5. Why?

19 4 1
                                    

   Tuhan gabakal ngasih cobaan lebih dari kemampuan hambanya - Unknown

Karin duduk termenung diatas kasurnya, sudah sekitar 3 jam lebih Karin menangis.

  Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi mengapa Kate dan Nadine seakan menjauhi Karin dimulai dengan tempat duduk Kate yang sudah di ganti oleh Arif.

  Karin hanya bisa menangis karena dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dan ketika Karin bertanya pada Kate dibalas dengan pergi oleh Kate. Dan Karin tidak memiliki teman lagi disekolah selain mereka.

  2 minggu Karin di prancis, dia tidak menyadari akan perubahan Nadine dan Kate. Namun, Karin menyadari itu ketika memasuki sekolahnya setelah 2 minggu izin sebenarnya disekolahnya hanya mengizinkan 4 hari tapi karena izin dari orangtuanya akhirnya pihak sekolah mengizinkan.

Ketukan pintu dari luar kamar Karin semakin terdengar keras oleh Karin.

Diluar tepatnya depan pintu kamar Karin berdiri seorang laki laki yang tak lain adalah Dave dia berdiri sambil mengetuk pintu kamar Karin dan berusaha membukanya. Akan tetapi pintu kamar Karin terkunci.

Dengan rasa khawatir pada adik kesayangannya Dave memutuskan untuk mendobrak pintu kamar Karin.

Setelah berhasil mendobrak pintu kamar Karin, Dave langsung menghampiri dan memeluk adiknya Dave merasakan tubuh Karin sedikit tak bertenaga dan matanya sembab. Dave tahu adiknya belum siap menceritakan apa yang sebenarnya terjadi maka dia lebih memilih menenangkan adiknya.

Setelah tangisan Karin mereda Dave memerintahkan adiknya untuk tidur dan Karin membalas dengan anggukan. Lalu, Dave menyelimuti tubuh Karin dengan selimut dan mencium kening adiknya itu.

" Kenapa semenjak lo pindah ke Jakarta lo jadi gini dek? " ucap Dave pelan sambil menutup pintu kamar Karin.

Sekarang jam menunjukan pukul 16.45, Karin terbangun dari tidurnya dan bergegas mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat ashar dengan kepala pening Karin berjalan perlahan menuju kamar mandi seusai wudhu Karin sholat.

Setelah melaksanakan sholat Karin keluar dari kamarnya dan menghampiri kamar kakaknya- Dave.

Karin mengetuk pintu kamar Dave dan tak lama kemudian muncul sosok Dave dengan senyuman yang tulus terukir dibibirnya.

" Sini masuk! " ucap Dave

Karin pun mengangguk dan masuk kedalam kamar bercat putih dan tidak tertempel apapun di dindingnya kecuali jam dinding, Karin pun duduk diatas kasur berukuran king size dengan sprei berwarna navy begitupun dengan Dave.

  " Karin gatau kenapa Kate sama Nadine seakan akan lagi ngejauh dan gamau temenan ama Karin " ucap Karin pelan.

  " Bahkan udah 2 hari ini mereka ga ngomong sama Karin, dan Karin rasa Karin ga berbuat hal yang  mereka gasuka " ucap Karin lagi namun kali ini dengan jatuhnya air mata di pipinya.

Dave yang mengerti posisi Karin pun segera menarik adiknya kedalam dekapannya dan membiarkan adiknya menangis lagi disana.

" Mungkin ada sesuatu yang Karin gatau "ucap Dave hati hati.

" Coba abang pikir bang gimana rasanya punya temen dan di cuekin bang? Gimana?". Ucap Karin disela isak tangisnya.

Dave lebih memilih diam dan menenangkan adiknya didalam dekapannya.

Setelah tangisan Karin untuk yang kesekian kalinya mulai mereda dia mengurai pelukannya.

" Karin karena abang gabisa masak dan mama masi di rumah grandma kita makan diluar aja ya ". Ucap Dave

The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang