Setelah pertemuan rahayu dan alim ,alim semalam itu tidak bisa tidur ,ia tidur memikirkan ucapan rahayu . Di satu sisi ia tidak tega membunuh janin yang ada dirahim ayu tp di satu sisi dia tidak akan bisa menikahkan rahayu karena ia punya kekasih .
2 bulan kemudian
.
.
.
.
Kandungan rahayu udah masuk minggu 3 dan ayu tetap ingin mempertahankan janin yang ada dalam perut walau alim tak mau bertanggung jawab.Selama 2 bulan terakhir rahayu fokus akan ujian nasional, alhamdulillah rahayu dapat menyelesaikan dengan baik terkadang juga konsentrasi buyar akan masalah yang di hadapi. Dan satu lagi janin yang ada didalam kandungan nya tidak pernah merepotkan sama sekali.
Setelah di pikir masak-masak rahayu butuh tempat curhat dan menjernihkan pikiran.
*Rumah azahra*
Tok tok tok
AssalamualaikumZahra : walaikumsalam yu. Ada apa ayu? Ayo masuk dulu
Ayu : pengen curhat ra, dikamar kamu yuk!!
Zahra : ya sudah ke kamar aku duluan, aku ke dapur dulu
Ayu : iyaSkipp dikamar
Ayu : ra aku bingung harus gimna :(
Zahra : sejujurnya aku bingung yu atas masalah mu kan kamu tau sendiri aku belum pernah mengalaminya. Tapi menurut ku kmu minta pertanggung jawaban alim yu !
Ayu " udh ra tapi alim merasa ini bukan anak nya hiks hiks
Zahra : kamu harus sabar ingat disini *mengelus perut rahayu* ada janin yang tak bersalah yang harus kamu jaga.
Ayu : seperti aku akan pergi ra jauh dari kampung ini, dari pada orang tua ku malu hiks hiks
Zahra : Kamu yakin? Kamu mau pergi kemana yu?
Ayu : aku yakin ra soal itu nantibaku pikirkan kembali.
Zahra : apapun keputusan kamu aku sebagai sahabat akan tetap dukung kamu. Kamu tetap sahabat aku. Jangan sungkan untuk minta tolong padaku.
Ayu : makasih ra, kamu sahabat terbaik aku hiks aku sayang kamu sahabatku
Zahra : iya aku juga sayang kamu sahabatku
Ayu : ra aku pamit ya udah sore, takut dicariin sama orang rumah!
Zahra : ya sudah, yuk aku anter yu
Ayu : assalamualaikum bye bye ra
.
.
.
#maafgajelas #masihbelajar #janganlupakoment #next
KAMU SEDANG MEMBACA
HijrahKu
SpiritualAku hanyalah seorang pendosa ulung . Aku paham, aku tak sebaik Fatimah Az-zahra. Aku hanya ingin menjadi seorang yang jauh lebih baik. Aku tak berharap sempurna karena aku tahu kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT. Masa laluku mengajarkan apa it...