Chapter 1
Pada awalnya aku ingin cerita ini menjadi sebuah kisah bahagia yang indah tentang sekelompok manusia tentang bagaimana "the most beautiful moment in life", persahabatan, cinta, dan segala hal yang indah menurut tingkat "bahagia" dari setiap manusia yang ada, intinya indah. Aku berumur 19 tahun dan 3 orang lebih tua dariku, 1 orang seumuran denganku, dan 1 orang berada di bawah umurku. Yang paling tua adalah Jin dan yang termuda adalah Jungkook. Aku menganggap mereka adalah keluarga, keluarga yang bahagia dengan susunan pohon keluarga yang tidak seperti umumnya karena hal ini berawal dari rasa percaya dan saling menjaga satu sama lain. Aku mungkin akan mati, jika tidak ada mereka, dan tanpa mereka kehidupanku hanyalah sebuah sampah yang layak dibuang dan bisa dengan mudah berubah menjadi debu dengan kemungkinan yang sangat cepat. Hari-hari kami lalui bersama, dan jika memang sedang berpisah pasti kami akan berkumpul walau waktu yang menunjukkan waktu dini hari. Malam-malam biasanya kami lalui dengan mengitari api unggun yang biasanya kami taruh di dalam tong karatan yang kami ambil dari rongsokan milik Pak Tua Ode.
Pak Tua Ode adalah seorang tua yang kesepian pada awalnya hanya berteman dengan rongsokan karatan. Pak Tua Ode memiliki lahan yang luas sebagai tempat mengumpulkan jual beli barang bekas dan terkadang juga tempat pembuangan besi tua. Lahannya begitu luas dan menjadi tempat favorit kami untuk berkumpul atau pelarian sementara kami. Kami saling bercerita, bernyanyi atau pun menonton rekaman-rekaman tua dokumenter, atau bisa juga menonton film. Kami ber 7 sangat menyukai film entah genre apapun itu, atau hanya sekedar sok-sok an bercerita omong kosong yang terjadi hari itu. atau terkadang hanya terdiam menikmati beberapa cracker buatan B hyung sebagai teman dalam diam kami memandang api unggun menikmati kehangatan dan berbincang dengan pikiran masing-masing.
RM hyung adalah orang pertama yang bertemu dengan Pak Tua Ode, sebuah pertemuan pertama yang bisa di bilang tidak menyenangkan untuk di rasakan. Ya bisa di sebut aneh karena pertemuan pertama pasti hmm tidak ada yang pasti di dunia ini kecuali ketidak pastian, karena pada saat itu RM hyung sedang berlari dari kejaran polisi akibat tidak berhati-hati dan sadar ketika sedang dengan asiknya mencorat-coret tembok orang secara abstrak untuk menghabiskan , melepaskan kepenatan otak yang terus-menerus di tuntut untuk berpikir secara hitam dan putih, baik dan benar, salah atau tepat, sebuah rutinitas normal yang begitu menekankan pengkotakan kepada manusia-manusia yang belajar, kepenatan yang juga terjadi pada rutinitas pekerjaan sebagai pelayan untuk mengisikan bensin orang-orang yang datang untuk menambah pundi-pundi uang saku yang tidak di dapatkan oleh manusia yang di sebut orang tua. Dengan nafas yang masih memburu RM hyung bersembunyi di antara rangka-rangka mobil karatan yang disusun berasarkan tahun sehingga ketidak simetrisan terjadi menyebabkan keseimbangan yang hilang sehingga jatuh tepat ketika RM hyung sedang melintas diantaranya dan sialnya lagi RM hyung dianggap membuat kegaduhan di malam hari yang tenang untuk bisa mereklasasi pikiran dan raga dalam bentuk tidur, sehingga tanpa perlu mencari lebih lanjut lagi polisi berhasil menangkap RM hyung dengan mudah. Para polisi itu mendorong RM hyung dari belakang sehingga wajahnya menempel dengan salah satu rangka mobil karatan yang ada disitu. Pandangan RM hyung tetap tenang dengan sedikit senyuman melambangkan kemenangan atau entahlah apa yang dipikirkan oleh RM hyung pada saat itu.
Pak Tua Ode yang sedang asyik menikmati indahnya bintang malam dari dalam trailer tuanya, sedikit terusik dengan apa yang di lakukan oleh para polisi itu di lahan rongsokan miliknya. Dan dengan tergopoh menghampiri tempat keramaian yang terjadi.
"Ada apa?" Pak Tua Ode bertanya kalem
Polisi menjelaskan apa yang terjadi, beserta hukuman yang akan diterima oleh RM hyung, RM hyung akan menerima hukuman berupa hukuman tahanan rumah dan kelas khusus di kantor polisi setiap sabtu sore selama 6 bulan penuh masa percobaan karena membuat kegaduhan yang bukan RM hyung lakukan dan karena vandalisme yang RM hyung lakukan. RM hyung hanya tersenyum dingin menatap kosong Pak Tua Ode. Pak Tua Ode hanya tersenyum maklum dengan apa yang terjadi di lahannya, dan mengapa Pak Tua Ode di sangkut pautkan hanya karena hal itu terjadi di lahannya. Pak Tua Ode terdiam dan berpikir sejenak, lalu mengajak para polisi untuk berdiskusi. RM hyung menunggu dengan sabar sambil memandang sekeliling lahan rongsokan kemudian duduk di kotak kayu menunggu hasil pembicaraan sambil menautkan kedua tangannya dengan posisi sedikit membungkuk. Sekitar 5 menit kemudian polisi pamit pergi tanpa mengacuhkan RM hyung yang sedang duduk. RM hyung hanya diam memandang polisi yang pergi semakin jauh dengan lampu merah biru yang berputar di atasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/143476212-288-k364563.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Most Beautiful Moment In Life
Fiksi PenggemarPada awalnya aku ingin cerita ini menjadi sebuah kisah bahagia yang indah tentang sekelompok manusia tentang bagaimana "the most beautiful moment in life", persahabatan, cinta, dan segala hal yang indah menurut tingkat "bahagia" dari setiap manusia...