part 1

4.8K 338 37
                                    

Intro

Sasuke menajamkan matanya melihat jalan di depannya. Kedua tangan  mencengkram erat kemudi mobil ford Mustang GT yg melaju di jalanan mulus pinggiran kota Konoha. Mata elangnya menerawang jauh dan menatap tempat akhir balapan malam ini. Musuh-musuh yang sedari awal bersaing ingin menjadi yang terbaik sudah ia singkirkan, dan yang terdekat hanya mazda rx-7 milik Shikamaru yg berjarak 20 meter di belakangnya.

Sekilas, senyum terkembang diwajah minim ekspresinya saat garis finish semakin dekat. Akhirnya, seratus ribu yen kali ini akan dimilikinya lagi. Ya, ini adalah kemenangan  tiga kali berturut jika ia sampai finish tanpa dikacaukan.

Srek!

Ckiiitttt ....

Derit ban memecah keheningan untuk sesaat dan setelah itu hanya suara sorak sorai dari penonton balapan yg terdengar bergemuruh disisi jalan lintasan. Lagi-lagi Sasuke memenangkan pertandingan malamnya. Hanya saja kali ini berbeda. Jika minggu lalu dia mengalahkan musuhnya dengan agak susah payah. Kali ini tidak. Sepertinya musuh yg kemarin sempat menggoncang degub jantungnya kini sedang tidak mood untuk datang. Atau mungkin juga Dewi Fortuna sedang berpihak lagi malam ini padanya hingga memuluskan jalannya untuk mendapatkan hadiah berupa uang untuk menyambung hidupnya.

.
.
.

Sasuke turun dari kuda besi Mustang-nya dan menghampiri Shikamaru, lelaki yang ia kalahkan malam ini. Shikamaru yg berdiri di samping mobil Mazda miliknya menolehkan kepala sambil mengernyit heran melihat Sasuke yg mendekatinya.

'Ada apa?' batinnya. Tangan kanannya merogoh saku celana dan mengeluarkan sebungkus rokok, men-comot satu batang kemudian menyulutnya.

"Kau mau?" tawarnya pada Sasuke yg telat menyanderkan tubuhnya di samping Shikamaru.

"Tidak." Sasuke menggeleng pelan. Ia tak tau harus mulai pembicaraan dari mana.

"Aku tak tau apa yg membuatmu datang kepadaku. Tapi yang pasti. Ada sesuatu hal yang ingin kau ketahui dariku, bukan?" Jleb! Tanpa basa basi yang berbelit-belit, Shikamaru menebak langsung apa yang akan Sasuke tanyakan.

"Langsung kepada intinya,eh?"

"Ya! Karna tak mungkin pemenang dengan kemenangan 3x berturut-turut mendatangiku yang hanya bisa berada di tempat kedua ini."

Sasuke mendengus masam. Entah mengapa mendengar perkataan Shikamaru ini membuat hatinya mencelos sakit. Seperti seolah menertawakan keadaan Shikamaru yang selalu berada di belakangnya. Padahal kenyataannya bukan itu sama sekali.

"Aku ingin tau tentang pengendara Silvia." Shikamaru menoleh, to the point. Ah, tak disangka pemuda di hadapannya mengucapkan hal itu. Hal yang seakan menjadi sebuah rahasia umum hingga saat ini. Tapi jika dilihat dari kondisi Sasuke, ia sanksi pemuda yang tak lama menetap disini itu bertanya dengan berlandaskan alasan sekedar penasaran.

"Dari mana kau tau hal itu?" Shikamaru balik menanyakannya, ia ingin memancing dan mengetahui sejauh mana Sasuke menginginkan informasi ini.

"Aku datang dari Suna ke sini bukan hanya untuk sekedar balapan. Tapi aku ingin mencari informasi tentang hal itu," ujar Sasuke. Ia menghela nafas seakan frustasi. Sudah agak lama sejak ia disini, dan bagaimanapun ia berusaha mencari, belum ada titik pasti akan hal itu.

"Dan untuk apa hal itu?"

"Jika kuberitau alasannya, apa kau akan memberitahuku?"

"Entahlah. Tergantung alasanmu."

Sasuke menghela nafas, bermain kata-kata seperti ini bukan ahlinya sama sekali. Jadi terpaksa ia akan melakukan beberapa cara agar dia mendapat informasi itu.

"Aku akan memberitahumu jika kau mau datang ke café lotus besok siang pukul satu. Aku yg akan mentraktirmu," putus Sasuke.

"Baiklah. Jangan terlambat jika ingin tau. Aku tak suka menunggu," ujar Shikamaru.

Sasuke berlalu dan mengangkat tangan kanannya tanda ia menyetujuinya. Hah.. sepertinya balapan di Konoha tidak semenarik di Suna, tempat tinggalnya dulu. Ya, dulu ia sempat tinggal di Suna sebelum memutuskan pindah ke Konoha. Kota yg dikelilingi padang pasir namun sangat nyaman untuk ditinggali. Sebelum kejadian itu tentunya. Kejadian yang membuatnya terlempar kesini.

Di perjalanan pulang, kilasan balik ingatannya saat berkumpul keluarganya di Suna masih memenuhi otaknya. Untunglah saat ini jalanan lenggang hingga ia tak perlu khawatir akan tertabrak pengemudi lain.

Masih jelas di pikirannya saat di mana ayahnya dengan tega mengusirnya. Ibunya yang menangis menggumamkan namanya sambil memeluk adiknya yang ketakutan. Adiknya? ya. Adiknya yang sangat sempurna dalam segala hal. Hingga sang ayah selalu membanding-bandingkan dirinya, mulai dari tingkah laku hingga prestasi akademik. Tanpa mau tau bagaimana perasaan hati Sasuke. Hingga Sasuke memendam rasa benci pada ayah yang membandingkannya dengan Itachi, sang adik yang selalu sempurna.

.
.
.

Sasuke memarkirkan mobil miliknya ke garasi dibawah apartmen yg ia tempati kini. Fikirannya berkecamuk. Ia yang telah rela meninggalkan rumah dan keluarganya demi sebuah hidup jalanan dan memenuhi ambisinya di atas aspal, masih belum mendapat informasi apa yg ingin ia ketahui. Padahal jika dihitung-hitung sudah satu bulan ia pindah hidup hingga bersekolah disini. Fikirannya masih belum tenang. Meski disudut hatinya ia ada sedikit kekhawatiran  jika besok pemuda nanas itu tak tau apa yang diinginkannya, namun hati kecilnya sedikit menyangkal jika ia tak boleh putus asa bila nanti keinginannya tak terpenuhi.

Tbc

Uncover Season 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang