3.1

73.5K 4.4K 144
                                    

Malamnya Javan mengujungi rumah Clara, tanpa mengetuk pintu Javan masuk kedalam rumah. Clara sedang menonton tv ketika Javan sampai di rumahnya.

Clara tersenyum manis melihat kedatangan Javan. "Hai sayang." Clara menghampiri Javan dan menium ya sekilas.

Javan memberikan sebuah cincin yang dibelinya tadi pada Clara. "Ini cincin yang kamu mau."

Clata mengambil bungkusan itu dan teriak gembira. "Makasihhh kamu terbaik." Clara memeluk Javan.

Javan melepaskan pelukan Clara dengan lembut, takut Clata berpikir macam-macam dan membahayakan kandungannya.

Javan duduk di sofa dan menonton tv. Sedangkan Clara sedang melihat cincin berlian itu dan menggunakannya sambil Senyum-senyum sendiri.

"Bagus banget." Gumam Clara.

Tanpa sengaja tanda bukti pembayaran berlian itu jatuh dari kantong yang diberikan Javan tadi.

"Dua berlian?" Clara berfikir apa Javan membelikan dirinya berlian 2.

Clara menghampiri Javan, siapa tau calon suaminya itu ingin membuat kejutan untuknya.

"Sayang.." Clara duduk disebelah Javan dan memeluknya dari samping.

"Hemm." Jawab Javan.

"Aku sangat mencintaimu, kamu juga begitu kan?" Javan mengangguk, "Sampai-sampai kamu membelikanku dua cincin berlian."

"Maksud kamu?" Tanya Javan tidak mengerti apa yang dibicarakan Clara.

Clara memperlihatkan bukti pembayaran belian. "Ini, mana cincin berlian satunya lagi?"

Javan lupa membuang bukti itu. "Aku hanya membeli satu, mungkin karyawannya salah menaruh bukti pembayaran itu."

Clara menatap Javan tidak pecaya, mana ada karyawan toko salah mengasihkan bukti pembelian ke tas belanjaan orang lain.

"Kamu bohong!" Teriak Clara.

"Tidak sayang, aku berkata jujur."

"Aku tidak percaya!" Clara berdiri dan membelakangi Javan, "Atau jangan-jangan kamu membelikan mantan istri jalangmu itu berlian?"

Javan marah, bisa-bisanya Clara menghina Sea yang jelas tidak salah. "Jaga kata-katamu!" Java menunjuk Clara.

"Liat! Bahkan kamu marah padaku hanya karena jalang itu!"

"Ini nih, sifat kamu yang paling aku tidak suka. Kamu selalu curiga dengan hal yang belum tentu aku lakuin." Jelas Javan.

Clara menatap Javan marah. "Sifatku? ini tidak ada hubungan dengan itu Javan, yang jelas kamu sudah berhianat."

"Terserah! Aku cape." Javan meninggalkan Clara.

Clara tidak percaya Javan meninggalkannya tidak seperti dulu yang membujuknya jika marah.

"Aww.. Perutku." Clara pura-pura sakit perut.

Javan yang mendengar Clara berteriak kesakitan, berbalik dan menghampiri Clara.

Javan jongkok dan mengangkat Clara untuk berbaring di sofa. "Apa yang sakit?"

"Perutku keram."

"Apa yang harus aku lakukan?" Tanya Javan.

"Usap saja perutku." Javan mengusap perut Clara dengan lembut.

"Ini lebih baik."

Javan menemani Clara hingga besok, karena takut sesuatu terjadi padanya lebih tepatnya pada bayi yang dikandungnya.

****

Sea berbaring dikasur dengan tangannya yang memegang cincin berlian cantik yang diberikan Javan untuknya secara diam-diam.

Besok, ia akan berusaha menolak semua ajakan Javan. Dan ia sudah berbicara pada Hasna, agar ia tidak dilibatkan dengan orang bernama Javan apapun itu.

Untuk cincin ini, ia akan mengembalikannya pada Javan.

Sea menyimpan cincin itu ketempatnya dan memasukannya ke dalam laci. Ia akan mengembalikan apapun itu yang berhubungan dengan Javan.

"Aku harus melupakanmu." gumam Sean, lalu lenyao tertidur.

My Posessive Ex Husband (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang