❤ Nine ❤

2.2K 410 24
                                    


"Jeon Jungkook.."

"Jeon Jungkook.."





Satu nama terus berputar dalam kepala Taehyung. Taehyung tahu menggunakan sepeda tidak akan membuatnya cepat sampai. Tapi, mau bagaimana lagi dirinya cukup terkejut mengetahui Jungkook masih disini. Tidak peduli berapa banyak mobil yang hampir saja menabrak Taehyung karena kelalaiannya.

Tak lama Taehyung sampai dan langsung saja turun dari sepedanya. Nafas tidak beraturan bahkan dirinya sampai lupa jika harus bertanya dulu jika ingin mencari kamar Jungkook.

Taehyung kelimpungan.

Karena ulahnya itu beberapa dokter terganggu dan juga beberapa pasien yang ingin lewat.  Tiba-tiba, Taehyung merasakan bahunya di sentuh oleh sesuatu. Dirinya berbalik dan mendapati pria yang duduk dengannya kemarin di halte. 


"Ingat aku ? Park Jimin."   Ujar Jimin. Taehyung hanya mengangguk kecil dan matanya kembali menelusuri lantai satu rumah sakit. Jimin menghela nafas.

"Kau sudah tahu kamar nomor berapa orang yang ingin kau temui..?"  

Gelengan kecil yang makin membuat Jimin kesal sendiri. Jimin langsung saja menarik lengan Taehyung menuju salah satu perawat.

"Siapa namanya..?"

"... e-eoh?"

"Nama orang yang ingin kau temui Taehyung."

"Jungkook. Jeon Jungkook."  

Perawat itu memeriksa berkas yang dia bawah lalu kemudian tersenyum manis. "Kebetulan pasien yang ingin kau temui itu berada satu lantai dengan pasien yang akan ku periksa. Mari, aku antar." 

Taehyung dan Jimin mengikuti perawat tadi. Jimin melihat sekilas tag name-nya 'Im Yoona'. Pintu lift terbuka di lantai 8 dimana kamar Jungkook berada. Setelah di beritahukan nama kamarnya Taehyung segera ke kamar itu. 

Jimin menunggu saja toh dia juga tidak mengenal siapa yang ingin di temui Taehyung. Namun, apapun itu Taehyung terlihat sangat khawatir. Lututnya melemas dan duduk di kursi depan kamar Jungkook. Tangannya merogoh saku dan mengambil benda kecil yang selalu menemaninya itu. 

Gantungan kunci.

Jimin tersadar jika gantungan kunci itu memiliki inisial nama. 









"M. Y. G.   Sial, apa itu namanya..?" 


.
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung tak pernah berfikir akan dapat melihat wajah pria yang ia cintai itu. Dan sekarang Jungkook benar-benar ada di hadapannya dengan alat bantu pernafasan yang membuat dada Taehyung mendadak sesak.

Tak ada siapapun di ruangan itu kecuali dirinya dan Jungkook. Perlahan Taehyung mendekatinya. Nafasnya tercekat. Yang di depannya saat ini benar-benar Jungkook.

Tak ada rasa canggung sama sekali dalam diri Taehyung saat menggenggam tangan Jungkook. Tangan yang ia genggam begitu dingin. Taehyung tertawa lirih dengan air mata yang tak hentinya menetes. Sesekali dengan punggung tangan kirinya Taehyung mengusap pipi dengan kasar.


"H-hai."

Yang terdengar hanyalah suara pendeteksi jantung di dekat Taehyung.

"Apa aku begitu lama ?--"

"... Maafkan aku. Kumohon bangunlah. Apa kau tidak senang melihat ku ? Bukankah ini yang kau inginkan ? Aku datang dan melihat mu. Bodoh. Iya, aku bodoh. Bodoh karena tidak menyadari keberadaan mu."


Sweet Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang