3. MAWAR BERDURI

1.4K 128 12
                                    

  HAPPY READING:*







Kamu seperti mawar yang enak dipandang namun sakit bila dipegang..
- Raka Mahendra


Pagi yang cerah ini tidak bisa membangunkan gadis cantik yang masih terlelap tidur. Entah apa yang sedang gadis itu mimpikan namun, tidak ada yang bisa membangunkannya dari tidur panjangnya. Gadis itu masih menikmati tidurnya tanpa mengetahui sepupunya yang sudah bersusah payah membangunkannya.


"Woy lo Bell, bangun kalik. Lo gak pergi sekolah apa?" Aurel yang sibuk membangunkan Bella. Demi tuhan, Bella seperti beruang saat dimusim dingin. Sangat sulit sekali untuk dibangunkan, bahkan bdai sekalipun. Okey, lupakan terlalu lebay untuk diungkapkan kata-kata.

Aurel Viola. Sepupu Bella yang cantik, baik hati, dan sabar yang tinggal dirumah Bella. Aktivitas dipagi harinya ia gunakan untuk membangunkan Bella dari tidur cantiknya. Aurel sangat menyayangi Bella walaupun, Bella tidak sedarah dengannya.

Namun, masih ada tali persaudaraan. Aurel yang selama ini menjaga Bella. Ia sudah tau bagaimana buruknya masa lalu sepupunya itu. Kelahiran mereka hanya berjarak beberapa bulan namun, lebih tua Aurel. Sehingga Bella masih memanggilnya dengan sebutan 'kakak. Ngomong-ngomong tentang Aurel kini dia menginjak kelas XII yang berbeda dengan Bella. Sekolah mereka pun berbeda. Aurel juga yang menyembunyikan Bella dari sahabat-sahabat 'penghianatnya.

"Lo bangun gak? Kalo gak gue aduin ke papa lo biar fasilitas lo dicabut semua!" ancam Aurel untuk membangunkan Bella. Bella langsung membuka matanya dan melirik jam dinding warna pink nya.

"Anjir gue telat!" gumam Bella lirih. Bella pun berlari ke kamar mandi untuk mandi dan berpakaian seragam.

Aurel hanya menggelengkan kepala melihat adik sepupunya ini. Tak jarang jika dia bersifat dingin ataupun kejahilannya muncul tanpa diduga, tapi bagaimanapun ia menganggap Bella sebagai adiknya sendiri.

Sementara Bella ia masih tergesa-gesa sehingga penampilan nya tidak menaati aturan, seragam baju keluar, tidak menggunakan dasi dan sepatu berwarna. Padahal hari ini adalah cek ketertiban siswa.

Namun, masa bodoh sekolahan itu milik keluarganya. Persetan dengan guru, yang paling penting dirinya menghadiri sekolah. Bella berlari kebawah menyambar kunci mobil lalu bergegas ke sekolah.

-story pastlove-

Sesampainya disekolah, Bella lalu berjalan ke kelas. Dan menduduki bangkunya.

"Gue kira lo gak berangkat Bell," ucap Manda yang menoleh ke belakang.

"Tumben telat Bell?" tanya Renata yang berada di sampingnya.

"B aja."

"Sekali aja lo Bell bicara panjang gitu lho," pinta Lita ke Bella yang hanya ditatap datar itu.

"Gue kagak kenapa-napa temen-temen yang gue pingin bunuh, tukang kepo hidup orang," ucap Bella sambil memutar matanya malas. Sedangkan teman teman Bella melongo tidak percaya bahwa Bella akan mengucap kalimat sepanjang itu.

"Anjir empat belas kata men," decak Manda menggebrak meja Bella pelan, namun masih menimbulkan suara.

"Nah gitu dong Bell, lo tuh boleh dingin. Tapi kalo lo dinginnya kebangetan gimana lo bisa liat keadaan di sekitar lo," Lita bicara panjang lebar tapi tidak diperdulikan oleh Bella.

Story PastLoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang