Dua hari setelah kejadian tersebut,Fany tidak dapat bersekolah akibat tubuhnya yang mendapatkan banyak memar karena kejadian itu dan membuatnya benar-benar susah untuk banyak bergerak.
Sejak saat itu Fany selalu mengurung dirinya di kamar. Alasan Fany mengurung diri karena dia merasa sangat hancur dan dia tidak ingin mom,dad,dan Yelia mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi. Apalagi terdapat luka silang memanjang di bagian pelipis kanannya. Lagipula selama dia tidak bersekolah,keluarga kecilnya hanya mengetahui bahwa Fany kini sedang demam.
*tok tok tok*
"Honey,apa kau tidur?" Terdengar suara mom pelan memanggil dari balik pintu kamar.
"Tidak,ada apa?" Balas Fany dari dalam kamarnya.
"Tania sekarang ada dibawah,dia ingin menjengukmu honey" tutur mom.
Fany hanya diam sama sekali tidak berniat untuk menjawab saat mendengar apa yang dikatakan mommy-nya barusan.
"Fany? Apa kau mendengar mom? Kasian Tania sudah menunggu lama" lanjut mom lagi.
Fany memejamkan matanya sebentar "aku tidak ingin dijenguk siapapun,bilang saja padanya kalau aku sedang beristirahat." Jawab Fany dingin.
Fany mendengar momnya menghela napas karena menerima alasan yang sama disaat Tania menjenguknya dari kemarin dan pada hari ini.
Ya. Sudah dari kemarin Tania menjenguk Fany namun Fany sama sekali tidak ingin bertemu dan hanya memberikan alasannya yang sama seperti hari ini.
"Ada apa antara kau dan Tania? Kenapa kau begitu menghindarinya Fany?" Tanya mom.
"Sudahlah mom,aku mohon sampaikan saja apa yang aku katakan tadi kepadanya." Ucap Fany.
Untuk kesekian kalinya mom menghela napas "baiklah,sekarang kau beristirahatlah tapi sebelum itu kau harus memakan makananmu dan meminum obat tadi." Setelah itu terdengar suara langkah kaki mom yang menjauhi kamar Fany.
Fany pun diam tak bersuara mematung didalam kamarnya dalam keheningan.
▪▪▪▪
"Nak Tania" Tania yang sedang berbincang dengan Yelia pun terhenti dan segera menoleh ke samping kirinya.
"Ya? Bagaimana mom?" jawab Tania sambil tersenyum saat melihat mommy-nya Fany.
Tania memang sudah terbiasa memanggil mommy-nya Fany dengan sebutan mom juga,itu karena memang mom lah yang meminta dia untuk memanggilnya seperti itu.
"Maaf Tania, Fany sedang beristirahat" ucap mom seperti merasa tidak enak.
Tania terdiam beberapa detik lalu, "ah yasudah tidak apa-apa,biarkan dia beristirahat. Mungkin memang Fany sedang membutuhkan istirahat yang cukup mom" jawab Tania pasrah.
Mom melihat Tania dengan pandangan merasa bersalah "sekali lagi maaf Tania".
"Ya tidak apa-apa,aku mengerti mom. Tapi sejujurnya aku merasa aneh dengan sikap Fany yang tiba-tiba berubah" tutur Tania sedih.
Mom menepuk bahu Tania "sabarlah,mom juga tidak tau ada apa dengan Fany" senyum pasrah mom.
Tania menundukkan kepalanya "hmm...kalau begitu Tania pulang dulu mom,karena hari sudah mulai gelap," ucap Tania lalu pamit dan segera beranjak untuk pergi.
"Berhati-hatilah Tania!" peringat mom sambil melambaikan tangannya ke arah Tania.
Tania yang mendengar itu pun tersenyum lembut "baik mom,terima kasih!" Teriak Tania dari arah jalan lalu membalas lambaian tangan mom.
Tania tidak menyadari kalau Fany sedari tadi tengah melihat Tania dengan tatapan dingin dari balkon kamarnya sambil tersenyum miris setelah itu berlalu kembali kedalam kamarnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
P.s: terserah dihargai atau tidak,hanya ingin menulis untuk mengisi waktu luang dan kesenangan tersendiri(:
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want To (KILL) You
TerrorAku hanya gadis lemah yang semakin hari semakin terpuruk saat semua orang membenciku karena rasa iri. Perlahan aku mulai berubah,ya mereka tidak tau kalau aku telah berubah! Berubah menjadi monster dalam kabut yang tak terlihat dan yang akan mereka...