Namaku Evelyn Yenizar. Mereka biasa memanggilku Eve. Aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Setiap hari aku hanya mengulang rutinitasku. Seperti sekolah, bermain, begitupun belajar. Tidak ada yang aku lakukan selain itu.
Namun, aku begitu nyaman dengan situasi yang aku alami ini. Tetap disisi lain, aku pernah merasa jenuh. Karena hidupku terasa begitu datar sekali. Meskipun banyak permasalahan, namun aku merasa masalah itu tidak begitu berat.
Setiap aku bercerita pada sahabatku tentang hidupku, dia selalu berkata “ Ya Tuhan, sungguh malang nasibmu Eve “. Namun aku yang mejalani aku merasa masalah seperti itu biasa saja, karena aku yakin Tuhan memberi ujian kepadaku untuk mengujiku seberapa kuatkah aku. Aku pun yakin Tuhan akan memberiku kebahagiaan suatu saat nanti. Tuhan adalah tempat mengaduku selain sahabatku. Karena aku tidak selalu menceritakan semua masalahku pada sahabatku, jadi Dia yang selalu ada untukku.
Aku hidup diantara orang-orang yang selalu sibuk. Dari mulai ayahku, ibuku, serta kakakku. Mereka selalu sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, dan mereka melupakan aku yang hidup diantara mereka. Karena mereka sibuk, sehingga aku merasa hidup dalam kesendirian.
Setiap aku dirumah, aku hanya berdiam diri di dalam kamar. Terkadang aku bosan hanya berdiam diri saja, namun apalah dayaku yang tidak mempunyai banyak teman. Namun aku mempunyai satu sahabat yang setia menjadi pendengar kisah hidupku. Tidak semua ku ceritakan karena aku tidak ingin membebaninya dengan masalah hidupku. Aku dan dia sudah terbilang cukup lama kenal. Dia pun selalu mengerti keadaanku. Bahkan aku sudah menganggapnya saudara.
Dia pun selalu bercerita tentang kehidupannya yang harmonis. Aku selalu merasa iri dengan kehidupan yang sederhana namun hidup bahagia. Sedangkan aku? Aku hanya hidup dengan kekayaan namun tidak bahagia. Namun aku pernah merasakan kebahagiaan, tetapi itu dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
This My Life
Short StoryIni pertama kalinya aku menulis. Semoga kalian suka ya:) " Aku adalah gadis kecil yang tidak dianggap oleh orang-orang yang hidup dengan dunianya sendiri, tanpa bisa menoleh pada gadis kecil yang sangat menginginkan sesuatu yang berharga dalam hidup...