"Jadi, apa kau sudah menemukan penggantiku?"Jaehyun meneguk salivanya kasar. Di depannya sekarang terdapat mantan kekasihnya yang sedang duduk santai di atas sofa lembut merah marun sebuah cafe dengan matanya yang melihat ke arah Jaehyun dengan raut wajah penasaran.
"Aku... sudah." Jawabnya, dengan nada lirih pada kata akhir.
Mantan kekasihnya, Taeyong, membulatkan matanya lucu, "Oh ya?" Ia lalu tersenyum, "Siapa namanya?"
"D-Doyoung! Ya, Kim Doyoung namanya." Balasnya cepat dan sedikit gugup.
Tapi sepertinya Taeyong tidak menyadarinya, ia justru tersenyum semakin lebar sehingga matanya menyipit, "Selamat ya!" Jeda. "Kalau bisa nanti aku bertemu dengan kekasihmu, ya? Aku ingin tahu siapa yang mampu mengisi hatimu itu."
Sedangkan Taeyong masih tersenyum dengan lebarnya, Jaehyun sudah pucat pasi dengan keringat yang mulai turun dari pelipisnya.
Mati aku...
.
.
."Doyoung hyung! Aku mohon, sekali ini saja!" Jaehyun berjalan cepat untuk mensejajarkan langkahnya dengan pemuda yang berjalan di depannya. Tidak memperdulikan beberapa orang yang menatap kepada mereka dengan penasaran.
Doyoung, pemuda yang berjalan di depan Jaehyun itu, menghentikan langkahnya, lalu ia melihat Jaehyun dengan pandangan datarnya.
"Tidak tidak tidak." Tiga kata penuh penekanan adalah yang diterima oleh Jaehyun.
"Ayolah." Jaehyun memelas, mengharapkan belas kasihan.
Tapi Kim Doyoung masihlah seseorang yang kejam, jadi ia hanya terus menatap Jaehyun datar dan pada akhirnya meninggalkan sang pemuda Jung di lorong kampus mereka.
Jaehyun, ia terdiam selama beberapa detik sembari menatap punggung Doyoung yang mulai menjauh. Merasa tidak terima, akhirnya ia kembali mengejar Doyoung dan merangkulkan tangan kananya pada pundak pemuda yang lebih sedikit pendek darinya.
"Ya! Bisakah kau tidak terlalu kejam begitu, hyung?" Ucap Jaehyun di samping telinga Doyoung, tidak memperdulikan pemuda yang dirangkulnya itu merasa risih dan berusaha melepaskan diri dari lengan kekar Jaehyun.
Merasa tidak ada gunanya untuk melepaskan diri, Doyoung akhirnya mencubit pinggang Jaehyun dengan sebal, "Aku tidak mau ikut campur diantara urusanmu dan mantanmu!" Ucapnya kesal.
Jaehyun, yang masih meringis akibat cubitan dari Doyoung, kembali berucap, "Aku juga maunya begitu."
Doyoung mendengus, "Lalu mengapa kau mengucapkan namaku? Kenapa kau tidak jujur saja, sih?"
"Jujur kalau aku masih jomblo? Hush, tidak. Mau ditaruh mana mukaku kalau ia tahu yang sebenarnya?"
"Taruh di pantatku!" Doyoung membalas kesal.
Jaehyun menyengir mesum, "Dengan senang hati."
Doyoung membolakan matanya lucu, lalu ia segera menjewer telinga Jaehyun, "Sebal sebal sebaaaaal!"
"Duh! Aku hanya bercanda!" Ringisnya sembari berusaha melepaskan tangan Doyoung dari telinganya.
Doyoung akhirnya menurunkan tangannya, lalu ia memperlihatkan wajah merengutnya yang lucu, "Kenapa aku harus punya teman seperti ini, sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaedo's 💕
Фанфик[ ( collection ) jaedo's fanfiction by do-tokki. ] [ UPDATED ] 12. Rain (I need warmth) ; Seseorang dengan jas hujan kuning serta sepedanya berhasil menarik perhatian Jaehyun.