Kaisan

PROLOG

Mereka duduk di bawah pohon beringin--dekat lapangan basket. Menikmati semilir angin yang menerpa tiap helai rambut hitam itu.

Tidak.

Hanya Jo yang menikmati, tidak dengan Kirana. Ia takut. Ia akan lebih memilih terjun dari atap gedung daripada harus menahan nafas selama bersama Jo. Serasa mati masih dapat melihat, hidup pun tak kunjung bernafas.

Jo menoleh ke kiri, melihat kekasihnya yang diam tak berkutik. Seperti seorang penjahat yang kena sidang. Tangan kerinya terkepal kuat, dan tangan yang lain digenggam olehnya.

Sudah hampir satu jam mereka hanya duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, dan dengan keadaan yang sama : saling diam tak berkutik.

Jo menyelipkan anak rambut Kirana ke telinganya, dengan sangat lembut pastinya. "Kamu nggak capek kayak gini terus?"

Mendengar perkataan dari Jo, Kirana menatapnya sesaat, lalu kembali menunduk.

Bagi Kirana, menetap mata Jo--pacarnya, itu sesuatu yang sangat berbahaya. Bukan. Bukan matanya yang akan bertambah minus jika menatap mata itu, dan dia harus repot-repot pergi ke toko optik untuk membeli kacamata baru. Tapi pasti akan ada seseorang yang akan membuatnya dua kali lebih repot dengan 1001 cara.

Semua orang tau, Clarissa--mantan ketua ekskul seni drama adalah mantan dari Jonathan--yang sekarang menjadi pacar Kirana, masih menyukai Jo. Dan seantero sekolah juga tau, wanita yang dulu pernah mengisi hati Jo masih memiliki rasa. Untuk Jo. Ya, apalah Kirana, seorang cupu kacamata yang pekerjaannya hanya bertengger di ruang layout mading.

Dan yang readers perlu tau yaitu : Kirana adalah pacar Jo, tapi Jo bukan milik kirana.

Kepala Jo mendekat ke arah Kirana. Dan Kirana? Jantungnya seperti diayun-ayunkan antara menara eiffel dan jam dinding Arab. Bingung. Dan saat jarak diantara keduanya menipis...

"Kena." Jo tersenyum.

▪▪▪

Hai semua! Btw, ini rombakan dari cerita 'PUTUS!' punya aku yg unfaedah banget😊.
Semoga suka sama yang ini ya.
See you next part.
Jangan lupa vote and comment.