6

40 8 0
                                    

BRAKKK

Setelah membanting pintu,dengan kasarnya Fany melempar tasnya ke atas kasur dan mulai mengamuk. Fany mengambil serta melempar barang-barang yang ada dikamarnya kesembarang arah.

Fany menjambak rambutnya berang,memukul-mukul dirinya sendiri. Dan menjerit frustasi "arghhhh!!".

Perlahan Fany bersandar di balik pintu kamarnya dan merosot terduduk lalu menangis,

"Hiks..hiks.." isak Fany sambil mencakar dirinya.

<Flashback on>

"Ohhh Fany sayangku tenanglah,kami hanya ingin bermain denganmu sebentar saja" ucap Charlotte. Tepat saat itu juga mereka semua langsung tersenyum menyeringai.

Joylena dan Layla segera berjalan ke arah Fany dan memegang kedua tangan Fany setelah itu mereka menyeret Fany untuk bersandar disalah satu bilik toilet.

Fany berusaha memberontak untuk melepaskan dirinya dari Joylena dan Layla "lepaskan aku!" Teriak Fany.

"Umhh kau ingin dilepas Fany? Ah tunggulah sebentar lagi!" jawab Charlotte. Setelah itu Charlotte mengambil sebuah cutter dari dalam tasnya.

"Apa yang a..akan kau la..lakukan?!" Tutur Fany waspada.

Charlotte menatap Fany sambil tersenyum "apa yang ingin aku lakukan? Hmm aku hanya ingin mempercantik beberapa bagian tubuhmu daann...mungkin saja itu wajahmu."

Fany menatap tajam Charlotte "Ap-"

TREKK CRASHH CRASHHH

"ARGHH!" rintih Fany saat Charlotte menggores panjang bagian pelipis kanan Fany membentuk tanda silang yang langsung mengeluarkan darah.

"Uhm maaf,tapi ini adalah tanda yang cocok untuk seorang jalang sepertimu!" Sinis Charlotte lalu tertawa diikuti Nelanaa,Disya serta Joylena dan Layla.

Nelanaa melangkah maju mendekati Fany yang sedang menahan perih "Sekarang giliranku" seringai Nelanaa. Sedangkan Charlotte segera memundurkan dirinya sambil bersedekap dada.

"Lepaskan dia!" Ucap Nelanaa

Joylena dan Layla pun melepaskan Fany kasar, setelah itu mereka berdiri disamping Charlotte dan Disya.

Sedangkan Nelanaa dia segera menjambak rambut Fany dan mendorong Fany ke arah wastafel,

JDUGGG

Fany menutup matanya sakit "a..a.ahhhkk" bagian samping pinggang Fany menghantam wastafel itu dengan sangat kuat yang bisa dipastikan akan menimbulkan memar yang sangat parah. Fany langsung jatuh terduduk karena tidak mampu menahan sakit yang teramat di pinggangnya.

"Siapa yang menyuruhmu duduk he? Kau! Cepat berdirilah!!" Bentak Nelanaa kepada Fany.

Fany sama sekali tidak merespon bentakan Nelanaa. Dia hanya terdiam mematung sambil mencerna semua yang terjadi pada dirinya sekarang ini.

"Heh apa kau tuli?!" Teriak Nelanaa.

Fany masih tetap bergeming hingga,

PLASSHH PLASSSH BUGG

Fany tersungkur kesamping saat terkena tamparan dan tinjuan dari Nelanaa yang geram karena melihat Fany yang tidak merespon perkataannya.

Charlotte yang melihat itu hanya tersenyum sinis "dasar jalang bodoh! Sudahlah Nelanaa,aku ingin berbicara dengannya," ucap Charlotte dan langsung berjalan ke arah Fany. Nelanaa pun hanya bisa menghela napas kasar sambil menatap Fany tajam.

Charlotte berjongkok lalu mencengkram wajah Fany dengan kuat membuat Fany merasakan rahangnya seperti akan remuk.

"Ku peringatkan kau untuk menjauhi Tania! Aku tidak suka kau bersamanya! Mulai hari ini sampai seterusnya aku tidak ingin melihat kau bersama Tania lagi! Ingatlah itu! Karena kau Tania sudah berani melawan perkataanku hanya untuk membela jalang sepertimu yang bahkan kami pun tidak sudi untuk mengakui keberadaanmu disekolah ini!!" Tutur Charlotte tajam yang tanpa terduga perkataannya telah membuat hati Fany merasa seperti tertusuk ribuan pisau.

Charlotte segera berdiri tapi sebelum dia melangkah pergi,

BUGGGH

Charlotte menendang perut Fany tanpa belas kasihan.

"Anggap saja itu adalah ucapan terima kasih dan salam perpisahanku untuk hari ini karena kau telah bersedia untuk menjadi boneka mainan kami hahaha!" Tawa Charlotte beserta yang lainnya mengejek Fany. Setelah itu mereka pun segera pergi meninggalkan Fany sendirian terlungkup seperti orang gila di toilet.

Fany hanya bisa tersenyum miris meratapi dirinya sambil menangis. Sakit! Itulah yang Fany rasakan sekarang! Fisik maupun mentalnya sakit menerima semua ini.

<Flashback off>

"BIADABB KALIAN ARGHHH!" teriak Fany.

Fany mengepalkan tangannya kuat sehingga kuku-kuku jarinya memutih lalu menghapus air matanya kasar. Entah kenapa matanya sekarang hanya memancarkan sorot kehancuran yang begitu mendalam.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nextt...

I Want To (KILL) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang