"My lady"
Gumam raja Kwon mengucap ulang apa yang didengarnya.
Raja Lee menoleh ke kiri kemana dirasa suara yang gaduh berasal, lalu kemudian tubuhnya gontai limbung ke kanan hingga menabrak hamba dengan nampan bundar berisi tanda suci hingga nampan itu terlempar lalu terburai, melayang ke udara butiran halus tanda suci, berserakan di lantai tanah.
Tangan kanan panjang Tn.Lee terulur, bibir nya berucap parau tak terdengar ketika melihat kaki kaki Putri nya menjauh, menginjak lantai yang merah berlari.
Dengan sigap putra-putra mahkota memapah membantu raja, namun pandangan mereka tidak luput dari punggung Lady Kerajaan Lee yang terus bergerak menjauhi titik dimana mereka berada, mendekati tamu tak di undang yang datang sejak senja kemarin.
Yaa, Lady Lee menjauhi kerajaan kokoh dibelakang, mendekat pada Raja lain yang ditangannya erat digenggam sebuah pedang.
Lantai yang semula putih kini berwarna, merah dengan gambar kaki Lady yang masih berlari mendekat kearah dimana beberapa saat lalu terompet peringatan dibunyikan.
Mata naga yang tersamar mata elang mengintai saksama bagaimana anak manusia yang dilihatnya beberapa saat lalu memecah keheningan, seorang Lady yang juga kini sedang diteriaki itu semakin memutus jarak, masih berlari dengan telanjang kaki, gaun putih yang tidak lagi polos karena bernoda merah, surai panjang hitam legam bergelombang diterpa angin bergerak kesana kemari namun sebagian berdiam ditahan peluh yang mengaliri sehingga menutupi wajahnya, erat semakin erat pedang sang pemilik mata elang didekat saku celananya digenggam, yang tanpa tedengaling-aling dapat dihunuskan kepada siapapun yang dirasa mengancam.
KAMU SEDANG MEMBACA
In the end of dusk
ФанфикKarena kau bukan imbalan kemenangan perang atau pemberian paling berharga di dunia, karena kau aku Kwon Jiyong Namun kau adalah kutukan besar atas masalalu perang ku dan bibit kehancuran dalam kehidupan ku, namun sekarang aku adalah kau Lee Chaerin