Jika diibaratkan lagu "balonku". Menurutku kamu itu balon kelabu sedangkan aku adalah balon hijau, kita dipisahkan oleh balon kuning. Lucunya aku sudah meletus terlebih dahulu sebelum dekat dengan kamu.
-Another Feya-***
"NAYA STOPP!!! JANGAN DUDUK DISITU!!!".Naya yang hendak duduk di kursinya langsung berjengkit kaget mendengar jeritan Juju dari pintu kelasnya.
"Apa Ju ada apa?!?". Ia bingung sendiri melihat ekspresi panik Juju yang setengah berlari menghampiri dirinya.
"Jangan duduk disitu, nanti pacar gue kegencet". Juju menarik Naya menjauh dari kursi yang hampir saja diduduki Naya.
Naya celingukan sendiri melihat keadaan kelas yang masih sepi hanya ada dirinya dan Juju disini.
Jadi siapa pacar Juju disini??
"Pacar?? mana pacar lo?? gak ada siapa-siapa disini?!?".
"Ini pacar gue, lo gak liat apa?!? Punya mata segede kingkong kagak digunain". ucap Juju sambil menunjuk-nunjuk stiker anime yang tertempel di sandaran kursi.
Naya memukul kepala Juju dengan tangannya, kurang asem. Hampir saja dia dibuat jantungan gara-gara stiker anime. Juju atau Julio Arkamandewa cowok sipit keturunan tionghoa yang menurut Naya sedikit ganteng, , dikelasnya Naya memiliki 4 orang penggemar anime.
Julio ini salah satu diantara teman Naya yang paling parah, dari motor,helm,tas sampai bukunya ditempeli setiker anime. Ia jadi penasaran seperti apa kamar temannya ini, jangan-jangan semuanya dipenuhi poster anime. Hi, Naya jadi ngeri membayangkannya."Woy, itu stiker sama upil lo, gede an upil lo bangke!!. Ya jelas lah mata gue yang indah ini gak lihat benda nista kayak gitu". Ucap Naya sambil mengelus alisnya, bodo amat dengan tingkah bego Juju yang saat ini mengelus stiker begonya dengan wajah yang bego.
Intinya Juju itu bego!!!
ah, kok kedengerannya indah ya ditelinga.
Dengan langkah dihentakkan ia duduk kursi sebelah Juju, memandangi kelakuan absurd cowok penggemar anime yang sedang sibuk menukar kursi bertempelkan stiker anime dengan kursi tempat ia duduk hari ini, di bagian pojok depan dekat dengan pintu.
Telen tuh kursi!!!!.
Ya begitulah setiap dua hari sekali ada perpindahan tempat duduk yang 'katanya' bisa membuat anak-anak tidak cepat bosan saat belajar karena ada perbedaan posisi. Nah, perpindahan ini berimbas sama murid macam Juju yang punya tingkat 'kreativitas' berlebihan.
Naya mengambil kotak bekalnya yang sengaja ia siapkan di rumah, niatnya mau dimakan nanti siang. Tapi ternyata meladeni Juju teriak-teriak cukup menguras tenaga, toh nanti ujung-ujungnya dia juga yang makan.
Diliriknya Juju yang sedang sibuk menempelkan stiker anime, dasar ya jomblo akut imajinasinya udah bobrok kelamaan gak digunain buat mikirin pacar, eh bukannya Naya juga jomblo akut ya?
bodo amat ah!!
Lebih baik dia cepat-cepat keluar dari kelas, berduaan di tempat yang sama dengan Juju bikin Naya takut. Takut ketularan bego!!! haha.
***
"Pakde es jeruknya satu".
" Neng Naya mau yang manis apa yang asem? ". Pakde Karto keluar dari dalam kantin sambil tersenyum sumringah.
"Asem aja pak biar mirip sama mukamya Juju". Naya cengengesan sendiri dengan jawaban absurd yang ia katakan, emang dasar ya Juju itu emang pantes banget dijadiin bahan bully-an.
Pakde Karto ikut terkekeh mendengar jawaban sableng dari Naya, kemudian langsung menyiapkan pesanan.
Sebenarnya tadi Naya berniat memakan bekalnya di taman tapi berhubung ia lupa membawa air minum akhirnya ia putuskan untuk memakan bekalnya di kantin, lagipula kantin masih sepi sekali bahkan hanya kantin pakde yang sudah buka.
"Wuaaahhhh, baunya enak. Aduh bekal buatannya siapa si ini cantik banget kayak yang buat". Naya tertawa kecil memuji dirinya sendiri melihat sandwich tuna yang ia buat tadi pagi sebelum berangkat sekolah.
Namun baru saja ia akan memasukan potongan sandwich ke dalam mulutnya, tiba-tiba saja tangannya ditarik membuat sandwich itu jatuh ke kotak bekalnya. Huft untung jatuhnya gak ke lantai.
"Kok lo makan bakel punya gue??". Aslan melotot marah ke arahnya, membuat dahinya mengerut dalam.
"Tapi ini bekal gue kak, bukan punya lo". Aslan mengangkat kedua bahunya acuh lalu melahap sandwich milik Naya ke dalam mulutnya tanpa merasa bersalah.
Naya tersenyum miring, ini yang katanya gak doyan tuna.
"Loh den Aslan kok tiba-tiba udah disini aja, neng Naya ini es jeruknya". Pakde berlalu pergi setelah mendengar Naya mengucapkan kata 'terimakasih'.
Baru saja ia akan meminum es nya Aslan merebutnya dari tangan Naya lalu meminumnya tanpa menggunakan sedotan.
"Katanya lo gak suka sandwich tuna kak? itu kok bekal gue lo makan". Aslan tersedak begitu saja, terbatuk-batuk hebat hingga matanya berair.
Aduh Naya jadi merasa bersalah.
"eh sorry gak bermaksud bikin lo kaget". Aslan berdehem sebentar menormalkan tenggorokan nya yang nyeri."Kenapa lo gak ikhlas bekel lo gue makan?".
iya gak ikhlas banget!!!
"Ya gak gitu. tapi ya gimana ya em.. itu kan, eh gak jadi deh gak papa". Lemah bangetkan kalau udah berurusan sama Aslan.
Aslan mengangkat sebelah alisnya sok ganteng, ya emang dia ganteng!!.
Ia mengambil bunga mawar yang sudah layu dari dalam tasnya kemudian melemparkannya ke atas meja di depannya.
"Buatin bekal buat gue setiap hari dan sebagai gantinya gue kasih lo bunga mawar tiap hari". Ucapan Aslan sukses membuat Naya melongo tak percaya, kesambet setan mana si Aslan?.
"Ma- maksudnya??"
Aslan memutar bola matanya dengan datar. " Gue jadi heran kok Akram milih lo buat gantiin Anggi ya, kayak gitu aja gak paham".
tuh kan mulai lagi judesnya keluar
"Biasa aja kali kak gak usah judes, lama-lama fans lo minggat liat kelakuan lo kayak gini".
Aslan menyeringai sombong melihat wajah masam Naya.
"Bukannya bagus? saingan lo jadi berkurang?"."Idih pede amat lo, sorry to say ya sekarang gue udah gak tertarik lagi tuh sama lo. Mending sama kak Akram kemana-mana, baik dan gak pernah judes sama gue!".
Aslan mengeraskan rahangnya mendengar jawaban Naya, diliriknya jam tangan yang menempel ditangannya.
"Sekarang jam 06.06 pagi jangan pake lo-gue karena mulai sekarang kita pacaran!! dan gue gak menerima penolakan!".Setelah mengatakannya dengan penuh penekanan Aslan pergi begitu saja meninggalkan Naya yang terbengong-bengong mencermati kalimatnya barusan.
bahkan Aslan tidak menyisakan satu potong Sandwich pun untuk Naya yang sedang kelaparan.
Ah tapi bukan itu yang penting sekarang.
Dia bialang apa tadi.
Sekarang kita pacaran??
HAH?? PACARAN???
To be continue
Thx to read my story and don't forget to vote!!! :)
penuh cinta
acha
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Feya
Teen Fiction"Berjuang itu wajar. Yang gak wajar itu, saat lo tau perjuangan lo gak dihargai sama sekali. Tapi lo tetep bertahan meski udah dijatuhin berkali-kali. Cinta itu buta, tapi setidaknya lo masih punya otak buat membedakan mana yang pantas dan enggak p...