Cukup tahu kewajiban kalian aja.. (Vote)
⚠ Sorry for this Typo
.
.
Setelah yakin memutar kunci pintu tebal berwarna putih itu Yoona memegang gagang pintu dan memutarnya untuk memastikan pintunya benar-benar telah terkunci. Setelah yakin pintu itu tidak bisa di buka Yoona melangkah agak sempoyongan ke arah ranjang, langkah nya sangat lemah. Itu akibat perbuatan pria beriris hazel tadi yang membuatnya terkejut karena menciumnya dengan tiba-tiba. Mengingat itu, reflek tangan Yoona terangkat dan menyentuh bibirnya yang masih lembab akibat ciuman kasar tadi.
Gadis yang kini duduk diranjang itu ingin sekali memaki kasar jika saja ia masih punya tenaga untuk melakukannya. Bahkan sekarang saat sedang dudukpun kakinya bergetar pelan. Tidak ingin terlalu memikirkannya Yoona pun mengangkat kedua kakinya keatas ranjang setelah tadinya ia menyibakkan selimut tebal abu-abu itu dan langsung berbaring. Lagipula besok ia harus ke sekolah.
.
.
Seorang pria yang tengah berdiri didepan pintu kamarnya itu menarik nafas dalam sambil menatap pintu yang tertutup rapat itu. Untung saja ia segera keluar dari dalam kamar itu, ia tidak bisa menahan diri untuk berlama-lama didekat Yoona. Sehun tidak habis pikir bahwa dampak kedekatannya dengan Yoona akan membuat dirinya kehilangan kontrol. Setelah beberapa menit berdiri disana ia melihat gagang pintu itu kembali berputar dan pintunya sedikit bergetar, Sehun terkekeh. Ia tahu pasti gadis itu sedang memastikan pintu itu terkunci atau tidak.
Sehun berakhir didalam kamar mandi, didalam bathub mengurung dirinya dengan air penuh yg menutupi tubuh telanjangnya. Sangat aneh karena ini adalah musim dingin tapi ia malah berendam dengan air dingin. Ia harus melakukannya atau kalau tidak bisa gadis yang saat ini tidur didalam kamarnya akan menjadi korbannya.
.
.
Dalam tidur lelapnya gadis itu menggeliat pelan. Bermimpi seseorang sedang membelai rambutnya. Itu terasa begitu nyata, tetapi saking nyamannya akhirnya gadis itu membiarkannya dan terus terlelap mengikuti mimpinya.
Mata itu terbuka. Terpampang interior yg begitu mewah menghiasi ruangan. Ini terasa begitu berbeda baginya dan hampir saja ia memekik kaget jika saja tidak teringat kejadian semalam. Yoona baru sadar jika ia memang tidak tidur di rumahnya, didalam kamarnya. Pantas saja ruanga besar ini terasa asing. Silau sang surya menyembul melewati celah jendela kamar yg sedikit terbuka membuat mata beriris rusa itu melebar ketika teringat waktu sekolah yang mungkin sudah terlewat.
"Oh tidak. Aku terlambat." memegang sejenak rambut kepala dengan frustasi lalau segera beranjak turun dari ranjang. Selama beberapa saat gadis itu terus berputar-putar di ruangan besar itu. Bingung yang terasa. Ia tidak tahu arah mana letak kamar mandinya. Tiga pintu yang terlihat membuatnya menatap satu persatu sambil menimang lalu perlahan menuju pintu itu dan membukanya.
Disinilah kamar mandinya ia temukan. Begitu besar untuk ukuran sebuah kamar mandi. Tadinya ia tidak benar-benar yakin karena saking mewahnya interior ruangan itu. Begitu bersih dan rapi. 3 baju mandi di gantung, alat" mandi berupa sabun dan kawan-kawannya diatur rapi pada tempatnya. Yoona hampir saja lupa mandi karena menganga melihat ruang tempat mandi itu. Sejenak ia bingung harus menggunakan alat-alat itu atau tidak mengingat pemilik kamar ini adalah seorang pria. Tapi ya sudahlah ia tidak peduli lagipula sebentar lagi kelas akan di mulai.
"Ah seragam sekolah. Bagaimana ini. Aku melupakan itu di rumah."
Tok tok tok
Suara pintu yang diketuk menghentikan keluhannya. Hanya bisa menatap pintu yang terus berbunyi ketukan dengan wajah yang sedikit terlihat seperti orang tolol (mian eonni). Memikirkan siapa yang berdiri didepan pintu suara seorang perempuan menyahut dibaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl
Fanfiction"Aku tidak tahu apakah aku harus bahagia atau marah pada takdir yang dengan kejam mengatur skenario hidupku seenaknya." Im Yoona "Sejak awal kau adalah milikku. Takdir yang mengaturnya atau tidak, itu bukan urusanku. Yang aku tahu kau milikku dan ak...