Part 2

497 3 0
                                    

****

*Alexis Bledel*

            Aku menarik selimutku untuk menutup tubuhku. Tertidur di atas kasur yang benar-benar empuk adalah jalan keluar untuk melepaskan segala kelelahan pagi ini. Aku harus bergadang hanya untuk mengambil gambar dengan Kate –Blake-. Blake sering sekali tertawa. Justin saat di kantor selalu berbicara kotor saat ia lupa kata-kata yang harus ia hafal. Itu membuat frustrasi. Sekarang, aku berbaring  di atas mobilku. Kami semua tidur di dalam mobil kami masing-masing. Di parkiran gedung Christian Grey. Matahari memang belum muncul tapi jam sudah menunjukan pukul 4 pagi. Bayangkan, 4 pagi? Mati saja.

            Saat aku ingin memejamkan mataku, tiba-tiba saja ada yang mengetuk jendela mobilku. Dengan malas aku membuka selimutku dan menarik tubuhku agar bangkit, terduduk. Kulihat Justin yang mengetuk-ngetuk jendelaku dan kedua tangannya menempel di jendelaku, ia ingin melihatku. Aku membuka jendelaku sehingga ia sedikit menjauhkan wajahnya dari jendela.

            “Ada apa?” tanyaku dengan suara yang benar-benar parau.

            “Apa kau sudah tidur?”

            “Apa aku sedang berbicara? Astaga, Justin. Kau tidak lihat sekarang apa yang kulakukan?” tanyaku dengan malas. Mataku benar-benar sudah mengantuk sekali. Justin memberikan pandangan Aku Tidak Kelelahan. Pamer.

            “Mengapa kau begitu sinis padaku?” tanyanya protes. Sungguh, aku tidak sedang ingin membicarakan ini.

            “Oooh, astaga Mr. Grey. Aku sungguh minta maaf jika tanganmu berkedut sekarang karena kesinisanku. Tapi aku di sini, di dalam mobilku sedang berusaha untuk menenangkan tubuhku yang sebentar lagi hancur,”

            “Ini baru satu hari Miss Steele,” ia mulai bergabung denganku. Tiba-tiba tangannya masuk ke dalam mobilku melalui kaca jendela yang terbuka dan membuka kunci pintu mobilku lalu membuka pintu mobilku dan masuk. Itu terjadi begitu cepat. BRAK! Ia menutup pintunya dan menutup jendela.

            Aku menjauh darinya sambil menarik selimutku.

            “Miss Steele, aku ingin tidur di mobilku. Tapi kurasa mobilku tidak senyaman mobilmu. Maukah kau berbagi denganku wahai Miss Steele yang cantik jelita?” tanya Justin membungkukan tubuhnya padaku. Kuanggukan kepalaku dengan wajah penuh ketakutan, kepalanya mendongak dan ia memberikanku senyuman miring.

            “Tenang Miss Steele. Aku tidak memperkosamu. Aku tidak tertarik padamu,” ujarnya menarik selimutku dengan cepat.

            “Apa?” aku protes, “ini selimutku!” aku merebutnya.

            “Ayo kita bagi dua Miss Steele,” ujarnya, “kita bisa latihan adegan Christian Grey bersama Anastasia Steele di atas ranjang. Bagaimana? Tertarik?” tanyanya menggodaku, senyumannya benar-benar menggodaku. Aku menelan ludahku. Apa dia serius?

****

            “Anggap saja aku menyukaimu, okay?” ujar Justin yang sudah berada di atas tubuhku. Apa dia benar-benar serius dengan apa yang ia lakukan sekarang? Nafasku tak beraturan saat melihat rambutnya berjatuhan seperti Christian Grey dalam imajinasiku. Matanya berwarna abu-abu pekat sekarang. Wajahnya tidak begitu terang karena di dalam mobilku gelap, hanya diterangi oleh lampu-lampu di sekitar parkiran. Tanganku menegang di samping kedua sisi tubuhku dan perutku tidak dapat bekerjasama. Bukan. Bukan sakit perut, tapi lebih tepatnya aku terangsang melihat wajah tampan Justin sekarang. Justin sudah mengangkangiku di bagian perut dan kedua tangannya sudah berada di samping wajahku.

Rolling The CameraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang