Kuy dibaca...
.
.
.
.
Hari-hari berikutnya, Alucard dan Miya semakin dekat."Miya, apa kau mau latihan denganku? Aku bisa meningkatkan skill-mu," kata Alucard menghampiri Miya yang baru saja keluar dari kelasnya.
"Hm...boleh, kita akan latihan di lapangan?" Tanya Miya. Alucard menggeleng.
"Tidak, di hutan. Aku akan menjemputmu di asrama nanti," kata Alucard. Miya mengangguk. Sebentar juga dia tidak ada latihan dengan paman Roger karena Serigala Tua itu sedang kencan dengan istrinya, Hilda. Udah tua juga...
"Baiklah, aku ke kamarku dulu, untuk bersiap-siap," kata Miya, lalu berjalan menuju asramanya. Alucard menatap punggung Miya yang mulai berjalan menjauh, lalu tersenyum tipis. Sepertinya aku tau 'dia' ada di mana, batin Alucard, lalu berjalan menuju kafetaria untuk bertemu Zilong. Mereka tak sadar, kalau ada yang memata-matai mereka.
Miya berlari menuju asramanya. Dia langsung masuk ke kamarnya dan membanting pintu, membuat Layla yang berada di dalam kamar terkejut.
"Kau kenapa, heoh?! Kau membuat jantungku akan jatuh ke lutut tau gak?" Kata Layla, lebay.
"Maaf. Alucard, dia mengajakku pergi...lagi," kata Miya, tergagap.
"Hahaha... Alucard bukannya sudah sering mengajakmu jalan?" Tanya Layla.
"Huh...kau saja yang tidak tau kalau setiap kali jalan bersama Alucard, jantungku sudah seperti klub malam, berdisko," kata Miya. Layla hanya terkikik, merasa kalau sahabatnya yang satu ini terlalu alay.
"Sudahlah, anggap saja ini hanya jalan-jalan biasa. Kau jangan terlalu ge-er, bisa saja Alucard tidak menyukaimu," ujar Layla. Miya mendengus, kesal sama sahabat blonde-nya ini.
Miya memutuskan untuk berkeliling asrama dulu, karena sekarang baru jam 2 siang. Awalnya Miya mengajak Layla, tapi Layla menolak. Miya tahu, pasti Layla akan chattingan bersama Clint gondrong itu.
Saat Miya berkeliling, Miya merasa kalau ada yang mengikutinya. Miya melihat sekeliling, tapi sekitarnya sepi. Miya jadi bergidik ngeri. Bagaimana kalau yang mengikutinya hantu? Duh jangan sampai deh...
"Kok tiba-tiba hawa di sekitar sini jadi berubah ya?" Gumam Miya sambil memegang tangannya.
Tiba-tiba, ada seseorang menepuk bahunya.
"Eh, kelinci berjenggot!" Latah Miya. Ternyata yang menepuk bahunya adalah....RUBY.
"Eh, ma...maaf. kau Ruby?" Tanya Miya. Ruby hanya menatapnya tajam dan dingin.
"Kau Miya bukan? Heh! Jangan sombong kau ya! Kau itu hanya hero lemah di sini, kau tidak bisa mengalahkanku yang merupakan Moonlight Archer!" Seru Ruby dengan tatapan membunuh.
"M...memang salahku apa? Kau... Moonlight Archer?" Tanya Miya. Hah, dia moonlight archer katanya, batin Miya.
"Salahmu? Kau tidak menyadari kesalahanmu? Kesalahanmu itu adalah kau telah mendekati Alucard yang merupakan milikku! Aku ini Moonlight Archer, pasangan yang ditakdirkan bersama Demon Hunter, yaitu Alucard! Camkan itu baik-baik, Miya!" Seru Ruby.
"Ohh...karena Alucard? Aku tidak mendekatinya, dia sendiri yang mendekatiku. Kau jangan menuduhku, nona Ruby yang Terhormat," kata Miya sarkatis.
Plak!
Ruby menampar Miya.
"Berani kau bicara begitu di depanku! Ingat, jangan pernah dekati Alucard lagi, atau kau akan mati ditanganku!" Seru Ruby, lalu berlalu dari hadapan Miya. Miya terdiam, matanya berkaca-kaca.
"Apakah aku salah dekat dengan Alucard? Coba saja aku tidak bertemu dengannya," lirih Miya.
"Tidak, aku tidak boleh begitu. Kau harus kuat Miya. Karena ancaman seperti itu saja kau sudah mundur seperti ini. Tidak, tidak boleh. Kau harus bisa melawan. Ikuti kata hatimu, Miya," monolog Miya, lalu melanjutkan perjalanannya berkeliling asrama.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pukul 16.00 sore, Alucard menjemput Miya di asramanya."Kau perlu apa?" Tanya Miya saat dia membuka pintu kamarnya.
"Kau lupa? Aku hari ini mengajakmu pergi latihan di hutan," jawab Alucard. Miya menepuk jidatnya.
"Oh iya, aku lupa. Tunggu sebentar, aku bersiap-siap dulu," kata Miya, lalu ke dalam kamarnya untuk mengambil busur dan panahnya.
"Ayo," ajak Miya, lalu berjalan dahulu menuju gerbang sekolah, diikuti Alucard.
Di gerbang sekolah...
"Apakah tidak ada transportasi?" Tanya Miya. Alucard menggeleng.
"Aku tadinya meminta Johnson untuk mengantar kami, tapi dianya tidak bisa," jawab Alucard. Miya mengangguk-angguk.
"Lagian, hutan yang akan kita tuju dekat saja kok," tambah Alucard.
"Oke, ayo kita berangkat. Nanti keburu malam," ujar Miya. Alucard mengangguk, lalu berjalan duluan. Tanpa sadar, ada yang mengikuti mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
Gaje ya? Ide gak muncul-muncul soalnya, :'v~Liya
KAMU SEDANG MEMBACA
LoD love story
RandomMiya, seorang gadis biasa yang berhasil lulus masuk ke akademi Land of Dawn. Banyak yang meremehkannya karena Miya adalah seorang hero biasa yang mempunyai kekuatan Skill dan Ulti yang rendah. Tapi tak ada yang tahu, kalau Miya adalah seorang Moonli...