Chapter 8

19.6K 1K 7
                                    

Tiba juga saatnya Khloe keluar dari gedung pencakar langit itu dengan kesal, semua itu karena laki - laki menyebalkan yang ternyata adalah pemilik perusahaan yang ingin sekali Khloe bekerja di tempat itu, harapannya hancur setelah dia menolak dan berkata kasar kepada bosnya yang munurut Khloe pantas mendapatkannya. Khloe tak habis pikir bisa - bisanya CEO perusahaan ini begitu mesum dan sungguh amat menyebalkan. Khloe merasa benci hingga sekujur tubuhnya saat dia di lecehkan.

Bagaimana tidak, lelaki itu semakin merendahkannya. Memang Khloe membutuhkan uang tapi tidak dengan tawaran sekeji itu Khloe anak yang polos dan manis.

Bayangan tentang lelaki yang pernah melukai Eileen tiba - tiba di kepalanya. Bagaimana jika nasibnya seperti Eileen? dan sampai detik ini pun Khloe belum percaya untuk menjalin sebuah hubungan maka dari itu Khloe selalu menolah laki - laki yang ingin menjadi kekasihnya. Peggy adalah saksi bisu karena dia yang selalu memaksa sahabatnya itu untuk hanya berkenalan dengan teman laki - laki Peggy.  Khloe selalu menolak karena dia takut, takut lelaki itu melukai seperti mantan suami Eileen.

Sekali lagi Khloe menatap perusahaan itu dengan sendu sebelum dia benar pergi menjauh dari sana.

Khloe mengurungkan niatnya untuk menemui Peggy, dia tidak ingin mengganggu Peggy yang sedang bekerja, Khloe menarik napasnya kasar dia harus berjalan kaki hingga halte. Dia tidak memilik cukup uang untuk menaiki taxi.

Ponsel Khloe berdering beberapa kali, hingga Khloe tidak menyadari, Khloe langsung mengambil ponselnya di tas selempangan yang dia bawa.

Khloe mengernyit nama Peggy di sana.

"Hallo..."

"Kau dimana?"

"Aku sedang berjalan pulang Peggy, ada apa? mengapa nada suaramu begitu panik?"

"...."

"Apa?? rumah sakit mana Peggy?"

Tiba - tiba saja Khloe merasa lemas, jantungnya berdetak sangat kencang, dia memberhentikan taxi yang melitas di hadapannya tak peduli dia tidak mempunyai uang, dia harus cepat untuk seseorang yang sedang membutuhkannya.

Di sepanjang perjalanan Khloe menangis dan memanjatkan doa agar seseorang yang sangat berarti untuknya baik - baik saja. Supir taxi begitu kebingungan melihat penumpangnya yang menangis sedari tadi tak berhenti, supir taxi itu nampak diam tanpa ingin membuka suara dan membuat penumpangnya semakin menangis.

"Nona ini rumah sakit dalam alamat yang kau berikan," ucap supir taxi yang memberhentikan mobilnya di depan sebuah rumah sakit besar.

Khloe mendongak dan menghapus air matanya sebelum dia membayarnya separuh harga.

"Maaf aku hanya punya uang separuh, boleh aku meminta nomor rekening anda tuan? Saya sedang terburu - buru sekali, orang yang aku sayang dia masuk rumah sakit aku panik sekali..." ucap Khloe yang terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Sudahlah nona, tidak apa - apa. Kau tidak perlu membayarnya..." ujar sang supir taxi tersenyum.

Khloe menggeleng, cepat,"Tidak... Aku tetap harus membayarnya,"

"Tidak apa nona."

"Benarkah? terimakasih tuan kau sangat baik, semoga harimu menyenangkan..."

"Sama - sama nona, semoga lekas sembuh untuk orang tersayangmu..."

Khloe mengangguk mengucapkan terimakasih sekali lagi, Khloe tersenyum sebelum turun dari taxi. Sungguh Khloe tidak akan melupakan kebaikan sang supir taxi yang begitu baik mau mengantarnya jauh tanpa di bayar.

My Husband BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang