Sorak sorai, bunyi dari pita-pita suara ribuan manusia menggema di pagi yang terang dengan bendera-bendera mengudara berharap dapat mencapai langit membelai matahari yang diharapkan akan bersinar lembut tanpa terik.
Ya matahari yang bersinar saja cerah tanpa harus terik membakar, agar pasang mata yang jika dijumlahkan akan lebih dari puluhan ribu dapat menjadi saksi dari awal hingga berakhir.
"Dengan dipercikannya air suci, kemudian mari kita berdoa agar kelak bayi yang dikandung didalam rahim Putri menantu keturunan kerajaan besar LEE akan selalu mendapat berkat dewa, juga dilindungi lah ibu kandungnya"
Puluh ribu pasang mata menurunkan bendera serentak menunduk khusuk tulus khidmat berharap memohon berdoa agar apa yang dikatakan raja mereka dapat sampai ditelinga dewa lalu terjadilah.
"Hidup yang agung kaisar Lee Sang Son"
"Hidup yang mulia raja Lee Donghae"
"Hidup yang mulia ratu Lee Sandara"
Tiga kalimat kebesaran disuarakan oleh satu mulut pada awalnya sebagai pemimpin lalu dilanjutkan dengan sambung menyambung hingga menjadi teriakan kebesaran yang riuh diucapkan semua orang yang datang semua rakyat.
Sementara diatas dititik pusat yang di elu-elu kan namanya tersenyum jaya, tersenyum bangga dan tersenyum lembut berharap seraya menatap kepada sebuah tubuh yang perutnya membesar akibat pertumbuhan makhluk lain yang sangat diharapkan kehadirannya di dunia di kerajaan besar Lee.
Lihatlah bagaimana mereka sangat tentram, dengan raja yang rela miskin agar rakyatnya bisa menikmati pesta, makanan lezat, serta uang dan emas sedekah yang cukup.
Yaayayaya biarkan mereka tertawa sebelum......
Kerajaan besar bangunan yang menjadi pusat kejayaan kerajaan Lee ramai dikunjungi, pelataran berhektar didepan istana disulap menjadi tempat dihelatnya pesta besar yang di khususkan untuk rakyat yang sengaja diundang datang untuk masuk melewati gerbang istana.
Melewati gerbang istana, mengikis jarak antara pemimpin dengan manusia yang dipimpin.
Berdiri sejajar keluarga kerajaan yang hari ini begitu bersahaja membaur berbicara tanpa jarak, tanpa pandang kasta kau adalah yang miskin dan aku adalah seorang kaya.
Semua dilakukan demi usaha terkabulkan nya harapan agar yang agung kaisar Lee Sang Son mendapat penerus tahta, berdoa agar penerus tahta dapat hadir dengan selamat kaki ini.
Park Sandara yang beralih nama menjadi Lee Sandara Park mengandung janin usia 6 bulan atas hasil pernikahannya dengan Lee Donghae putra Sang Son yang dapat dikatakan paling berbahagia karena kehamilannya yang berjalan baik sekaligus takut karena kehamilannya yang lalu yang akhirnya harus gugur karena politik.
Punggawa mereka berjumlah sedikit sekarang, karena beberapa perang yang pecah dibeberapa perbatasan.
Perang pecah?
Ya yang mulia, pemberontak tercium dimana-mana.
Dengan keadaan itu mereka masih menyempatkan diri untuk berpesta?
Ini adalah ritual doa yang mulia dimana diharapkan jabang bayi bisa selamat dengan doa banyak rakyat.
Atau kaisar yang agung itu sedang membantuku?
Maaf yang mulia??
Ya membantuku untuk berkuasa tanpa harus repot-repot mengeluarkan mereka dari rumah untuk tunduk padaku.
Apakah yang mulia akan memulainya sekarang?
Oh ayolah aku bukan pengecut.....
Ditengah keramaian rakyat yang sedang berlomba menghabiskan makanan, Sandara tersenyum tatkala sebuah tangan besar yang sedari berkeringat berharap cemas menyentuh permukaan pakaian cantik yang dikenakannya ya tepat diperut yang membuncit.
KAMU SEDANG MEMBACA
In the end of dusk
FanfictionKarena kau bukan imbalan kemenangan perang atau pemberian paling berharga di dunia, karena kau aku Kwon Jiyong Namun kau adalah kutukan besar atas masalalu perang ku dan bibit kehancuran dalam kehidupan ku, namun sekarang aku adalah kau Lee Chaerin