OUR DESTINY

1.8K 126 16
                                    


STORY BY WIWIT GOMEZ

YEEE...KEMBALI LAGI DG STORY ALKI FROM FB BY WIWIT........ADA YG MAU BACA BACA.....KUY BUAT PEMANASAN DULU YAA. ........























.........

Lorong Master School itu sudah nampak sepi. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, yang artinya para murid baru saja memasuki kelas mereka masing-masing. Namun di tengah-tengah halaman yang sangat luas itu terlihat seorang gadis tengah berdiri, seperti seorang anak kecil yang baru saja di tinggal oleh ibunya di keramaian supermarket.

Apakah dia seorang gadis yang tengah tersesat?

Perlahan, gadis itu berjalan sambil menyeret tas koper berukuran sedang yang sudah nampak kusam. Dia sesekali melihat kertas kecil di tangan kanannya lalu memperhatikan gedung bergantian. Hal itu terus di lakukan sampai ia menginjakkan kaki di lantai gedung asrama putri. Gadis berkuncir kuda tersebut menarik nafas sembari mengusap peluh di dahinya dengan punggung telapak tangan.

Master School memiliki halaman seluas lapangan sepak bola di GBK. Patut saja jika gadis manis itu merasa lelah berjalan dari ujung pintu sampai ke teras gedung. Hal itu di karenakan, halaman menjadi pemisah atau jarak antara gedung putri dan gedung putra agar berjauhan. Hanya di hari libur saja halaman luas itu di penuhi oleh para murid sebagai tempat mereka saling bertegur sapa antara lawan jenis maupun bagi mereka yang sekedar ingin menghirup udara segar.

"Hei, gadis manis. Apa yang tengah kau cari?"

Sebuah suara dari kejauhan itu mengejutkan sang gadis. Dia menoleh ke belakang dan mendapati seorang wanita paruh baya tengah berjalan menghampirinya dengan membawa alat pembersih lantai di kedua tangan wanita tersebut.

"Kau sedang mencari apa, anak manis? Apakah kau ini siswi baru?" Suara wanita itu sangat lembut dan ke ibu an sekali, sehingga perlahan-lahan bibir gadis itu mengulas senyum manis tanpa ada rasa canggung.

"Iya Bu, saya murid baru dan lagi nyari ruang kepala asrama nya kira - kira dimana ya Bu?"

Wanita paruh baya itu terkekeh melihat wajah lelah bercampur bingung gadis di hadapannya.
"Sini, biar Ibu tunjuk kan tempatnya."

"Waduh, serius nih Ibu mau mengantar saya? Apa itu enggak merepotkan?"

Wanita itu menggeleng. Kedua mata si gadis manis membeliak senang lalu dengan girang nya dia memeluk sang wanita paruh baya yang di panggilnya Ibu tersebut.

"Beruntungnya! Di hari pertama udah ketemu orang baik. Semoga akan ada orang-orang baik lainnya lagi yah Bu. Terimakasih."

"Ah, kamu ini. Orang baik akan datang dengan sendirinya, asal kita baik juga sama siapapun."

Mereka berdua pun berpandangan dan saling melempar senyum. Kemudian, Ibu itu memerintahkan pada si gadis manis untuk mengikuti jalan nya. Mereka akan ke ruang kepala asrama bersama.

"Kalau boleh tau, nama Ibu siapa? Dan Ibu berada di asrama ini sebagai pekerja yah?"

"Iyah, Ibu bekerja sebagai salah satu petugas bersih-bersih di asrama putri. Nama ibu, Laila Sari."

"Sejak kapan ibu sudah bekerja disini?" Ibu Laila menoleh sekilas pada gadis itu lalu menjawabnya.

"Sudah lama. Dulu anak ibu juga sekolah disini."

"Oh yah? Terus anak Ibu kemana sekarang? Oh iya bu, apakah...." gadis itu merapatkan tubuh nya pada Bu Laila tanpa menghentikan langkah mereka. Lalu dengan ragu-ragu dia melanjutkan pertanyaannya.

"Apakah disini guru-guru nya galak?" Ibu Laila pun terkekeh.

Dia menyenggol lengan gadis tersebut sembari menjawab."Hush. Kamu ini ada - ada aja. Sudah ah, kita jalan saja. Sebentar lagi sampai."

OUR DESTINY (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang