#Part5

7 1 0
                                    

"Byee, love you nduut, "
"Love you too, "

Akmal pun pulang. Dan ku merasa sepi lagi. Ya beginilah keseharian ku dirumah, seperti tidak ada kehidupan atau yg perduli dengan ku.

Ku ngerasa hanya Akmal orang yang benar benar cinta dan perhatian kepada ku.

Meski ku tau, mama adalah orang pertama yang sayang kepada ku. Tapi, ku tak pernah merasakannya. Ntah kenapa, hubungan aku dengan mama tidak begitu bagus.

Seminggu kemudian..

Ku merasa bete sekali dirumah. Ku memutuskan untuk pergi keluar. Kali ini ku tidak pergi ke mall, ku memutuskan pergi ke taman. Hanya sendiri. Ku hanya ingin sendiri. Ku membawa laptopku, untuk menulis beberapa diary ku.

Ku keluar menggunakan pakaian simpel. Kaos berwarna putih dengan jins, memakai sepatu kets dan dikuncir kuda.

Ku memilih tempat yang nyaman.

Dengan senang ku melihat anak kecil yang asik bermain. Dan ku sangat iri ketika ibu mereka memperlakukan mereka sebagaimana layaknya anak. Mereka membantu anaknya yang terjatuh. Dan sesekali mereka bertingkah konyol untuk menghibur anaknya.

Ku berfikir, apa mama pernah seperti itu?  Ku rasa tidak. Sejak kecil ku sudah ditinggal mama untuk kerja. Hidupku dari kecil hanya ada nenek. Nenek yang menemani ku dari kecil.

Ku ingin sekali merasakan hangatnya pelukan ibu. Tapi, itu mustahil bagiku untuk mendapatkan pelukan seorang ibu.

Ku memutuskan untuk pulang kerumah, karena ku tidak tahan untuk melihat semua ini.

Ketika ku sedang jalan menuju rumah sambil mendengarkan musik menggunakan earphone, tiba tiba ada yang mencopot earphone milikku. Betapa terkejutnya aku, karena yg mencopot adalah Akmal.

"Wkwkw, kaget yaa, " ledeknya.
"Apasi, nggak lucu tau, " cetusku.
"Iih ngambek yaa, jangan ngambek donk, "
"Biarin, lagian ngagetin, "
"Lagian kamu jalan sendirian, udah tau baru sehat. Kenapa nggak ajak aku? " tanya nya.
"Hmm, ku lagi mau sendiri aja tdi, maaf yaa, " jawabku.
"Oo mau sendirian, ywdh maaf deh ganggu. Ku pulang ya, "
"Eeeh," ku menahan tangannya.
"Jangaan pulang. Sekarang ku mau ditemenin sama kamu. Jangan pulang yaa, temenin aku, " pintaku.
"Wkwkwk iya sayaang, siaap!! " jawabnya.

Kita pun berjalan menuju rumahku.

Akmal memang selalu ada untuk ku. Mungkin itu yang membuat ku sayang kepadanya.

"Yuk masuk! " ajakku.
"Oiya sayang, kamu udah makan? " tanya Akmal.
"Udah kok, kalo kamu? "
"Udah juga sayang, "

Kita pun berbincang banyak hal. Kita bercanda, tertawa, dan melakukan hal konyol agar tidak hambar. Hehehe.

Waktu menunjukan pukul 3 siang. Akmal pun memutuskan untuk pulang. Tak terasa sudah lama sekali kita berduaan. Ku berharap waktu bisa diperlambat. But, it's impossible.

"Yaudah, ku pulang ya. Takut dicari mama, "
"Hmmm kok sebentar banget sih,"
"Ini udah lama loh sayang, udah berapa jam coba. Dari jam setengah sepuluh sampe jam 3,"
"Bagi ku itu baru sebentar,"
"Yaudah jangan sedih donk, nanti ku main lagi deh, okey?"
"Iya deh, makasiih ya udah mau nemenin aku, "
"Sama sama, aku seneng bisa nemenin kamu, ku juga mau bisa lebih lama, tapi mama udah nanyain. Maaf yaa, "
"Gpp kok, ywdh kamu hati hati yaa dijalan. Salam untuk mama,"
"Iya sayang. Ku pulang yaa, byeee. Love youu, "
"Love you too, byeee,"

You Are My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang