who's the real nerd?

“Ok sekarang kita kan menyaksikan drama persembahan terakhir dari Mr Michael  yang berjudul Who’s the Real Nerd? yang akan diperankan oleh Muhyul  sebagai pangeran sekolah no.1 , Kevin pangeran sekolah no.2, jeane sebagai nerd. etc.”…” oh saya lupa, drama ini menggunakan bahasa inggris, saya percaya lah sama skill bahasa inggris penonton semua”  suara seorang MC membahana memenuhi aula, disambut dengan teriakan pengunjung yang mendengar nama Muhyul dan Kevin

“ah ini seperti kisah nyata, Muhyul dan Kevin kan memang pangeran sekolah” kata salah satu penonton

“yah, dan si nerd emang bneran si nerd, aku penasaran sama akhir ceritanya” jawab yang lainnya

“the quality of this school is really amazing…english drama…Wow” kata pengunjung dari sekolah lain

Music pembuka drama  mulai terdengar, tirai panggung dibuka dan tampak sekitar 10 kursi dan meja berjajar rapi, dengan 1 kursi dan meja di depan terpisah dari barisan. Barisan kursi dan meja yang rapi merupakan milik siswa-siswi, sedangkan yang terpisah milik gurunya.

Kursi-kursi tersebut sudah ditempati dengan Muhyul di depan, Kevin disampingnya, Ruri, di belakang Kevin, Jeane di paling pojok kiri belakang, dan kursi lainnya diisi oleh pemeran pembantu

“nerd…where ur homework? “ kata Ruri salah satu pemeran drama tersebut sambil mengacak-acak isi tasnya si nerd tanpa menunggu jawaban si nerd itu sendiri

Si nerd hanya diam saja melihat kejadian itu…”nerd…..i’m lazy to write my home work…do it for me!!” perintah Kevin sambil melemparkan buku miliknya pada si nerd…tanpa membantah si nerd mengerjakan nya

Sementara muhyul hanya melihat si nerd dengan jijik sambil bergumam “ weak”

adegan si nerd di bully terus berlangsung, dengan si nerd hanya mengangguk dan patuh

penonton bereaksi “ seperti kehidupannya selama ini” kata salah satu penonton

“wah kasihan tuh si nerd” celetuk Sam

“yah tapi dia juga tidak melawan” celetuk Ritsu

di panggung, tiba-tiba seorang guru datang dengan pakaian olahraga. dialah P.E teacher yang diperankan oleh salah satu siswa kelas 2-1, tak lupa dengan kumis palsu yang lebat, peluit serta topi nya, benar-benar meniru P.E teacher sekolah mereka sendiri

“itu  P.E teacher Junior” teriak salah satu penonton, sedangkan P.E teacher yang menonton, hanya bengong.

“anak-anak, ganti seragam kalian segera!, bapak tunggu di lapang basket” kata P.E teacher junior dengan nada suara yang dibuat mirip dengan P.E teacher asli mereka

tirai panggung dititip beberapa menit, kemudian ketika dibuka di san sudah terdapat lapangan basket mini buatan anak klub drama.

di lapangan tersebut siswa-siswa yang tadi dikelas sudah berganti baju dan siap untuk bermain basket, “anak-anak, olahraga kali ini kita akan bermain basket 3 on 3, tapi sebelum itu bapak akan mengabsen kalian” kata P.E teacher junior yang disambut tawa oleh penonton

P.E teacher junior mulai mengabsen satu-satu siswa-siswi tersebut, ketika tiba nama jeane di panggil

“Jeane!”  tak ada jawaban “ Jeane !” teriak P.E teacher junior lagi, masih tak ada jawaban, sedangkan siswa-siswi yang lain saling pandang kebingungan siapa Jeane, mereka tidak kenal siapa Jeane

“maaf pak, Jeane siapa ya? anak baru?” Tanya Ruri pada P.E teacher

“Kalian ini bagaimana sih , masa tidak kenal teman sekelas sendiri” P.E teacher menunjukan ekspresi marah dibuat-buat, yang selalu mengundang tawa penonton dan nafas panjang P.E teacher asli mereka.