan meja dari arah depan.

"Hai Fanykuu,bagaimana kabarmu? Kurasa kau baik-baik saja oh atau kau begitu tertekan dengan kehidupanmu sekarang hahaha!!" sindir Charlotte.

Mereka,ya mereka! Charlotte beserta Nelanaa,Disya,Joylena,dan Layla berdiri dengan angkuh sambil tersenyum mengejek melihat Fany.
Fany hanya menghela napas dan berusaha untuk tidak peduli dengan keberadaan mereka. Dia bergegas untuk pergi karena memikirkan Tania yang sedang menunggunya di gerbang sekolah.

Pada saat Fany akan melangkah keluar kelas,

DUGGG

"Awwh!" Fany meringis kesakitan saat dia terdorong dan pinggangnya membentur meja guru.

"Kau mau pergi kemana? Terburu-buru sekali. Apa kau sudah tidak mau bermain bersama kami? Apa kau tidak merindukan kami Fany?" Tanya Disya memasang ekspresi sedih yang dibuat-buat.

"Bermain dan merindukan kalian? Lebih baik aku merindukan iblis daripada aku bermain dengan para jalang tidak tau diri seperti kalian!" ucap Fany sengit.

PLASSHH

Fany meringis menahan perih dipipinya "diam kau! Beraninya kau berbicara seperti itu!!! Harusnya kau sadar diri siapa yang jalang! Kau pikir kau ini siapa?! Beraninya merebut posisiku yang seharusnya selama ini berada diatas bukannya kau!" Jawab Charlotte geram.

"Kau salah paham! Aku tidak pernah sama sekali bermaksud merebut posisimu!! Aku mohon padamu charlotte sadarlah! berhenti egois dalam hal ini!!!" mohon Fany.

Charlotte menatap Fany tajam "aku tidak peduli! aku membencimu! Ingat Fany aku benar-benar akan menghancurkan hidupmu."

Perkataan Charlotte bagai godam besar yang menghantam hati Fany. Setelah mengatakan hal itu Charlotte beserta teman-temannya pergi meninggalkan Fany sendirian. Tanpa sepengetahuan mereka Fany terisak saat mendengar kalimat menyakitkan yang telah diucapkan oleh temannya. Ya teman lamanya yang bahkan sudah Fany anggap saudara sendiri tidak disangka akan mengatakan kalimat seperti itu untuknya.

Setelah beberapa menit terisak Fany terkejut,dia teringat Tania yang sedang menunggunya. Fany segera berlari menuju gerbang dan mendapati Tania sedang berjongkok disisi jalan dengan wajah tertekuk.

"Heii Tania,apa kau sudah menunggu lama? Maaf ya aku sedikit telat" tutur Fany khawatir saat sudah sampai didepan Tania.

Fany melihat Tania menahan napasnya dan berteriak "Fanyyyy kau kemana saja?! Tau tidak? Aku disini menunggumu satu jam seperti pengemis yang minta dikasihani!!" Sebal Tania.

Fany hanya terkekeh saat melihat temannya yang satu ini.
"Oh haha maaf! Aku tadi lupa menyampaikan padamu bahwa aku harus piket kelas terlebih dahulu" bohong Fany.

Tania memutar bola matanya sebal "yasudah sekarang ayo kita pergi ketoko buku sebelum hari menjelang malam" Fany mengangguk dan segera menyusul Tania yang telah berjalan dulu didepannya.

Sesampainya di toko buku mereka berpencar mencari novel yang akan mereka beli. Setelah mereka menemukan novel yang diinginkan dan membayarnya di kasir mereka berpisah untuk pulang kerumah masing-masing.

Sesampainya Fany dirumah,dia langsung berlari menaiki tangga menuju kamarnya dan menangis. Perkataan Charlotte masih saja terngiang di kepalanya. Fany menangis sejadi-jadinya dan akhirnya dia tertidur karena lelah menangis mungkin?.

Tania home

"Tania kau dari mana saja jam segini baru pulang?" Tanya Charlotte.

"Aku pergi membeli novel," jawab Tania dengan malas.

"Pasti kau pergi bersama jalang itu kan? Aku sudah bilang Tania, jangan berteman dengan jalang itu lagi!" Kesal Charlotte.

Tania menatap Charlotte bengis "sudah berapa kali aku katakan berhenti memanggilnya jalang kak! Dia tidak seperti apa yang kau pikirkan!!" Tania menghela napasnya dan langsung berlari menuju kamarnya meninggalkan Charlotte yang memanggil-manggil namanya.

I Want To (KILL) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang