Mari kita lupakan saja;
Ekspektasi yang pada akhirnya;
Hanya tentang egoisme semata,
Bersikeras tanpa mau melepas
Apalagi ikhlas?
Meratapi nasib tiada henti meski sudah kelewat batas.Lupa soal satu; badai pasti berlalu.
Kita gagal pada waktunya.
Aku tahu, cerita ini bukan lagi tentang kita. Tapi sebelum itu, aku ingin mengabadikannya sebagai sesatu kenang yang berharga, yang bisa dibaca siapa saja dan kapan saja.
Tak semahir tulisan apik ala penulis tenar pada umumnya.
Cerita ini akan lebih sederhana, terkesan amatir, dan sebenarnya ada banyak keraguan dalam setiap susunan diksinya-Ya. Badai pasti berlalu.
Ada hal-hal yang di luar dugaan. Kita ga pernah tahu apa itu, tapi terjadi, Dik!
Sudah berapa banyak kata kecewa, marah, jengkel yang terluapkan, tapi tak kunjung bisa melupakan?
Kenapa ya hasil tidak sesuai dengan harapan dan pengorbanan?
Di sisi lain, kita berharap dan berkorban karena merasa butuh akan sesuatu, padahal sebenarnya kita tidak membutuhkannya sama sekali
Lupa soal satu; Tuhan mengabulkan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan.
•
Tapi hei, haruskah kita yang menghilang dari bumi? Agar manusia lain paham bahwa bumi pun sudah tak bisa ditinggali oleh orang-orang seperti kita.
Kita tidak salah. Tapi juga tidak melakukan hal yang benar.
-----
Hari ini orang-orang yang dulunya berdecak kagum, menatap remeh pada kita.Menghujat sana-sini karena akhirnya kita tidak bisa menggapai mimpi.
Mencibir halus-kasar bak buku tulis waktu sekolah dasar.
Dalam sekejap kita yang berkesimpulan instan lantas berkata "Dunia tak lagi ramah"
"Bohong, jika kukatakan aku tidak tersinggung
Bohong, jika kukatakan aku tidak marah
Bohong, jika kukatakan aku tidak menyimpan dendam." Begitu teriak para pemimpi yang sefase dengan kita"Aku ingin buktikan bahwa tanpa dukungan mereka, aku bisa. Cibiran tak boleh jadi tolak ukur keberhasilan dalam hidup seseorang, siapapun dia.. Termasuk diriku!" Lanjut mereka
"Aku benci pada hidup dan orang-orang di dalamnya, termasuk diriku sendiri.
Dan perlahan mereka menyadari,"Entah sampai kapan masa pencarian makna hidup dan jati diri ini berakhir dan berganti dengan pemikiran logis nan sederhana ala orang dewasa."
3 tahun berlalu. Kita yang dinyatakan gagal pada waktunya kemudian berdoa "Ya Tuhanku, aku tak punya pilihan untuk kembali ke masa lalu dan memperbaikinya. Tapi masa depan selalu memberi kesempatan bagi tiap insan untuk meluruskan jalan hidupnya..."
"Untuk itu, aku memilih ingin lurus, tapi aku belum bisa mematuhi rambu-rambu dengan cara yang baik dan bijaksana.
Pelan-pelan tuntun aku kembali ke jalan-Mu, jalan orang-orang yang beriman; yang Engkau beri nikmat atas mereka. Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai, bukan pula jalan orang-orang yang sesat."Aamiin..
"Badai pasti berlalu, kita gagal pada waktunya"
"Tuhan mengabulkan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan."

KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Baru, Hidup Baru
PoetryNew Poetry, New Life. Itu yang selalu kurasakan tiap kali menuliskan bait-baitnya. Ada perubahan sebuah perasaan yang tak bisa dijelaskan. Dari sedih bisa kembali senang, terkadang begitu juga sebaliknya.