Pagi - pagi sekali Khloe sudah bangun dan bersiap - siap untuk hari pertamanya bekerja, entah dia bekerja di devisi apa, yang jelas dia begitu bersemangat pagi ini.
"Peggy, bagaimana penampilanku?" tanya Khloe memutarkan badannya, hari ini dia menggunakan kemeja putih dengan rok span hitam selututnya dan menggunakan sepatu pantopel berhak sedang, Khloe tidak ingin terlihat mencolok pada saat pertama dia bekerja walaupun Khloe tahu dari Peggy, pegawai di sana begitu fashionable dan begitu cantik bak model - model ternama.
Peggy juga sudah rapi dengan pakaian kantornya, hari ini Khloe dan Peggy tampak menjelma menjadi wanita dewasa yang sangat cantik.
Peggy nampak berkacak pinggang melihat Khloe, seperti sedang menilai.
"Ayolah Peggy..." Khlo memutar bola matanya malas, saat itu juga Peggy tertawa dan memegang kedua bahu Khloe dan melihat pantulan Khloe dari cermin.
"Kau tampak cantik Khloe," ujar Peggy yang tersenyum.
"Kau selalu memujiku berlebihan, Peggy." Khloe menarik napasnya.
"Kau memang cantik, kau tahu aku kan, aku tak pernah mampu berbohong padamu." ujar Peggy sembari mempoles wajahnya dengan bedak.
"Morning ladies. Sarapan sudah siap," Khloe dan Peggy nampak berlarian dan berseru girang saat Eileen berteriak dari lantai satu, lebih tepatnya berada di dapur. Khloe dan Peggy nampak berebutan turun dengan saling mendahului. Mereka tertawa saat tubuh mereka berhimpitan karena tangga yang sempit.
"Oh my goodness..." Eilen berkacak pinggang sembari menggeleng - gelengkan kepala dan dia berkata lagi,"Kalian ini seperti anak berusia 10 tahun saja," Eileen memeluk Khloe dan Peggy.
"Pagi Eileen..." ujar kedua perempuan.
"Sarapan apa hari ini?" tanya Khloe yang langsung mengambil posisinya, terduduk di kursi kayu dan mengetuk - ngetukan jarinya, setelah dia mencuri ciuman pada Eileen.
"Roti lapis, dan aku sudah menyiapkan bekal untuk kalian berdua." kata Eileen yang memberikan dua piring roti lapis kepada dua perempuannya.
"Terima kasih Eileen..." ujar Peggy dan dia langsung menyambar roti lapis itu dan memasukannya ke dalam mulut dan menguyahnya dengan gerakan santai. Eileen mengacak - ngacak rambut Peggy dengan gemas.
"Kalian nampak begitu siap, dan Khloe kau begitu cantik dan dewasa." ucap Eileen yang mengambil susu sapi dari kulkas dan ia taruh di meja makan lalu dia bergabung dengan Khloe dan Peggy.
"Apa aku bilang, kau nampak cantik..." sanggah Peggy dan menaikan satu jempolnya.
Khloe tersipu,"Terima kasih Eil..." lalu dia meneruskan lagi acara sarapannya pagi ini dengan orang - orang yang begitu berarti untuk Khloe.
Khloe mendongak dan sedikit membuka mulutnya saat melihat gedung pencakar langit yang ia impi - impikan untuk bekerja di dalam sana. Tak henti - hentinya Khloe mengucap syukur pada sang kuasa, karena dia telah berkesempatan juga merasakan bekerja di tempat ini.
Peggy menjentikan jarinya saat Khloe malah melamun karen mengagumi gedung pencakar langit di hadapannya.
"Khlo, ini sudah waktunya. Ayo cepat kita masuk," ajak Peggy memegang lengan Khlo, hingga Khloe berjalan terseok saat Peggy menariknya kuat.
Khloe menelan salivanya sendiri, saat dia sudah berada di dalam gedung. Hatinya begitu berdebar - debar dan seketika dirinya menciut saat melihat para karyawan dengan santai kesana kemari dengan begitu cantik dan tampan, benar kata Peggy para karyawan disini memang begitu menjaga penampilan mereka.
"Peggy. Aku rasa, aku ingin pulang saja..." ucap Khloe dengan pelan dan menggoyangkan tangan Peggy.
"Kau ini bagaimana, kau baru saja sampai dan apa, kau ingin pulang? tidak! kau harus menemui direktur keuangan. Kemarin malam bos ku telah memberitahukan bahwa karyawan bernama Khloe Johnson langsung saja masuk di devisi keuangan." ucap Peggy dengan tak sabaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Billionaire
Roman d'amourTersedia versi Buku dan Ebook di playstore! (PRIVATE Bagian akhir cerita. Follow author terlebih dulu jika ingin baca) [Skuel I Meet You] Di mohon untuk membaca I Meet You terlebih dulu sebelum lanjut membaca MHB 😊 "Mengapa kita tidak melalui bersa...