8

5K 221 15
                                    

Aku berdiri di depan sebuah bangunan yang sama seperti gambar yang di kirimkan tuan Kim setelah selesai menelponku tadi. Aku menatap kagum ke arah halaman bangunan dengan dinding yang tergambar mural-mural berwarna warni dan indah.

Jika ini di Indonesia mungkin sekolah ini akan penuh dengan anak-anak alay dan sok hitz yang datang dengan alasan hanya ingin berfoto. Dan yang pada akhirnya mereka malah merusak segala sesuatu yang ada di sini. Pikiranku melayang membayangkan hal itu sungguh terjadi di sini membuatku menggeleng sambil berdoa agar anak-anak alay itu segera diberi kesadaran akan perbuatan mereka. Aamiin.

Aku menarik kesadaranku kembali dari kekagumanku pada bangunan taman kanak-kanak itu, menyadarkan diriku bahwa tujuanku datang adalah untuk menjalankan tugasku sebagai seorang babysitter bukan menjadi seorang traveler dadakan. Aku mengernyit bingung saat kulihat hanya tinggal beberapa orang tua yang datang menjemput anak-anak mereka, kemudian berlalu pergi untuk kembali ke rumah masing-masing mungkin. Aku menyipitkan mataku mencoba melihat ke dalam melalui pintu yang terbuka, memberikan akses keluar masuk bagi anak-anak, guru maupun orang tua. Aku terus berusaha memanjangkan leherku berkali-kali untuk melihat ke dalam bangunan di depanku ini, mencari sosok gadis kecil yang sudah empat hari ini meng'hantui'ku hampir setiap malam.

"Permisi. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan apron berwarna merah muda menggantung dari leher hingga ke lututnya. Wanita itu sedang berjalan keluar melalui satu-satunya pintu yang terbuka di gedung bertingkat dua di depanku ini. Di dada kirinya melekat nametag Go Minah.

"Iya. Saya ingin bertanya apakah semua anak-anak sudah pulang?" Tanyaku. Hening. Untuk beberapa saat wanita yang aku pikir adalah salah seorang pegawai yang bekerja di taman kanak-kanak itu tidak langsung menjawab pertanyaanku, ia malah sibuk menatapku dari ujung kepalaku turun hingga ke ujung kakiku. Mungkin menilai apakah aku orang baik atau seorang penculik yang berbohong demi menculik seorang anak dan kemudian menjual organ tubuh anak yang aku culik ke luar negeri.

"Ah, saya babysitter anak yang bernama Nana. Kim nana. Apakah Nana ada di dalam?" Ujarku ketika aku mulai merasa risih dengan tatapan menyelidiknya. Kini kepalanya mengangguk dan tersenyum saat mendengar aku menyebutkan nama gadis kecil dengan gigi kelinci yang menurut beberapa orang lucu, tapi tidak bagiku karena menurutku gigi kelinci itu seperti taring yang siap menggigitku dan menembus kulitku kalau saja aku menyerah atau kalah dalam permainan setan kecil itu.

"Ah, anda ternyata babysitter-nya Nana. Tolong tunggu sebentar ya." Ujarnya sambil berbalik meninggalkanku dan kembali memasuki bangunan tempatnya bekerja.

Tak berapa lama ia kembali dengan menggandeng tangan gadis yang menggunakan kaus berwarna ungu dengan tulisan princess berwarna emas di bagian perutnya. Namun, gadis itu hanya diam di depan bawah kusen pintu. Ia tidak bergerak keluar dari bangunan berdinding biru itu. Gadis itu menatapku tajam dengan mata kecilnya, melipat tangannya di depan dada lalu tersenyum mengejek sebelum berbalik memasuki bangunan sekolahnya lagi.

"Aku tidak ingin pulang dengannya. Dia orang jahat. Aku tidak mengenalnya." Ujarnya saat gurunya yang tadi menemuiku menyerukan namanya dari ambang pintu. WHAT?!

Guru yang aku tahu bernama Go Minah itu kembali menatapku menyelidik, setelah mendengar penuturan gadis kecil yang sudah menghilang ke dalam gedung itu. C'mon, gak bisa apa sehari aja tuh setan kecil jadi malaikat kecil?

***

"Ayo, Nana kamu sudah di jemput." Ujar guru Nana sambil menarik tangan Nana keluar dari bangunan itu dengan susah payah. Menjemput setan kecil ini saja memakan waktu hampir setengah jam dan aku harus menyelesaikan berbagai ujian yang seperti memang telah dipersiapkannya untukku. Mulai dari dia tidak mengakuiku sebagai babysitter-nya yang berakibat aku harus diinterogasi oleh pihak sekolah, dan pihak sekolah kemudian harus menghubungi tuan Taejun untuk membuktikan bahwa semua yang aku katakan benar. Hingga aku harus ikut mencari Nana yang tiba-tiba hilang entah kemana. Amit-amit gue punya anak kayak gini. Entar malah tiap hari gue darah tinggi terus.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Baby SitterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang