Part 6 Ending

2.3K 110 24
                                    

Cup..

Satu kecupan ringan mendarat di pipiku, aku membuka mata dan menatap punggung Sinb yang berjalan keluar kamar, Aku melirik ke sekeliling, aku berada di kamarku dan Sinb.

Sejak kapan aku tidur?

"Akkhh.."

Kakiku sakit, aah iya aku hampir terjatuh di tangga, dan Dokter Im memberikan obat penahan sakit hingga aku jatuh tertidur. Beruntung hanya terkilir ringan, aku tidak perlu di- gips atau berbaring di rumah sakit.

Aku duduk perlahan di tempat tidur dan menoleh lagi ke arah pintu, Sinb ke mana? Aku menurunkan kakiku menahan rasa sakitnya dan berusaha berdiri.

Aku ingin menemuinya, ingin bertanya tentang perceraian itu, apa alasannya dan kenapa Sinb melakukannya pada empat wanita yang begitu baik. Begitu setia dan begitu menyayanginya?

Aku berjalan sambil berpegangan pada apa pun yang kulewati, melompat-lompat sedikit agar kaki kiriku yang terkilir tadi tidak menyentuh lantai dan menambah rasa sakitnya.

Ke mana Sinb? Aku berjalan cukup jauh mencari keberadaan Sinb, dan kenapa rumah terasa sepi? Di mana semua orang? Di mana para eonni?

"Apa yang kau lakukan?" Suara Sinb, di ruang kerjanya. Aku berbelok dengan kaki yang melompat-lompat kecil.

"Aku tidak bermaksud untuk membuatnya terjatuh, sungguh. Aku hanya sedikit emosi dan kesal, menyenggolnya sedikit. Hanya itu"

"Ya Tuhan, Kau bisa membuatnya jatuh. Dia bisa keguguran!" Sinb membentak.

Ya Tuhan, ada apa ini?

Aku berdiri di pintu ruang kerja itu. Mataku membelalak lebar, Yerin sedang duduk berlutut di hadapan Sinb, jelas terlihat dia merasa bersalah dan menyesali perbuatannya. Air mata yang mengalir deras di pipinya menjadi bukti bahwa wanita itu benar-benar tidak tahu apa yang membuatnya bisa melakukan itu tadi, dia hanya ingin sedikit menyenggolku agar aku kesal. Tapi tempatnya salah, tidak seharusnya dia melakukan itu ketika aku hendak menuruni tangga.

"Aku tahu, Sinb.. maafkan aku" Yerin memohon.

Sinb menyisir rambutnya dengan tangannya dan tangan sebelah berada di pinggangnya, terlihat sangat marah tapi tidak bisa meluapkannya. Ia memejamkan matanya sambil menggeram.

"Kau masih beruntung hanya kakinya yang terkilir. Bagaimana jika dia kehilangan bayinya. Kau lupa, itu bayiku juga"

"Aku tahu, karena itu aku menyesal, aku minta maaf"

"Astaga.. Jung Yerin, bagaimana mungkin kau bisa melakukan hal seperti ini eoh? Apa yang aku lakukan padamu sampai kau melakukan hal seperti itu?  Apa aku bersalah padamu?"

"Tidak" jawab Yerin.

"Lalu kenapa kau tega melakukan ini pada Yuju?"

"Sinb-ah.." Sowon mencoba menenangkan Sinb.

"Karena aku merasa cemburu!"

Yerin menatap tajam ke depan.

"Aku ingin berada di posisi Yuju, aku ingin berada di kamar yang sama bersamamu, aku juga ingin merasakan indahnya menjadi istrimu dengan dimanja dan diajak bercinta. Aku juga ingin mengandung anakmu. Aku ingin menjadi istrimu yang seutuhnya" Yerin terisak.

Aku mengerutkan alisku, apa maksud dari perkataan Yerin, ingin menjadi istri Sinb yang seutuhnya itu?

"Kau tau kenapa kau tidak bisa menjadi istriku seutuhnya, bukan? Di malam pertama kita, aku sudah menjelaskannya, Sowon juga sudah menjelaskannya padamu"

"Aku tahu, tapi apa aku tidak boleh berharap lebih? Aku tersiksa dengan semua ini, aku ingin memilikimu tapi aku tidak bisa. Segala cara sudah kucoba untuk merayumu tapi kau bahkan tidak tertarik untuk menciumku!"

Number Five (SinbxYuju) COMPLETE √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang