4

430 44 24
                                    

' Tak peduli berapa kali hati ini hancur, yang terpenting aku bisa melihatmu tertawa. '

. . . . . . .

1 tahun kemudian~

Baekhyun berjalan jalan di sekitar
apartemen miliknya dengan senandung kecilnya. Mungkin memang dia bersenandung, tapi hatinya masih senantiasa merindukan orang yang entah sedang apa disana. Apartemen Baekhyun masih di kota Seoul. Apartemen itu berdekatan dengan sekolah dasar yang Baekhyun tak ketahui adalah sekolah dari anaknya sendiri. Jackson. Dan Baekhyun sedang berjalan jalan pada saat anak anak di sekolah itu pulang. Ia melihat seluruh anak anak yang berhamburan keluar sekolah, tapi ia tak melihat anaknya. Hingga suara yang tak asing di telinga Baekhyun mulai terdengar lagi.

" Mommy? " ternyata itu Jackson. Anak yang sudah pasti di rindukan Baekhyun.
" Jack? " Baekhyun melihat Jackson dengan mata mulai berkaca-kaca.

" Mommy bilang hanya pergi sebentar, tapi apa? mommy tak kembali lagi atau sekedar menemui Jack! "

" Mommy minta maaf sayang, mommy sangat merindukanmu. "

Mereka berpelukan dan Baekhyun mengajak anaknya itu membeli es krim di depan sekolah itu. Mereka duduk di ayunan sambil menunggu Jackson di jemput entah Daddy atau mommy Cely nya. Mereka bertukar cerita selama 1 tahun yang lalu. Hingga Jackson di jemput dan Baekhyun kembali sendiri lagi. Baekhyun menatap bunga yang Jackson kasih untuknya sebelum ia pulang. Baekhyun tersenyum sambil menangis. Tanpa sadar pandangannya teralih ke cincin yang bertengger di jari manisnya. Itu cincin pernikahannya dan Chanyeol. Baekhyun melepaskan cincin itu dari jemarinya, menatapnya lekat dan menggenggamnya.

" Aku tau aku sudah tidak pantas memakainya lagi, karena aku sudah bukan Byun Baekhyunmu lagi. "

Baekhyun membuang cincin itu. Entah kemana ia membuangnya. Ia segera pergi ke apartemennya.

* * * *

Cely menjemput Jackson, anak Baekhyun yang ia bilang sangat ia cintai itu. Tapi ternyata, Cely tidak suka Jackson, ia hanya menyukai Daddynya, Chanyeol. Cely melihat Jackson sedang bercerita bersama sang ibu. Tangannya sekarang sudah mengepal sempurna. Ia mengucap sumpah serapah tanpa peduli apapun. Setelah Jackson masuk kedalam mobilnya, ia memperlihatkan wajah juteknya dan membiarkan Jackson yang mulai takut. Jackson takut karena Cely kerap memukulnya saat tidak ada Daddynya. Jadi Jackson akan menghindari Cely saat tidak ada Chanyeol.

Malam itu Cely menyuruh tiga orang untuk masuk ke apartemen Baekhyun. Ke tiga orang tersebut membawa Baekhyun ke gudang tua. Di sana sudah ada Cely dan rekannya Mareta. Baekhyun di lempar hingga tersungkur di depan Cely dan Mareta. Cely mendekatinya. Cely merobek pipi mulus Baekhyun dengan pisau lipat yang telah ia siapkan.

CRASH

" Untuk kau yang berani mendekati Jackson lagi. "

CRASH

" Untuk kau yang masih bisa berbicara pada Jackson. "

CRASH

" Untuk kau yang membuatku marah. "

Sudah lengkap luka sayatan di bahu, pipi, kaki dan perutnya. Cely hanya meninggalkan Baekhyun di sana dan pergi. Baekhyun menahan sakit di sekujur tubuhnya yang terasa nyeri. Dengan sedikit tenaganya ia menekat deretan nomor untuk menelfon Luhan sahabatnya.

" L..Lu...to..tolong a...aku..."

" .... "

" A..aku...be..berada...di...gu.. gudang..tu..tua...di...d...dekat..apa.. apartemen...ku...."

" ..... "

" Go..ma..wo..."

* * * * *

Luhan bergegas pergi setelah menerima telepon dari sahabatnya. Ia juga menelfon kekasihnya, Sehun. Mereka bergegas ke lokasi tempat Baekhyun sebatang kara. Terlihat raut muka Luhan yang khawatir, sampai sampai tubuhnya bergetar.

" Setelah aku tak bisa menjaga Chanyeol kini aku tak bisa menjagamu, aku benci diriku sendiri yang tak bisa menjaga sahabat yang begitu berarti untukku. "
Luhan mengucapkannya dengan tangis yang sudah meleleh di wajahnya. Sehun segera menelfon Chanyeol, dia lupa jika Chanyeol saja lupa siapa Baekhyun.

" Chan, Baekhyun terluka, cepatlah kemari! "

" Apa? "

" B sedang sebatang kara, Chanyeol!!! "

" B siapa? "

" Baekhyun!! "

" Baekhyun ada di sampingku albino babo!! "

" Terserah Chan, kau memang sudah gila melupakannya!!!! "

Sehun menutup telefon dengan frustasi. Hingga mereka tiba di sana. Luhan berlari masuk kedalam. Langkahnya terhenti melihat Baekhyun tengah berusaha menahan sakit luka sayatan itu. Beberapa detik kemudian ia menghampiri Baekhyun yang di susul Sehun di belakangnya. " Bertahanlah Byun Baekhyun!!!!! " Luhan berteriak menguatkan Baekhyun yang kesakitan.

" Sa..sakit Lu... sakit.... "

" Bertahanlah B !! "

TBC






Baekhyun jangan mati dulu!!!!
Author belum rela!!!!!
Author Masih banyak dosa buat mati bareng kamu!!!! ( Eyakk, drama queen )

Ok, makasih buat pembaca sekalian.
Maaf kalo ceritanya tambah hari tambah ngawur, tambah gaje, tambah abstrak.
Karena author tau kesempurnaan hanya milik tuhan ( tobat ceritanya )

Jangan lupa vote, coment and follow.
Sekian terima kasih atas motivasi nya.

Pai Pai 👋👋







By: L I T T L E J









27 November [ Chanbaek ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang