Rain - 3

228 68 108
                                    

Budidayakan mengklik bintang sebelum membaca!!

Happy reading guys💕


🍃🍃🍃

Cuaca kini terlihat mendung, tampaknya sedikit lagi akan turun hujan, dan benar setelah sepuluh menit hujan turun dengan deras.

"Ihh, kok beberapa hari ini hujan mulu ya, bete gue," ucap Aliya.

"Tau nih, hujannnya galau mulu," tambah Maya.

Sementara Rain tidak mendengarkan pembicaraan mereka berdua, ia asyik menulis diatas kertas origaminya.

Setelah selesai menulis di kertas origami berwarna biru, ia lalu melipatnya.

Tidak lama kemudian, seorang wanita berparuh baya berjalan menuju kelas XI IPA-2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak lama kemudian, seorang wanita berparuh baya berjalan menuju kelas XI IPA-2.

"Pagi anak-anak!" sapa Bu Fitri, guru bahasa Indonesia.

"Pagi, Bu!" jawab semua murid bersamaan.

"Baik anak-anak, hari ini ibu akan menyuruh kalian membuat puisi, batas waktu kalian membuat puisi selama tiga puluh menit, kalian bebas membuat puisi apa saja, dan setelah membuat puisi, ibu akan menyuruh kalian satu persatu maju ke depan untuk membacakan puisi yang telah kalian buat."

30 menit kemudian.

"Ayo anak-anak, siapa yang sudah selesai membuat puisi, maju ke depan," ucap Bu Fitri.

Rain pun sudah selesai menulis puisi, ia lalu maju ke depan dan membacakan puisinya.

Ia datang mengguyur bumi

Membasahi alam ini

Membawa ketenangan

Membawa kedamaian

Membawa kesedihan

Mengembalikan sebuah kenangan

Tentang sesuatu yang sungguh sulit untuk digapai

Tentang sesuatu yang rasanya tak pantas untuk diharapkan

Hujan...

Mengguyur dengan derasnya

Menciptakan aliran air yang membawa sebuah luka kembali pada pemiliknya

Ia menghadirkan kembali semua kepedihan yang pernah hilang

Sungguh indah...

Hujan yang biasa membawa pelangi kini justru membawa pedih.

Rain telah selesai membacakan puisinya, semua teman-temannya sangat mengapresiasi Rain dengan tepukan tangan yang meriah.

Tanpa ada yang mengetahui, ada seorang cowok yang sedang diam-diam mendengarkan puisi yang dibacakan oleh Rain. Siapakah dia? Ya dia adalah cowok kemarin yang berada di perpustakaan.

Cowok tersebut sangat terpukau saat mendengar Rain membacakan puisi.

"Wahh, nih cewek udah cantik, manis, pinter baca puisi lagi. Gila, cewek idaman gue banget, eh tapi dia udah punya pacar belum ya? Oke, gue akan cari tahu." Batin Radhika.

Bel istirahat berbunyi, dan seluruh siswa SMA NUSA BANGSA, bersorak-soray.

"Pelajaran hari ini ibu akhiri. Sekian dan terimakasih. Wassalammualaikum," ucap Bu Fitri.

"Wa'alaikumsalam, Bu," ucap semua murid bersamaan.

"Eh, Rain kantin kuy!" ajak Aliya.

"Iya Rain, kantin kuy udah lapar gue," sambung Aliya.

"Kuy!" ucap Rain, ia lalu menggandeng tangan mereka berdua.

Setelah memesan makanan dan minuman di kantin, mereka lalu berjalan menuju meja bagian kanan kantin.

Mereka bertiga pun duduk, lalu memakan makanan yang di pesan mereka tadi.

"Eh, gue ke toilet dulu ya," ucap Aliya, ia lalu berjalan menuju toilet.

Mereka berdua hanya mengangguk.

"Rain, sumpah tadi lo baca puisi tuh keren banget tau ga," puji Maya.

"Heheh ... Biasa aja kok," ucap Rain sambil memakan makanannya.

"Ihh, gue serius tau, tadi lo keren banget anjirr," puji Maya sekali lagi.

"Iya iya, makasih deh kalo gitu," ucap Rain.

💧💧💧

Bel pulang berbunyi.

"Shakura, Aliya gue duluan ya, bye," pamit Rain, ia lalu berjalan menuju Agam yang sudah menunggunya di depan kelas.

"Bye," ucap mereka berdua bersamaan.

Agam dan Rain kini sudah tiba di parkiran. Agam lalu memakai helmya, dan naik di motornya lalu diikuti oleh Rain. Setelah itu, Agam lalu melajukan motornya.

Tanpa mereka berdua sadari, ada seseorang yang telah mengikuti mereka dari belakang.

"Ada hubungan apa ya cowok itu sama Rain? Apakah mereka pacaran? Atau cuma sahabat? Pokoknya gue harus cari tau," batin Radhika.

Hai hai guys💕 maaf ya kalau banyak typo, maklumlah masih pemula😊, jangan lupa vote & commentnya ya readers😘😘

Don't sider please😪

Hajidah

Rain [Dalam Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang