~Sejauh apapun aku berlari, tetap saja tempat ku mengadu saat terjatuh hanya kamu. ~
.
-Jangan pergi walau aku semakin menjauh-
.
.
.Keesokan harinya Athala membawa Aliyah ke caffe terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk kesekolah, sekadar hanya untuk ngopi bersama dengan sahabat mereka. disana sudah ada Reno, Aryo, Yasinta, dan Dilla tengah bercakap saat Athala dan Aliyah baru memasuki pintu caffe dan langsung bergabung dengan sobat yang lain.
"Al, mau pesen apa? " tanya Athala pada Aliyah yang tengah menyender padanya "Cewe gasuka ditanya! " Aliyah mendelik pada Athala yang seketika nyengir tak jelas "Mbak, chocolate matcha nya 2 ya,udah itu aja" ujar Athala pada seorang pelayan "Baik mas, silahkan ditunggu" ucap pelayan itu dan berlalu.Tak lama kemudian pesanan pun datang, Athala mengambil kan segelas coklat matcha kesukaan pacarnya itu dan menaruhnya dihadapan Aliyah yang tengah memainkan handphone milik Athala, "Nih Al, minum dulu gih" suruh nya seraya meneguk matcha miliknya, dan Aliyah menurut untuk meminum coklat hangat itu.
"Al, malem tadi lu kemana? Lu gapulang ya? Nyokap lu nelpon gue nanyain lu tau! "Adu Dilla, Aliyah menoleh "Gue ya dirumah lah Dill, lebay amat deh" ucapnya seraya meneguk kembali matchanya sedangkan Yasinta dan Dilla saling pandang dan mengangkat bahu acuh begitupun Athala yang menggelengkan kepalanya. Aliyah mengeluarkan benda persegi dari jaketnya pas saat Athala menoleh kearahnya, benda itu adalah rokok ya Aliyah selalu membawa rokok kemanapun ia pergi karna itu adalah Sumber ketenangannya tak peduli itu kesekolah ataupun tempat lainnya. "Ngapain lo? Siniin!" Sentak Athala meminta rokok tersebut namun Aliyah tak mau memberikannya "Siniin gak! Aliyah! Kasih ke gue Rokoknya!! " Athala membentak sehingga refleks Aliyah menaruh rokok itu dimeja dan dengan cepat Athala merampasnya "Ihh siniin Thalaaa" rengek Aliyah meminta kembali rokoknya "Kan udah gue bilang lo gak usah sentuh sentuh lagi benda ini! Ini bahaya buat cewe kaya lo, ngerti gak sih lo!" Sentaknya kembali membuat Aliyah seketika terdiam menatapnya kesal. "Tapi sendirinya juga ngerokok dasar egois" Rutuknya yang masih bisa didengar oleh Athala "Ya karna gue cowok! Lebih baik cowok yang ngerokok daripada cewek! Gue sayang sama lo Aliyah makanya gue larang larang lo demi kebaikan lo Al" seketika Aliyah terdiam menunduk wajahnya tampak kesal setengah mati walau ada senangnya juga karna ia diperhatikan oleh kekasihnya itu tapi tetap saja ia kesal pada Athala yang membentaknya didepan sahabatnya "Udah Al nurut aja " lerai Reno "Iya-iya gue nurut! " ujarnya setengah sebal saat menatap Athalanya itu.Suasana kembali normal, kini Athala tengah menatap kekasih nakalnya yang sedang memainkan kuku-kuku dijarinya tampak sekali kekesalan diwajahnya namun begitu itu nampak lucu bagi Athala, kadang Aliyah menoleh sebentar padanya lalu mendelik yang saat itu juga ia ingin sekali tertawa melihat ekspresi Aliyah yang sangat menggemaskan saat marah dan jengkel. Aliyah bagaikan seorang anak kecil yang tengah dimarahi ayahnya saat dilarang main namun ia ingin sekali bermain, rasanya kesal sekali bukan. 'BRAKKK' Pintu kaca caffe pecah dan seluruh penghuni menoleh langsung kearah pintu utama dan nampak lah beberapa orang disana berpakaian hitam, Aliyah dan Athala menoleh dan betapa kagetnya Aliyah kala melihat papanya disana "Papa" Pekiknya lalu berdiri saat Darwin menghampiri bersama keempat bodyguard nya "Papa apa-apaan hah? Papa tau apa yang papa lakuin barusan? Papa udah ngerusak tempat orang Pah!! " Sentak Aliyah dengan kesal sepenuh hati kala itu "Kamu yang apaapaan Aliyah, Bukannya sekolah ini malah nongkrong gak jelas dicaffe! Mau jadi apa kamu hah! " Bentak Darwin dengan penuh amarah pada putrinya itu "Toh ini belum waktunya masuk kok pah! " ucap Aliyah tak kalah tinggi "Papa udah bayarin mahal mahal sekolah kamu tapi apa balesannya? Kamu kecewain papa kan! Sekarang papa tanya, kemana saja kamu malam tadi hah? Kamu ini anak gadis Aliyah, mau jadi apa kamu kalo sekolah sering bolos! Tiap malam keluyuran! Mau jadi pelacur kamu Hah?" sentaknya kembali yang membuat hati Aliyah tertohok. Sakit! "Gaada yang minta dan maksa buat sekolahin Al! Lagian kalo Aliyah gak sekolah gaakan bego bego amat Pah! Papa sadar gak? Apa yang barusan Papa lontarkan ke Al itu satu-satunya kata yang paling Hina buat Al Pah! Al kaya gini nyontoh siapa kalo bukan orangtuanya sendiri! Karna buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya! "Sentak Aliyah dengan nada tinggi 'PLAAKK' Satu tamparan mendarat dipipi kirinya,saking pedihnya tamparan tersebut sudut matanya hingga mengeluarkan airmata. Aliyah tersenyum kecut kala pertama kalinya Darwin menamparnya, lalu Darwin menoleh kearah Athala disamping Aliyah "Kemana kamu bawa anak saya? Apa saja yang sudah kalian lakukan hah? Kamu membawa pengaruh buruk bagi anak saya!! " sentak Darwin pada Athala yang bingung dengan ucapan ayah dari pacarnya itu "Maaf om, memang malam tadi saya bersama Aliyah, dia sedang sedih kemarin dan saya paham dia membutuhkan saya untuk berada disampingnya, bukan seperti Om yang notabenenya adalah Papanya sendiri malah menuduh yang tidak tidak. Saya membawanya pulang Om, dia pulang malam tadi hanya saja demi menghindar pertengkaran dengan Om dia rela tidur dimobil semalaman! Dan saya tau itu. " ujar Athala tak kalah meninggi "Diam kamu! Apa perlu saya percaya kepada anak brandalan seperti mu? " cibir Darwin " Stop Pah! Papa gak usah nuduhnuduh Athala kaya gitu, karna dia gak seperti yang Papa bilang! Harusnya papa tau berkat dia Al gak sehina wanita murahan yang Papa lontarkan pada Aliyah tadi! Emang Al ini sekotor apa sih dimata papa? Hikss.. " Lirih Aliyah kini tangisannya tak dapat terbendung lagi. Hatinya begitu sakit dan hancur Papanya sendiri mengatakan Hal hina didepan umum padanya, bisa dibayangkan betapa hancurnya hati Aliyah saat itu.Darwin diam tak berkutik "Pah, senakal nakalnya Athala dia gaakan sampai hati buat ngerusak Al! Dan sekotor kotornya Al, Al gaakan nyerahin semua aset milik Aliyah ke orang yang bukan muhrimnya Al, Pah! " suara Aliyah mulai menurun karna tangisan "Dan semarah marahnya seorang Ayah dia gaakan mengatakan hal kasar terhadap anaknya. Hati Al sakit, sakit banget Pah, hikss" lanjutnya dengan berteriak kembali dihadapan Darwin tak perduli dengan pengunjung lain yang mebuat pertengkaran ini sebagai tontonan gratis.
"Kita pulang sekarang! "Darwin menarik paksa lengan putrinya, sedangkan Aliyah kini tengah meronta tak mau ikut "Thall, tolongin Al, Al gamau ikut Papa!! " histerisnya menarik-narik tangan Athala "Om! Om jangan paksa Al, kasian Al kesakitan Om. Saya mohon " Mohon Athala pada Darwin namun diabaikannya, tangannya memegang erat jemari Aliyah menandakan 'Kita Berjuang Bersama'. "DiamKamu!" Darwin membentak, dan dia memberikan kode pada bodyguard nya untuk segera menghajar Athala, dengan histeris Aliyah menyaksikan kekasihnya dihajar didepan matanya sendiri, tak hanya Athala bahkan Reno dan Aryo pun ikut dihajar karna berusaha membantu Athala. "Stop!! Gue bilang STOP!!" teriak histeris Aliyah, lalu dengan kasar ia tepis lengan Darwin barulah setelah terlepas ia berlari menghentikan bodyguard Papanya yang menghajar ketiganya "STOP!" hening sebentar lalu ia terduduk berhambur pada Athala yang terkulai lemas "Thalaaa, kamu gapapakan? Thala ada yang sakit? Bilang sama Al, Ayoo bilang, Hikss.. " tanyanya penuh khawatir dan dengan sesegukan khas orang menangis. "Aku Gak apa-apa sayang, kamu jangan nangis hmm" Athala menyeka airmata dipipi Aliyah, lalu ia bawa Aliyahnya itu kedalam dekapannya "Jangan pergi, Aliyah sayang sama Thala, hikss " Tangisannya pecah kembali kala Athala mengelus kepalanya dengan lembut "Thala juga sayang Aliyah, selalu" bisik Athala dengan penuh keyakinan.
"Aliyah! Ayo pulang! " Lagi lagi Darwin memaksanya pulang "Engga Pah, Al gak mau pulang sama Papa! " sentak Aliyah dengan nada tinggi "Beraninya Kamu!! " dengan refleks Darwin menendang punggung Aliyah hingga putrinya merintih kesakitan "Om, Om boleh habisin saya kalo Om mau, tapi saya mohon Om, jangan kotori tangan Om dengan Om lukain anak Om sendiri! " Tangan Athala mengelus punggung Aliyah yang ditendang Papanya tadi. "Saya tidak butuh nasehat mu! Aliyah pulang atau Papa pake cara kekerasan agar kamu ikut Papa pulang!" ancam Darwin dengan menarik-narik Aliyah untuk berdiri "Al kamu pulang yah, jangan buat papa kamu marah besar ya sayang, Aku yakin Aliyah nya Athala Kuatt " Athala tersenyum lembut begitupun Aliyah walau dalam tangis.
Sekali lagi Aliyah berhambur ke pelukan Athala dan dengan paksaan pelukan mereka terlepas oleh tarikan Darwin pada Aliyah "Jangan pergi Walau aku semakin menjauh! " teriak Aliyah pada Athala sebelum akhirnya ia hilang dibalik pintu mobil. Bersamaan dengan kepergian Aliyah Airmata Athala jatuh dari mata elangnya tepat dipipi saat tadi Aliyah mengelusnya, hatinya hancur kala harus menerima kekasih nakalnya itu akan pergi bahkan sudah pergi darinya.Bersambung... 😂😂🙏
See u next part❤🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrahku, Karnamu Dan Atas Ridho-Nya
Random"Demi Untuk Menjadi orang yang lebih baik, Ada banyak ujiannya yang perlu Kita jalani, Baik Buruknya itu Kita hanya dapat Menerima tanpa menolak bahkan Menghindari. Ikhlas,Jalankan dan Istiqomah, itu kunci utamanya. Karna untuk merubah semuanya meme...