#9

40 2 7
                                    

Seperti biasa, setelah seharian penuh dengan kegiatan yang ada disekolah, Dira memutuskan untuk mandi dan juga membersihkan rambutnya yang sudah dua hari ini tidak ia bersihkan.

Dira memang sangat rutin untuk membersihkan rambutnya, dua hari sekali. Setelah selesai dengan kegiatan mandinya, Dira langsung memakai bajunya yang telah ia siapkan. Dan langsung mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambutnya.

Setelah selesai membersihkan dirinya dari atas kepala sampai ujung kaki, Dira menuju ke kursi yang ada di meja belajarnya. Dia mengeluarkan buku-buku yang hari ini ia pelajari disekolah dan mengulanginya kembali dirumah.

Tidak terasa sekarang waktu telah menunjukkan pukul 18.20. Dira segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk menunaikan ibadah salat magrib.

Tok. Tok. Tok.

Saat rakaat terakhir terdengar ketukan dari arah pintu kamar. Disaat Dira sedang melipat mukenah yang ia pakai sehabis salat, Cakra masuk ke dalam kamarnya.

"Kenapa kak?" Tanya Adira.

"Kamu udah selesai salat kan? Ayo kita makan dulu. Dari tadi siang kamu belum makan kan? Cuman makan disekolah doang tadi pagi pas kakak ngeliat sama teman-teman kamu?" Tanyanya.

"Eh? Iya kak, Dira belum makan lagi."

"Yaudah, yuk. Nanti keburu penyakit kamu kambuh."

Keadaan meja makan saat ini hanya terdengar oleh bunyi piring dan sedok yang saling beradu membuat keempat manusia itu saling diam menikmati makan malamnya.

"Gimana sekolah kamu, Dek?" tanya papahnya kepada Dira membuat keheningan itu mulai berkurang.

"Baik-baik aja kok, Pah." Jawabnya yang sedang memasukan potongan ikan gorengnya ke dalam mulut.

"Kalau kamu, kak?" tanya papahnya, pertanyaan yang sama namun ditunjukan kepada Cakra.

"Sama kok kaya Dira."

"Jangan lupa, kamu sekarang udah kelas dua belas. Inget habis ini kamu mau melanjutkan kemana, jangan asal pilih buat masa depan kamu. Biar kaya kakak kamu juga yang selama ini keinginannya tercapai." Ucapnya menasihati.

Reaksi Cakra hanya mengangguk-anggukan kepala nya sebagai jawaban. Sekarang Cakra sedang memikirkan kelanjutan study-nya. Bagaimana caranya dia harus seperti kakaknya yang cita-citanya sudah tercapai sampai seperti ini.

Setelah mereka semua selesai dengan acara makan malamnya, Dira langsung kembali ke kamarnya.

Ketika sudah sampai di kamarnya, Dira mengambil ponselnya untuk mengecek apakah ada notifikasi dari temannya atau tidak. Tapi yang dia dapati hanya ada sebuah SMS dari operator.

Karena tidak ada notifikasi dari temannya, akhirnya dia membuka aplikasi instagram untuk melihat kabar kabar tentang idolanya.

Terlihat di timeline instagram, beberapa jam yang lalu, Cakra baru saja meng-upload sebuah foto bersama temannya.

Di foto itu, dia melihat ada Raffa yang bersebelahan dengan kakaknya.

Dira langsung menekan profile Raffa yang di tandai oleh kakaknya. Tidak terlewat satu pun foto yang ia amati saat sedang men- stalk profilenya. Dan juga Dira sempat meng-screenshoot salah satu fotonya Raffa.

Entah keberanian darimana, dia mem-follow akun instagram Raffa. Dia berharap semoga di follback kembali olehnya.

Tiba-tiba ada pesan masuk dari line yang membuat Dira segera untuk membuka pesannya. Dilihatnya ada pesan dari temannya.

It's You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang