Pada akhirnya
Aku dapati diriku
Dalam kenyataan yang hampaDahulunya
Duniaku penuh warna
Mimpiku seluas samudera
Harapku setinggi langit di angkasa
Ekspektasi rasa yang tiada taraAku mendamba
Kebahagiaan yang hakiki
Kesedihan hanyalah fiktif belakaNamun arus fakta
Membalik arah
Semua penjuru espektasi rasa
Apa yang kudamba
Itulah fiksi yang sesungguhnyaSamudera mimpi telah kering
Angkasa harapan telah runtuh
Espektasi telah mati rasaAku hanya membenarkan
Mereka yang meremehkanku
Aku pun mengecewakan
Mereka yang membanggakankuAku tak dambakan pujian
Aku pun tak ingin paksakan kesuksesan
Aku telah susah payah membangun
Puing-puing sisa harapan
Jejak-jejak mimpi yang pudarIzinkan aku tetap bermimpi
Dalam mimpi yang pudar
Izinkan aku tetap berharap
Dalam harap yang nyaris lenyapMeski pada akhirnya
Aku dapati diriku
Dalam kenyataan yang hampa16 Desember 2016

KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Baru, Hidup Baru
PoetryNew Poetry, New Life. Itu yang selalu kurasakan tiap kali menuliskan bait-baitnya. Ada perubahan sebuah perasaan yang tak bisa dijelaskan. Dari sedih bisa kembali senang, terkadang begitu juga sebaliknya.