Moonlight Archer

1.2K 66 7
                                    

Silahkan membaca para readers kuh...
.
.
.
.
Miya sedang berjalan dengan Layla menuju kafetaria.

"Miy, kamu nanti tinggal di asrama sini?" Tanya Layla.

"Tentulah," jawab Miya.

Mereka berjalan menuju meja pesanan.

"Saya potato mash dan es jeruk saja," pesan Miya.

"Aku omelet keju sama es jeruk," pesan Layla.

Pelayan tersebut mengangguk lalu mengambil pesanan Layla dan Miya. Setelah menerima pesanan, Layla dan Miya duduk di salah satu kursi kafetaria.

"Miya, kau tahu? Hukuman apa yang akan diberikan Pak Roger?" Tanya Layla. Miya menggeleng.

"Bisa saja dia menyuruhmu untuk melawan serigala, atau memasukkanmu di ruangan penuh kecoak," kata Layla.

"K...kecoak??" Tanya Miya takut. Miya sangat takut dengan kecoak karena dia pernah jatuh ke sungai karena Estes menakutinya dengan kecoak.

"Ya. Aku dengar dari teman-teman yang pernah dihukum," jawab Layla enteng.

"Y...ya nggak mungkinlah aku diberi hukuman seperti itu," bantah Miya lalu terkekeh. Layla tersenyum.

"Emang boong, hahaha..." ujar Layla sambil tertawa. Miya mendengus kesal.
.
.
.
.
.
.
Sore harinya, Miya bersiap-siap untuk mendapat hukuman dari Roger. Dia mengambil busur dan panahnya, lalu berjalan menuju lapangan. Di sana sudah ada Roger dan Estes.

"Kau lama sekali, Miya!" Seru Roger.

"Sudahlah, paman" tahan Estes.

"Baiklah. Aku tidak akan memberi hukuman kepadamu, tapi aku akn melatihmu untuk menambah skin-mu. Seorang Moonlight Archer harus mempunyai kekuatan yang hebat dan skin yang hebat. Mengerti?" Jelas Roger. Miya mengangguk.

"Skin apa yang sudah kau miliki?" Tanya Roger.

"B...Burning Bow," jawab Miya.

"Baiklah. Aku akan melatihmu untuk mendapat skin selanjutnya, yaitu skin    Christmas Carnival," jelas Roger. Miya mengangguk.
.
.
.
.
Setelah 4 jam latihan, akhirnya Miya bisa menghasilkan skin Christmas Carnival.

"Bagus, Miya. Kau harus berlatih mengembangkan skin-mu. Besok kau datang lagi ke sini. Waktunya seperti tadi. Kau harus latihan untuk menghasilkan skin berikutnya. Paman pergi dulu," kata Roger lalu pergi menuju ruangannya.

"Kau hebat, Miya" puji Estes.

"Hah...hah..t..terimakasih...kak..." balas Miya lelah. Estes yang melihatnya langsung tertawa, kemudian mengambil selembar uang dan memberikannya kepada Miya.

"Ini. Belilah minuman yang bisa menyegarkanmu. Kakak pergi dulu, harus meneliti obat," kata Estes lalu beranjak pergi.

Miya langsung berlari menuju kedai es krim.

"Sa...satu Sundae Ice Cream," pesan Miya dengan suara terengah-engah.

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya penjual es krim sambil menyiapkan pesanan Miya.

"Tak apa. Hanya kelelahan saja," kata Miya. Penjual itu tersenyum.

"Ini," kata penjual es krim lalu memberikan es krim pesanan Miya. Miya menerimanya lalu membayarnya.

"Ohya, aku kasih bonus untuk kamu," kata penjual es krim sambil memberikan sebuah kotak kecil tebal berwarna putih.

"Apa ini?" Tanya Miya.

"Es krim," jawab penjual es krim.

"A...ah, berapa harganya?" Tanya Miya.

"Tidak perlu dibayar. Itu bonus untukmu. Terima saja," kata penjual es krim itu lalu tersenyum.

"Terima kasih banyak. Kalau boleh tau, namamu siapa?" Tanya Miya.

"Aku Violet. Salam kenal," kata Violet.

"Aku Miya. Terimakasih ua sudah diberi es krim gratis," kata Miya. Violet mengangguk dan tersenyum. Miya melambaikan tangan lalu
berjalan menuju asrama.
.
.
.
.
Di asrama, Miya merebahkan dirinya di sebuah ranjang. Miya sekamar dengan Layla, Lesley dan Irithel.

"Miya! Bagaimana hukumannya?! Kau terluka?! Paman Roger galak padamu?!" Tanya Lesley bertubi-tubi saat ia masuk ke kamar mereka.

"Hahaha...ternyata bukan hukuman, Les. Aku dilatih oleh paman Roger. Aku berhasil menghasilkan salah satu skinku!" Seru Miya senang. Lesley yang awalnya khawatir langsung senang.

"Benarkah?? Owyeeee!!!" Seru Lesley senang.

"Ternyata paman Roger baik ya," gumam Miya.

"Ya ya. Jadi, skin apa yang kamu berhasil dapat itu?" Tanya Lesley.

"Christmas Carnival," jawab Miya singkat.

"Whoooaaaa...aku pengen lihat! Aku pengen lihat!" Seru Lesley seperti anak kecil yang ingin melihat badut.

"Tidak sekarang, Lesley. Lihat, jam berapa sekarang. Sudah jam 6 sore, sedikit lagi pasti Layla dan Irithel pasti datang untuk ber..."

"Hai!" Sapa Layla dan Irithel yang tiba-tiba datang.

"Istirahat," bisik Miya pada Lesley.

"Bagaimana hukumannya?" Tanya Layla.

"Yaaa...cukup berat. Aku disuruh latihan melawan makhluk jungle yang cukup banyak," bohong Miya. Dalam hati dia meminta maaf pada Layla dan Irithel.

"Weew...pasti berat sekali, Miy. Kau pasti lelah," tanggap Irithel.

"Ya, begitulah. Tapi aku berhasil menyegarkan tubuh dengan Sundae Ice Crram di kedai es krim Violet. Huuuuhh...seger," ujar Miya.

"Ya, kedai es krim Violet memang sangat enak, sehat, bersih, dan segar," komentar Layla. Miya mengangguk.

Mereka lalu bercerita dan tertawa bersama.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokkan harinya, Miya dan Layla sedang berjalan menuju taman akademi. Tiba-tiba saja, Miya menabrak Estes yang juga sedang terburu-buru. Buku-buku yang dibawa Estes terjatuh. Miya dan Layla membantu mengumpulkan dan merapikan buku Estes.

"Ma...maaf," kata Miya sambil memberikan buku-buku itu kepada Estes.

Estes hanya tersenyum, lalu mengambil buku-buku itu, kemudian ia menepuk bahu Miya dua kali, lalu berlalu. Miya dan Layla melanjutkan jalan mereka menuju taman.

Di taman, Miya dan Layla duduk sambil meminum es jeruk.

"Kak Estes, si dokter sama profesor obat-obatan itu, ganteng ya. Kita memanggilnya dengan sebutan 'kak' karena Kak Estes terlihat masih muda," kata Layla. Miya terdiam.

"Kau diam saja daritadi, Miy. Menurutku, kau sama kak Estes itu cocok juga," gumam Layla. Miya yang sedang meminum es Jeruk langsung tersedak.

"Ugh...uhuk...uhuk..."

"Kamu...gapapa, Miy?" Tanya Layla sambil menepuk-nepuk pundak Miya.

"G...gwapapa..." jawab Miya dengan suara bergetar karena tersedak.

"Ini, minum dulu," kata Layla sambil memberikan es jeruk. Miya segera meminumnya.

"Kamu kenapa sih? Hanya dibilang cocok sama kak Estes aja sampai seperti itu, jangan-jangan...kamu suka ya sama kak Estes? Ini kan ciri-ciri orang lagi suka," ujar Layla. Miya terdiam. 'Aku harus jawab apa?!' Batin Miya.
.
.
.
.
.
TBC.
.
.
.
.
Aim bekk!!!!!
.
Maaf lama up-to-date. Sakitnya lama sembuh euy! Sakitnya tuh di sini!! **lebae**
.
.
.
.
.
Si Miya kok bisa dicocokkan sama kakaknya sendiri yak? *ditampol readers
Readers: kan elu yang buat ceritanya!
Author: oiye lupa...maap...maap...
.
.
.
Warung! Eh warung, WARNING!
Author dah gilaaaa! Tolong obat pewaras! Obat pewaras! Author kembali waras *plakk *ditampar readers.
Readers: sadar....sadar...eta sadarkanlah....
Author: tuk tak tuung...
.
*okehentikan...
.
.
.
.
Baiklahh! Dilanjutkan besok readerskuhhh! Hp udah lowbat!
.
.
.
.
Mizl~

LoD love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang