Part 1: Calum Hood
Kyra's POVSekarang ini gue jadi sering bangun lebih pagi, sengaja sih untuk nyiapin perlengkapan yang harus gue bawa nanti.
Guess what? Yes. Gue keterima di Shirley Coffee. Yap i'm very happy and excited, karena langkah pertama menuju konser band favorit gue udah terlaksana.
Hari ini gue pilih strip tee dan jeans sebagai outfitnya dan nggak lupa vans old skool kesayangan yang udah sedikit kotor, tapi tetep oke.
Seperti biasa, di bawah mama udah nyiapin sarapan oatmeal dengan potongan strawberry kesukaan gue.
Terdengar sapaan hangat mama, "Good morning, Princess, dimakan dulu sarapannya supaya kamu tambah semangat."
Gue berjalan ke arah meja makan sambil tersenyum, terlebih perut gue udah meronta minta makan. Kebiasaan tiap pagi hehe.
Eh, setiap saat deng.
"Makasih ma, oiya hari ini aku udah mulai kerja di Shirley jadi abis pulang sekolah aku langsung kesana dan pulangnya mungkin agak malam." Ucap gue dengan nada gembira, berharap mama bisa menangkap aura semangat gue.
Mama terkejut, "OH YA? I'm so proud of you, Honey!" ucap mama sambil memeluk gue.
Setelah sarapan gue dan ayah habis, gue langsung bergegas pamit ke mama dan menaiki mobil ayah yang sudah sedari tadi di panaskan di garasi.
•••
"Ky, kamu nanti udah mulai kerja di Shirley?" Tanya ayah memecahkan keheningan, sebenarnya keheningannya bukanlah keheningan yang canggung tapi untunglah ayah membuka obrolan.
Gue menengok dan menjawab, "Iya yah, kemaren aku dapet email dari Shirleynya." Jawab gue antusias, tak lupa senyum lebar yang menghiasi wajah gue.
Ayah terseyum, "Hebat anak ayah sekarang, berarti nanti kalo udah gajian bisa traktir ayah dong!" canda ayah.
Gue tertawa, "Siap yah." Dengan memperagakan sikap hormat.
Disaat gue lagi ngobrol-ngobrol dan ketawa sama ayah untuk mengusir rasa bosan menunggu lampu merah, gue ngeliat sosok yang sangat familiar dari kaca mobil.
"Ashton?" Ucap gue pelan dan sedikit ragu. Karena gue juga baru ketemu dia sekali.
"Siapa Ky?" Tanya ayah.
"E-eh? Enggak yah, Kyra kayak kenal orang itu tapi kayaknya bukan dia hehe." Ucap gue sedikit awkward.
Yang tadi itu Ashton-Ashton barista di Shirley bukan sih? Dari rambutnya sama, tampangnya juga mirip. Dia bawa tas, sekolah dimana ya dia? Berarti masih sepantaran, benerkan dugaan gue? Duh kok gue malah jadi kepo terus ribet gini sih.
•••
Gue nggak masuk kelas terakhir, dikarenakan gurunya ada keperluan lain. Gue memutuskan untuk duduk-duduk di bangku pinggir lapangan.
Introvert. Itu memang satu kata yang cukup untuk mendeskripsikan diri gue. Tapi, gue nggak se-introvert yang kalian pikir, gue nggak ngabisin waktu gue buat belajar, belajar, dan belajar seperti pikiran orang saat mendengar kata-kata 'introvert'. Gue masih mendapat nilai merah di fisika, beberapa kali sih.
Siang ini matahari terasa sangat panas, terlebih lagi saat mata gue memandang keringat yang mengucur dari dada Calum dengan keadaanya yang sedang shirtless. Kapten basket mah bebas. Gatau aja di sini gue sedang berusaha untuk tidak melirik ke arahnya, atau setidaknya, ketahuan saat meliriknya.
Dia abis latihan basket buat tanding nanti sore, sayangnya gue gak bisa nonton dia.
Lagian gue siapanya juga? Pasti Claire
a.k.a pacarnya bakal semangatin dia nanti.Gue tau Calum udah lama banget. PG-SMA gue satu sekolah terus. Iya dari PG, gausah shook gitu dong, hehe.
Terlalu lama tau Calum tapi gue masih belum bisa ngebuka diri. Bingung nggak kenapa gue malah nggak deket sama dia walaupun Calum tau gue? My introvert things sucks. Gue susah buat bersosialisasi dan lebih milih untuk menyendiri.
"Hey Ra!" Sapa Calum tiba-tiba.
Gue tersentak kaget "Eh-hh?" Gue ngerasa mata gue mau keluar sekarang, "Hi, Cal." Gue kalo di depan Calum makin keliatan begonya duh.
"Apa kabar nih temen playgroup gue sekarang? Haha." Ucapnya seraya duduk di samping gue. Gue ulang, di sam ping gue.
Udah terlalu lama gue sama Calum nggak pernah terlibat dalam little conversation kayak sekarang, gue agak bingung dan ragu buat jawab apa.
"Baik Cal baik, lo sendiri?" Ucap gue setelah gue menemukan jawaban yang tepat.
Belum Calum menjawab pertanyaan gue, ada panggilan yang ditujukan buat dia, iyalah siapa lagi kalo bukan dia?
"Woy Kapten! breaknya udahan ayok latihan lagi, emang lo mau apa team kita kalah?!" Teriak salah satu teman satu teamnya, Luke kalo nggak salah.
"Yaelah baru mau ngobrol. Kyra, sori nih gue gak bisa ngobrol panjang sama lo. Biasa kapten, paling dibutuhin hehe, bye Ra!" ucap Calum dengan gaya sok coolnya. Dan dia bergegas pergi.
Gue sedikit kesal, giliran udah berani ngobrol sama Calum ada aja yang ganggu. Udah tau susah buat ngobrol sama dia.
Karena kebawa kesal, gue jadi lupa kalau hari ini kan gue harus ke Shirley untuk kerja. Kenapa gue masih disini sih? Hari pertama kerja telat? Duh Kyra, are you serious? Padahal daritadi udah bel pulang sekolah.
Efek ketemu Calum emang dahsyat, baru beberapa menit ngobrol aja gue bisa jadi lemot kaya gini.
Dan sekarang gue beranjak dari tempat duduk tadi dan pergi ke Shirley.
------- ••• -------
Yappp akhirnya update imagine yey, udah muncul part sama cal tuh walaupun sedikit😂
Like sama comment sangat dibutuhkan demi melanjutkan imagine ini, karena like sama comment kalian bikin semangat gengs mwehe.
Udah ya segitu dulu, masih part-part santai😉
Voooote😏
Ashton & Kyra = Ashyra
Calum & Kyra = Cayra
—peachycal 🍑
KAMU SEDANG MEMBACA
Barista • afi × cth
Fiksi PenggemarMenjadi barista buat Kyra tuh susah-susah gampang, apalagi ditemani partnernya, Ashton. Penggangu, perusuh, sekaligus penyemangatnya. Gimana kalo Kyra nyoba buka hati untuk Ashton? Dan saat Kyra sedang mencoba membuka diri pada Ashton, datanglah Cal...