Aku benar - benar tidak tahu dengan apa yang terjadi barusan, tapi aku merasa familiar dengan kejadian - kejadian yang baru saja terjadi tadi.
" Kepala masih sakit, udah dibuat bingung sama kejadian - kejadian aneh saja." Batinku sambil mengelus kepalaku, kemudian menatap langit - langit.
" Kira - kira... tadi itu cahaya apa ya?" Tanyaku menatap kosong langit -langit, lalu menutup mataku.
Hampir saja, aku akan tertidur tiba - tiba kurasakan tubuhku tertimpa sesuatu yang cukup berat.
" Waa!" Teriakan itu sukses membuatku kembali membuka mataku, betapa terkejutnya diriku ketika melihat sosok yang menimpaku.
" Hah? Kau... kau..." ucapku terbata karena kaget sekaligus takut.
" Ma-maaf! Aku tidak sengaja, aku... aku sedang terburu - buru!" Ucapnya, sementara aku hanya diam karena terlalu terkejut, lalu terdengar suara - suara aneh dari luar.
" A-apa i..." tanyaku terpotong karena dia menutup mulutku dengan telapak tanganya.
" Sstt..." bisiknya, aku pun mau tak mau ahkirnya mengikuti perintahnya, setelah tenang dia melirikku dan melepaskan tangannya dari mulutku.
" Maaf, tapi bisa gawat kalau ada yang tahu. Jadi..." ucapnya seraya mengangkat tangannya, sementara aku hanya menatapnya heran.
Tiba - tiba bisa kurasakan tubuhku menjadi lemas dan mataku mulai terpenjam kembali, sesaat ketika aku ingin melihatnya dia sudah menghilang bersama rasa sakit dan pusing yang tadi kurasakan.
" Dia..." tanyaku seraya menatap kosong kedepan.
" Apa yang terjadi?"
" Rasanya tadi ada sesuatu yang terjadi, tapi aku tak ingat. Apa hanya firasat, ya?" Tanyaku penuh kebingungan, lalu memilih untuk kembali tidur.
~Skip Time~
Kkrriingg!!
" Hah? Iya, aku ba-" ucapku terpotong ketika melihat sekitarku.
" Oh iya, ini diUKS. Bukan dirumah, dan bukan waktunya bangun kesekolah." Jawabku malu, tepat setelah itu terdengar suara teriakan atau lebih tepatnya panggilan.
" Yuuri!" Suara yang sangat familiar itu sukses membuatku menoleh kaget kearahnya, sementara dia hanya tersenyum melihatku.
" Ayo pulang, dia sudah menunggu!" Ucap orang yang memanggilku tadi, tak lain dan tak bukan adalah Mirei.
" Dia?" Tanyaku bingung, Mirei hanya mengangguk." Dia sudah membawakan tasmu."
" Oh, Yuuta?" Tanyaku mengerti, dia kembali mengangguk.
" Baiklah, ayo." Jawabku seraya turun daei kasur UKS, dan berjalan keluar bersama Mirei.
Tepat ketika kami keluar UKS, sesosok lelaki berambut dan bermanik sama denganku muncul.
" Ayo." Ucapnya tenang dan dingin, membuat siapapun bergidik ngeri walau itu adalah ajakan.
" Bisakah kau tidak menggunakan mode cool-mu? Dan apa kau tidak keberatan kalau membawa dua buah tas?" Tanyaku, sementara dia menatapku.
" Bukankah kau sudah biasa? Dan soal ini tidak apa - apa, kalau cuma begini saja tidak keberatan." Ucapnya, membuatku memutar bola mataku lalu menarik tangan Mirei dan berjalan mendahuluinya.
" Hei, tunggu!" Ucap Yuuta, seraya berlari mengejar kami.
" Coba saja kalau bisa, wee~" ucapku dengan menjulurkan lidahku kearahnya, dia hanya menambah kecepatannya membuatku lantas menambah kecepatanku juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret World
FantasyKetika aku menemukan sebuah portal misterius tanpa disengaja, tanpa sengaja pula aku menemukan kehidupanku baru kehidupan yang sangat berbeda dengan kehidupanku dibumi. Kutemukan orang-orang yang menggunakan kekuatan dan sihir, disana aku juga be...