part 4

791 78 0
                                    

   Hujan mengguyur deras di kota Seoul seakan mengerti gelojak perasaan yang dialami oleh namja mungil ini.Peristiwa yang menghantamnya seminggu yang lalu umpama badai buruk sehingga kehidupannya yang dulu ceria berubah drastik menjadi seorang yang pemurung.

   Kecewa?
   Sedih?
   Hina?

   Ya...semua perasaan itu seakan membunuhnya sedikit demi sedikit.Kekasih yang begitu ia sanjung membuangnya tanpa alasan pasti namun menyakitkan.Kini,ia masih di posisi yang sama sejak dirinya ditolak mentah-mentah oleh tuan kim seminggu lalu dengan duduk menekuk lutut di atas ranjang .Rambut yang acak-acakan,wajah yang sembap ,kantung mata yang menghitam ,badannya yang berisi mulai menyusut.

    Duar!

   Bunyi itu!.Ya...Kyungsoo sangat takut dengan bunyi itu.Bunyi petir itu seakan mengintimidasi kehidupannya.Seakan memarahinya kerna pernah mendekati seorang pria bermarga kim terhormat. Tangannya terangkat menutupi kedua telinganya.

     "Hiks...jongin...hiks...aku merindukanmu..hiks"kyungsoo menangis lagi dan lagi.Tubuhnya bergetar hebat menahan isakan yang semakin menjadi.

     Ceklek!

     Bunyi pintu kamar yang dibuka itu sama sekali tidak dianggap oleh kyungsoo.

    "Kyungie..tabahlah,eomma baru tahu soal kamu dan jongin dari hyungmu.Mianhaeyo..eomma tidak ada saat itu"

     Kyungsoo yang baru menyadari sosok yang memeluknya ini ialah ibunya terus membalas pelukan ibunya dengan erat.

      "Hiks eomma...sakit..hiks...wae? ..salahku apa..hiks"kyungsoo menelusupkan kepalanya ke dada ibunya.Dia sangat tertekan.

     "Sudahlah sayang..uljima.Jangan nangis eoh?"eomma kyungsoo kini turut menitikkan air matanya.Anaknya yang baru semalam dia rasakan kelahirannya kini telah tumbuh tanpa perhatiannya.

    Terkadang sesalan datang di penghujung,begitulah yang dirasakan eomma kyungsoo.Sebulan di kota inggeris,Denmark...menyadarkannya untuk menjadi seorang ibu yang lebih memerhatikan keluarganya bukan dengan kesibukan tugasnya sebagai pengelola utama busana mewah bermerk Gucci .

      "Maafkan eomma kyungsoo...eomma akan berusaha menjadi yang terbaik untukmu dan hyungmu"

     Nyonya Do mengecup dahi kyungsoo yang terlena sambil terisak di pelukannya.Malam ini,dia ingin memeluk tubuh ringkih anak nya yang manja itu.

Sementara di ruang tamu...

 

"Appa sudah minta ijin ke sekolah kyungsoo untuk menunda ujian akhirnya sebulan kedepan"

  Insung yang sedang meyesap teh madu kesukaannya terhenti.Ia menatap tuan Do yang duduk bersilang kaki di sofa megah tepat dihadapannya yang hanya dipisahkan meja bundar yang terbuat daripada kayu jati itu.

    "Itu yang sebaiknya appa"

    "Setelah ujiannya selesai,adikmu itu akan ku antar ke luar negri untuk mengurus cabang perusahaan di sana"santai tuan Do menyatakan hal itu sambil menyesap kopi herbal kesukaannya.

     "Tapi appa...kyungsoo butuh persiapan yang utuh.Emosinya masih belum stabil.Umurnya juga masih dini untuk mengendali perusahaan".Insung yang tadinya duduk bersandar kini duduk menegak setelah mendengar idea gila yang dikemukakan ayahnya itu.

    "Kau pikir adikmu itu lugu.Dia sangat pintar bahkan untuk mengira jumlah bintang di langit"

     Ya,meskipun tuan Do sangat sibuk dengan perusahaan pembekal peralatan untuk kegunaan mobil-mobil mewah seperti airbag khusus buat mobil bermerk ferrari,Lamborghini serta Porsche yang semakin meluas sama ada dia Asia mahupun Europe,dia sangat mengikuti perkembangan pelajaran kyungsoo di sekolah .Contohnya,kejayaan kyungsoo menjuarai olimpiade matematika seluruh korea selatan,mewakili sekolahnya sebagai pedebat sehingga ke luar negri ataupun keputusan seluruh kertas ujian kyungsoo yang nyaris mencapai nominal 100.

   "Aku tahu itu appa.Tapi setidaknya berikan waktu untuknya menikmati masa mudanya sebelum dia mulai dihimpit pelbagai masalah perusahaan"

    Tuan Do tersenyum.Dia tahu putra sulungnya itu amat menyayangi adik semata wayangnya itu.

    "Aigoo kau pikir appa Sekejam itu.Tentulah appa memberinya waktu untuk rest.Setidaknya setengah tahun mungkin?"

    Kerutan di dahi insung tadi kerna kekhwatirannya terganti dengan senyuman lega.

    "Appa,kau tidak bermusuh dengan tuan kim kan?"

     "Entahlah..alasannya tidak munasabah.Appa tahu itu bukan alasan sejujurnya.Mustahil dia membenci kyungsoo sedangkan sebelumnya dia sangat menyayangi adikmu itu"

    Insung hanya tersenyum kecut mendengarnya.Dia juga merasa seperti itu.

    "Tapi,kyungsoo sebaiknya mempunyai tutor terbaik untuk mengajarinya mengurus perusahaan"

     "Tentang itu appa sudah memikirkannya jauh-jauh hari.Calonnya juga orang yang tepat menurut appa"

    "Siapa?"In sung mengangkat alisnya.

     "Dia adalah......Park Chanyeol"

   

I Choose Him!Not You!!Where stories live. Discover now